“Hai sweety, ketemu lagi kita.”
Mahasiswi yang merasa di rayu itu langsung memasang wajah memelasnya— inilah alasan mengapa dirinya jarang ke kantin akhir-akhir ini, karena Haidar dengan kegabutannya pasti akan mencari dirinya di kantin fakultasnya. Andira pun hanya mengulas senyuman paksa pada manusia flirty boy ini. Dan sialnya ia juga hampir terpesona dengan senyuman lelaki itu.
“Salting ya cantik? Ngga papa, saltingnya juga sama gue.”
Andira geram— lama lama dirinya juga kesal kalau di ganggu seperti ini. “Nyebur aja lo di rawa-rawa, berenang sama saudara lo sekalian!” Namun Haidar tetap kekeh untuk bertahan duduk di samping Andira, gadis itu hanya ingin menangis saja— di lihati oleh Haidar seperti di lihati sama jamet!
Beberapa menit kemudian saudara kembar dari Haidar pun datang dengan para kekasihnya— apalagi kalau bukan setumpukkan buku? Bahkan Andira yang melihatnya pun meringis pusing pada buku-buku itu.
“Bro, kalo lagi istirahat ngga usahlah lo baca buku gini.”
Haidan menukikkan alisnya. “Suka-suka gue, orang gue ini yang baca.” Balas ketusnya. Rasanya Andira ingin mengompori— hanya saja di sebrangnya ini adalah Haidan, pemuda yang sama sekali ngga bisa di ajak bercanda; sekalinya ngomong pedesnya bikin mengelus dada.
“Kasihan Andira, lo tempelin mulu. Ngga liat mukannya yang risih gitu di deketin sama lo?” Pertama kalinya Andira mendengar Haidan berbicara satu kalimat panjang! Dirinya yang mendengar itu seperti mendapatkan piala olimpiade tingkat semesta!
“Ya serah gue, kan yang gombalin itu gue.”
Shit, di balikkin.
Haidan hanya memutar bola matanya dan kembali bersikap abai. Hilang sudah nafsu makan Andira, bagaimana ngga? Dirinya di tempeli kedua mahluk halus, apalagi Haidar yang sedaritadi menatapnya tanpa henti— Andira pun mendorong makanannya, menyudahkan acara bersantapnya dan menyambar jaket yang ia taruh disana.
Baru saja bangkit, pergelangan tangannya sudah di cekal lebih dahulu oleh Haidar— Andira pun menoleh. “Apa?!”
“Temenin dulu cantik, mata kuliah lo masih lama kan? Rapat juga kosong kan?” Ucap Haidar dengan menaik-turunkan alisnya mengoda. Andira melepaskan cekalan itu. “Gue ada urusan sama temen gue.”
“Yaudah, ajak ke sini aja atau ngga kita ngikut.”
Andira menatap horor pada lelaki itu. “Please lah ya, lo itu udah kayak penguntit gue tau ngga?”
Haidan yang merasa konsntrasinya terganggu pun, mendongkakkan kepalanya malas. “Drama aja terus, ngga liat gue ke ganggu?” Saudara kembarnya itu mencebikkan bibirnya. “Ya mangkannya lo jangan di sini, di perpustakaan aja sana.”
Haidan pun beranjak pergi dan tujuannya sesuai dengan ucapan Haidar. Andira yang melihat itu bagaikan kesempatan emas yang tidak boleh ia lewatkan, ia melambaikan tangannya. “Dan, gue ikut lo. Temen gue juga nungguinnya disana.”
Pemuda itu hanya mengangguk singkat, lalu berjalan dengan membawa buku-bukunya. Haidar pun berdecak frustasi— “Ternyata cewe emang gitu, kalo di kejer malah kabur. Kalo ngga dikejer malah ngedeketin.”
“Masa nanti gue kalah sama saudara gue sendiri? Ngga, ngga. Itu cuman mimpi buruk gue.”
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
hai, haidar & haidan
Fanfiction[ end ] jung jaehyun ft. roseanne ❝Gue lebih suka bintang, kalo sukanya lo emang lo bakalan nerima?❞ written by warunkkopi / @/echanniesun started May, 2021 highest : [ #02 in perkuliahan [ 15/05/21 ] ]