12. Wanita Asing

32 8 22
                                    

Hewwo ... semua. Maaf ya, Author jarang up, lagi sibuk soalnya. Kira-kira, masih ada yang nungguin cerita gaje Author, gak ya? Buat yang selalu chat Author supaya ceritanya di next, yang selalu comen 'up' dan buat kalian semua, makasih banyak udah nyemangatin Author. Ou iya ... mohon maaf lahir dan batin ya, dari Author🙏🏻🙏🏻. Enggak kerasa, bulan Suci Ramadhan sebentar lagi beres😳. Maafin Author ya, jika punya salah hehe.

Basa-basi mulu ye🤣, ok, mari kita lanjutin cerita gaje ini.

***

20.40

Tok!

Tok!

Terdengar suara ketukan pintu, dari arah luar ruangan. Orang yang berada dalam ruangan tersebut, langsung menatap sekilas pintu, kemudian kembali sibuk dengan pekerjaan nya.

"Masuk!" titahnya.

Ceklek!

Tidak lama setelah itu, seorang wanita paruh baya masuk kedalam ruangan tersebut. Dengan wajah menunduk, perlahan ia berjalan mendekat ke- arah seorang pria yang tengah berkutat dengan pekerjaan nya.

"Ma— maaf Tuan."

Pria tersebut menoleh kemudian menatap tajam, orang yang berada di hadapannya. "Kenapa? Apakah, ada kabar terbaru?" tanya pria berjas hitam itu.

Dengan rasa takut, wanita setengah baya itu, mengangguk. Sebelum ia, berbicara, ia, terlebih dulu menenangkan diri. Dengan cara menarik dan membuang nafas berkali-kali.

Pria yang melihat itu, hanya mengerut 'kan keningn heran. Dia menyandar 'kan punggungnya di kursi, masih setia menunggu jawaban dari wanita di hadapannya. Namun ... belum juga ada sepatah kata pun, yang keluar dari mulut wanita itu.

Bruk!

Karena merasa jengkel, pria itu, langsung menggebrak meja dengan keras. Hingga membuat wanita di hadapannya, telonjak kaget.

"Cepat kata 'kan!" teriaknya.

Wanita itu, menunduk. "Maaf Tuan, sebenarnya Nona muda hilang dan saya tidak tahu ia ada dimana," ucapnya dengan cepat.

Seketika mata pria ber- jas hitam itu membulat, dia langsung bangkit dari duduknya. Rahangnnya mengeras, tangannya terkepal kuat dan mata yang tiba-tiba me- merah.

"Bedebah! Kenapa Anak ku, bisa hilang hah?! Dan kenapa, kau baru memberi tahu ku, sekarang?!" teriaknya murka.

"Maaf Tuan, saya juga tidak tahu. Dan soal itu, saya mencari kesempatan untuk bisa menemui Tuan."

Bug!

Dengan penuh emosi, pria itu, langsung memukul dinding dengan wajah prustasi. Darah segar bercucuran dari tangannya, namun dia sama sekali tidak merasa 'kan sakit. Yang dia pikirkan sekarang, hanya Anak nya!

Pria itu, langsung terduduk diatas meja dengan kasar. Posisinya membelakangi wanita paruh baya itu, yang tengah ketakutan menyaksikan Tuannya marah. Terlihat dia menarik prustasi rambutnya, dengan nafas menggebu-gebu dan amarah yang sedari dia tahan, dia kembali menatap wanita di hadapannya dari samping.

Please Listen to MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang