***
"Ngapain kesini, ini tempat cewek." ujar Rosa saat melihat Haikal.
"Gue udah kebelet, tapi penuh. Yaudah gue kesini." jawab Haikal santai.
"Btw, didalem siapa?" tanyanya lagi sembari menatap pintu kamar mandi dihadapannya itu.
"Liana sama Mina."
Rosa menatap aneh cowok dihadapannya itu. Terlebih saat dirinya tanpa sengaja menangkap sinyal mencurigakan dari ketua osisnya ini.
"Gak usah aneh-aneh." ujar Rosa sembari memperingatkan teman seangkatannya itu.
Ceklik,
"Aarghh...." "Haikal!"
"Hei, nyalain gak lampunya!" teriak Mina dari dalam.
"Haikal nyalain gak!" ujar Rosa sembari memukul lengan Haikal kasar.
Sebenarnya dia pengen nyalain sendiri. Hanya saja tubuhnya tak setinggi itu. Jadi harapannya cuma satu, minta bantuan si tengil itu.
"Hei nyalain, kasihan Liana!" teriak Mina lagi.
Mendengar nama Liana Haikal langsung menyalakan kembali. Entah kenapa firasatnya tak enak sekarang.
Tak lama pintu itu terbuka, Haikal segera menyingkir guna memberi mereka jalan.
"Pasti lo kan? Becanda lo gak lucu tau!" bentak Mina saat gadis itu keluar kamar mandi.
Sungguh Haikal tak menyangka kalau gadis sependiam Mina, bisa semarah ini hanya karena masalah sepele.
"Ayo Li kita ke tenda." ujar Mina sembari menuntun Liana.
Haikal menatap Liana, gadis itu semakin diam menurutnya. Dia bahkan tak mau menoleh kearah Haikal. Apa sekesal itu? Batin Haikal.
"Haikal bego, Liana phobia gelap!" bentak Rosa sembari memukul lengan ketua osis itu.
Sebelum akhirnya melangkah meninggalkan Haikal yang masih diam ditempatnya.
Mendengar itu, rasa bersalahnya semakin besar.
"Gue gak tau sumpah."
"Sorry Li." gumamnya sembari meremas rambut kepalanya.
***
See yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBBER BAND
Fanfiction[SLOW UPDATE] Lilian Anjani mendaftar jadi pengurus Osis demi beasiswa, harus berurusan dengan Haikal Zahi yang super-duper nyebelin.