hai, haidar & haidan

05

“Mama ngga jadi pulang?”

Minggu paginya, di awali dengan rasa kecewa. Mama Andira tidak jadi pulang hari ini, padahal hari ini sudah ia nanti-nanti bersama adiknya. Setelah mendengar balasan selanjutnya dan di saat bersamaan panggilan itu di putuskan oleh pihak sang ibu— netranya menatap nanar pada layar ponselnya yang menggelap.

Andira menghela nafas berat. “Ternyata kata Dimas emang bener, mama pulang kalo inget rumah.” Monolognya— tangannya mengibaskan tirai di jendelanya, hawa di pukul lima memang tidak ada tandingannya, sangat sejuk.

TING!

Suara notifikasi ponsel di atas nakas sana, pandangannya pun beralih dan mengambil ponselnya. Andira memijat pelipisnya. “Awali pagimu dengan bubble chat dari Haidar.” Gumamnya kecil.

Karena ia sendiri merasa bosan dan tidak memiliki kerjaan— apalagi di hari minggu, sudah jelas tidak ada mata kuliah nantinya. Palingan ia harus menyelesaikan beberapa tugas kuliahnya, itu pun hanya beberapa.

Ia mengetuk notifikasi chat itu.

Haidar
Online

| Cantik 💗❤💝💖💓💕
| Udah bangun belum?
| Shalat subuh gih kalo belum

Pagi pagi dah berisik aja lo |
Udh |

| Aduh pinternya
| Makin demen ☺️🥰💕

Dasar jamet! |

“Kok gue senyum-senyum sendiri? Sialan.” Ucapnya setelah menyadari hal itu. Bahkan sampai sekarang pun masih mengulum senyuman. “Jangan sampai gue gila?!” Pekiknya dengan menelusupkan kepala di bantalnya.

Memunculkan kepalanya lagi di atas bantal, Andira bangkit untuk duduk. Dengan bagian belakang ia beri bantal— jarinya pun kembali membuka roomchat Haidar.

| Video call yuk cantik?
| Kalo ganggu gausah
| Tapi bukan pake video call biasa
| Pakai zoom meeting

Sinting |
Lo kira mau meeting? |

| Kan biar beda dari yang lain sweety
| Mau ngga?
| Kalo ngga, ya harus mau
| Ya ya ya

Dih maksa, kuker |
Yaudah ayo aja |

“Anak bodoh ya begini, mana gue iyain lagi. Berarti sama aja dong gue?” Gumamnya seraya mengigit jarinya— ia pun membuka laptopnya dan menghidupkannya. Seharusnya hari ini laptopnya beristirahat, kini harus berkerja demi keinginan random Haidar.

Berbeda dengan Haidar yang tengah terkekeh di dalam kamarnya, dirinya sendiri sudah menghidupkan laptopnya semenjak beberapa menit yang lalu. Hal ini sudah sangat wajar, toh dirinya harus tetap membaca, menghafal atau mencatat walaupun hari libur.

Ia kembali mengirim chat.

My sweety💗
Online

Setengah jam aja |
Takut ngeganggu waktu weekend lo |

Atensinya menatap jam dinding di kamarnya, pukul lima lewat sepuluh. Setidaknya pukul lima lewat empat puluh nanti selesai— netranya pun kembali beralih pada ponselnya.

| Ok

Setelah bercek-cok sejenak, agar bisa terhubung dengan baik. Haidar pun melambaikan tangannya saat melihat Andira di laptopnya, seperti biasa ia selalu memasang senyuman hangatnya pada gadis itu.