(*・x・)/

332 10 0
                                        

Yasie pov

“Waktu akan memperbaiki segalanya, percayalah itu”

Aku terdiam, aku tertohok oleh kalimat hyunsuk oppa yang sangat benar. Aku mungkin tidak cukup pintar untuk memperbaiki keadaan dan aku bukanlah siapa-siapa untuk membuat semuanya kembali menjadi lebih baik tapi waktu mungkin bisa sedikit membantu.

“Kau mau kemana?”

Aku menggeleng tidak tahu harus menjawab apa. Ia berdiri dan meraih koperku memasukkan ke dalam bagasi mobilnya.

“Aku tidak mau pulang ke istana itu”

“Aku tidak akan membawamu ke sana”

*********

Author pov

Haruto menatap foto keluarga yang terpajang di salah satu dinding rumah, sebuah rumah yang tidak terlalu mewah namun sarat akan kehangatan. Ini adalah rumah yang keluarganya tempati saat ayah Haruto masih menjadi wakil CEO dan eommanya masih hidup. Ia menghembuskan nafasnya berat, membuka jasnya dan melempar benda itu ke sofa. Ia mengambil salah satu botol wine yang tersusun dengan rapi pada lemari pajangan, kemudian duduk di lantai bersandar pada sofa. Ia mulai menegak minuman langsung dari botolnya, terlalu malas untuk mengambil gelas. Ia bahkan tidak menyalakan lampu utama, hanya sebuah lampu kecil di ruang depan yang selalu menyala sepanjang waktu karena rumah ini sudah lama ditinggalkan sejak appa Haruto menginap di rumah sakit. Sinar remang-remang menemani kesendiriannya.

“Kita sudah sampai”

Hyunsuk berhenti di depan sebuah rumah dan membantu Yasie mengeluarkan koper dari bagasi. Ia menyerahkan sebuah kunci kepada Yasie

“Kau bisa tinggal di sini untuk sementara waktu, ini adalah rumah Keluarga Watanabe sebelum mereka pindah ke Seoul”

**********

Yasie pov

Aku memasuki halaman rumah yang tidak terlalu besar, kemudian sampai di depan pintunya. Aku mencoba membuka pintu dengan kunciku tapi ternyata pintu ini tidak terkunci. Secara perlahan aku masuk sembari menarik koperku. Cahaya lampu di depan pintu menjadi satu-satunya penerang di rumah ini, bagian lainnya sangat gelap atau hanya mendapatkan sedikit cahaya dari lampu ini. Aku melepaskan sepatuku dan mulai berjalan masuk saat aroma wine menyeruak di rongga hidungku. Aku menemukan Haruto duduk di lantai bersandar pada salah satu sofa dengan tangannya yang memegang botol wine.

“Apa yang kau lakukan di sini?”

Sebenarnya aku juga ingin menanyakan hal itu padanya tapi aku tak berani.

“hyunsuk oppa memintaku  untuk tinggal di sini beberapa waktu”

Ia menatap sayu koperku sejenak sebelum mengeluarkan sumpah serapahnya terhadap sikap hyunsuk oppa yang sembarangan membuatku merasa bersalah pada lelaki itu. Kapan aku tidak membuat orang susah dan repot karenaku?

Haruto menegak winenya dan aku berjalan perlahan meninggalkan koperku. Aku duduk bersimpuh dihadapannya tak berani menatapnya.

“Aku minta maaf Haruto, benar-benar minta maaf”

Aku menunggu reaksinya dan aku masih menunduk, aku menggigit bibirku gugup dengan apa yang mungkin terjadi. Dia pasti akan melimpahkan semua amarah dan kekecewaannya padaku tapi aku tak punya pilihan, aku memang salah.

Aku mendengarkan tawanya yang terdengar menyakitkan.

“Minta maaf? Kau kira maaf sama dengan uang yang bisa kau minta dariku begitu saja?”

Married to Watanabe Haruto NC21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang