Dulu, waktu pertama kali masuk ke sekolah menengah, satu-satunya hal yang menarik bagi Yudhis adalah basket. Selain hal di luar basket, itu tidak penting. Termasuk deretan gadis yang menyatakan cinta padanya. Kebanyakan gadis tersebut selalu Yudhis acuhkan, seolah kehadirannya tidak ada.
Yudhis emang definisi sempurna dari badboy yang ada di novel fanfiksi.
Tapi itu dulu.
Sekarang Yudhis udah menemukan hal menarik lain dari pada basket, tepat ketika demo eskul dua bulan yang lalu.
Laki-laki dengan manik coklat, mata runcing, pipi tirus, lesung pipi yang mengintip malu-malu kala sang pemilik menyeringai. Penari figuran yang menyita perhatian semua orang.
Semua orang, termasuk Yudhis.
"Gi!" Yudhis memanggil Gio yang lagi mendribble bola.
"Oy?"
"Kenal anak Tari nggak?"
Gio melempar bola ke pemain yang lain. Dia mendekati Yudhis yang lagi minum air mineral kemasan, "Tumben," komentarnya.
"Lo 'kan famous, pasti kenal banyak orang dong, Gi."
"Lo lebih famous ya, anjing!"
Yudhis tertawa lepas ketika berhasil menyulut emosi Gio yang emang bersumbu pendek.
Gio duduk di samping Yudhis. Mukanya kelihatan lagi mikir, mungkin mengingat-ingat kenalannya di eskul Tari. Lalu tangannya spontan memukul bahu Yudhis kala satu nama muncul, "Wira si pecicilan, ketua eskul Tari."
"Yang mana?"
Muka Gio langsung sepet pas dengar pertanyaan Yudhis. Selalu aja begini. Benar kata Juan, satu sekolah emang kenal Yudhis, tapi Yudhis cuma tau muka anak-anak basket aja.
Bahkan Yudhis pernah lupa sama muka wali kelasnya sendiri.
Gio buka tas, mengambil ponselnya, membuka aplikasi instagram lalu mengetuk kolom pencarian.
'wjywiraa_'
Yudhis langsung menekan salah satu postingan yang menarik perhatiannya. Postingan sebuah foto berisi dua orang dengan latar bangsal UKS sekolah. Postingan dua bulan lalu.
wjywiraa_ Batu banget sih meng
"Yang rambut pink siapa?" tanya Yudhis.
Gio lihatin cowok rambut pink yang dimaksud. Dia emang sering lihat mukanya, tapi dia nggak tau namanya.
"Nanti Gue tanya Wira dah," sahut Gio, "Lo naksir nih cowok?"
"Gue bukan homo, Gi."
*****
"Yudhis! Katanya bakal ada tamu dateng, auditorium dipake buat pertunjukan."
Yudhis mengawasi jalannya latihan, mengabaikan sosok yang baru datang dan berbicara tadi. Melirik lewat ekor mata, ternyata orang itu tak juga pergi, "Pertunjukan apa? Emang tamunya sepenting apa? Nggak tau dua minggu lagi basket ada turnamen?" ujar Yudhis ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]AKSARA
Short Storycerita satu jalur untuk meramaikan san's birthday ateez × san #1 in hongsan