***
"Bisa maju dikit gak? Tangan gue ga nyampe."
"Susah anjir, gak liat apa kaki gue kejebak gini."
"lagian lo kurus tapi berat__"
"Argh.... Sakit bego. " teriak Haikal saat lengan atasnya dicubit Liana.
"Gak usah body shaming." jawab gadis itu kesal.
"Cepet majuan dikit." desak gadis itu.
Haikal hanya menggerutu ditempatnya. Dia kesal karena kakinya semakin masuk kedalam lumpur. Tapi cewek digendongannya itu dengan gak tau dirinya malah mencubit lengannya.
Dengan usaha ekstra, Haikal melangkahkan kakinya, mencoba mendekat kearah balon yang digantung itu.
"Oi, Haikal maju dikit napa. Itu si Liana gak nyampe!" teriak Rosa dari pinggir lapangan.
"Berisik!" teriak Haikal kesal.
.
Dorr!
Liana berhasil memecahkan balon nomor 3. Dia langsung berteriak kearah Mina dan William.
"Mina nomor 3." teriaknya sembari melihat kearah Mina.
Mendengar itu, Mina dan William langsung membuka kotak 3. Keduanya langsung membaca soal dan menjawabnya.
Namun sayang tim mereka kalah cepat dengan tim Jia. Alhasil mereka kalah.
Liana hanya menghela nafasnya pasrah. Gara-gara Haikal ini. Timnya kalah telak.
"Lo sih, kelamaan. Kalah kan kita."
"Kalo badan lo gak goyang-goyang, kita gak bakal kalah."
"Alasan, lo nya aja yang lemah." ujar Liana.
Haikal hanya menghela nafasnya pasrah. Si Liana emang gak tau diri.
Susah kali berjalan di lumpur dengan posisi gendong orang. Mana yang digendong gak bisa diem.
"Lama-lama lo ngeselin ya." gumam Haikal pelan, namun masih terdengar oleh Liana karena posisinya yang masih di gendongan Haikal.
"Li, sorry..." Ujar Haikal sebelum melepaskan tangannya dari kaki Liana.
Liana yang tak siap akhirnya jatuh kedalam lumpur. Jangan lupa dengan posisi terduduk. Membuat baju putihnya berubah menjadi cokelat pekat.
"Haikal bego! Kaget ege!" teriak cewek itu tak terima.
Sebenarnya tak sakit sedikitpun, mungkin karena jatuh diatas lumpur. Namun yang membuat Liana jengkel, karenanya baju dia jadi kotor sekarang. Mana bau.
Liana kesal karena Haikal terus meneterawakannya. Dengan sengaja cewek itu melempar lumpur kearah teman sekolahnya itu.
One shot, gadis tertawa saat lemparannya tak sengaja mengenai muka Haikal.
"LIANA!!"
"Haha, Haikal komuk lo!"
"Anjir, bukannya keluar malah maskeran dulu." teriak Rosa dari pinggir lapangan.
"Liana lo ya..."
"Apa?"
Bukannya bangun, keduanya justru saling melempar lumpur. Dan terjadilah perang lumpur diantara keduanya.
Bukannya melerai, anak-anak lain justru ikut masuk ke lumpur. Dan bermain lumpur sepuasnya.
Sebelum akhirnya bu Irana menyuruh mereka semua mandi:')
***
See yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBBER BAND
Fanfiction[SLOW UPDATE] Lilian Anjani mendaftar jadi pengurus Osis demi beasiswa, harus berurusan dengan Haikal Zahi yang super-duper nyebelin.