BAB VI PENASARAN

23 1 0
                                    

"Kepercayaan adalah sesuatu yang sulit dibangun. Sangat rapuh sehingga perlu dijaga. Begitu kepercayaan hancur berkeping-keping, sangat sulit untuk membangunnya kembali."

Sesampainya dirumah , Willy pun langsung segera membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian yang tadi dikenakan seharian , pakaian kotor dan basah akibat terkenas sanski dari Wakasek Pak Wahyudin tadi , seberes mandi , Ia pun duduk dan menatap dirinya di depan , cukup lama tanpa melakukan apapun didalam kamarnya,Willy pun menyalakan laptopnya dan melihat beberapa file foto yang ada didalam folder dokumen itu, dan ternyata itu adalah foto-foto kenangan sewaktu Ia masih kecil dulu, Ia kemudian beralih bata buku harian kecil Inge yang tergeletak disamping dirinya, berharap besok hari ia akan bertemu dan mengembalikkan nya langsung kepada perempuan yang bernama Inge tersebut. Teringat nama Panjang dari Inge ialah Inge ramadhini lalu ia pun mulai mengetikkan nama " Inge " pada akun media social dan laman pencarian , berharap bisa menemukan sesuatu tentang gadis perempuan itu, namun alhasil banyak sekali dan kebanyakan tidak mengacu pada nama oang.

Willy kemudian menutup buku itu dengan perasaan bergetar, dan berfikir jika besok ia harus bertemu dengan Inge , kata apa yang akan pertama kali ia ucapkan didepan perempuan yang notabene belum pernah bertemu sama sekali.

Tak sampai sepuluh menit berlalu , ponselnya berdering , ternyata itu Al menelpon untuk berbincang soal materi pelajaran tadi dan mengajak Willy untuk pulang bareng dengannya besok hari sehabis pulang sekolah, karena meminta untuk ditemani mencari gitar di pusat alun-alun kota Karawang.Mereka pun tertawa lepas di telpon , seperti sudah bersahabat bertahun-tahun

Tanpa Ia sadari , harinya yang buruk tadi hilang begitu saja oleh sentuhan hangat dari tulisan Buku catatan kecil itu, malam itu seperti malam-malam sebelumnya, Willy tertidur pulas dengan buku catatan Inge disampingnya.

Mentari pagi mulai menunjukkan wajah aslinya hari itu , Ia pun tergesa-gesa bersiap untuk pergi berangkat bareng kakanya Jordan seperti biasa.

" Udah gak ada yang ketinggalan lagi Wil ? tanya Jordan sambil memanasi motornya di depan rumah

" Udah Dan aman , hari ini hari jumat kayanya pulangnya ga bareng deh soalnya temen kelas gua ada yang minta ditemenin nyari gitar di pusat alun-alun kota " jawab Willy dengan nada yang santai

Sesampainya disekolah , ia pun langsung menuju ke kelasnya namun ditengah perjalaan , ia mendudukkan wajahnya ke bawah berharap orang-orang disekolah hari itu tidak melihat wajahnya yang kusut dan tampak seperti orang tidak mandi, iya betul hari itu willy hanya cuci muka saja dan tidak mandi , karena tadi Willy bangunya cukup siang sehingga tidak ada waktu lagi untuk baik ataupun sarapan.

" Will..woi Will.. gimana nih hari ini ? PR sudah lu kerjain belom ? tanya dimas dari lumayan kejauhan

Ternyata malam itu , Willy bukan hanya membaca catatan harian Inge tetapi juga sekalian mengerjakan PR biologi yang mengharusnya begadang hingga larut malam.

" Udah gua kerjain nih tadi malem , sambil baca buku catatan si itu " jawab willy dengan wajah yang dingin

" Gua lihat lah tugasnya , gua belom semua... nomor 5 . 6, 7 , 8, sama 10 nya "

" gua kurang ngerti materinya gurunya kurang jelas ngasih materinya kemarin , Wil " sahut Dimas kepada Willy yang sedang keliahatan bete pagi itu dari raut wajahnya.

Bunyi lonceng istirahat pun sudah tiba , memecah lamunan Willy saaat itu , ia melihat kearah jam dinding .pukul sebelas lewat tiga puluh menit yang artinya ia punya waktu sekitar 45 menit untuk datang ke kelas dan mencari siswi yang bernama Inge itu.

Dengan tidak berlama-lama lagi , Willy pun mengajak dimas , al dan misbah untuk pergi ke kelas sebelas ipa dua dan mencari siswi itu ,

Tak lama kemudian sesudah mereka menemukan kelas itu , mereka pura-pura di utus oleh guru untuk memanggil ketua kelas tersebut.

Buku Yang Sederhana ( Part 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang