Calisya masuk ke ruang makan sambil bersenandung. Dia duduk di samping Anton yang sedang makan sepotong cake. Semenjak Calisya hamil, nafsu makan Anton juga ikut meningkat.
"Mas, mana handphone mas?" Tanya Calisya."Mau ngapain?" Tanya Anton.
"Sini handphonennya" ucap Calisya lagi.
"Mas gak ada hubungi wanita lain sayang, cek aja nih" ucap Anton sambil memberikan handphonenya.
"Siapa yang mau ngecek handphone mas, aku mau pakai m-bangking milik mas. Mau untuk bayar belanjaan aku" ucap Calisya sambil tersenyum dan mulai melakukan transaksi.
"Kamu mau beli apa sih?" Tanya Anton.
"Beli cemilan mas" jawabnya.
"Ingat dek jangan beli cemilan yang gak sehat" ucap Anton.
"Iya, ini sehat kok mas. Lihat tuh, sehat kan cemilannya" ucap Calisya sambil menunjukkan handphone miliknya.
"Ya udah kalau itu boleh" ucap Anton lagi.
Tidak lama kemudian Bagas masuk ke ruang makan dan Calisya tersenyum.
"Mas Bagas mau kemana? Mau pergi dengan Sinta ya?" Tanya Calisya.
"Iya, kenapa?".
"Jangan hanya di ajak pergi mas, di nikahin tuh anak orang. Jangan di beri harapan aja, itu sahabat aku ya" ucap Calisya.
"Iya, aku gak gitu ya Sya" ucap Bagas.
"Mas, mana handphone mas?" Tanya Calisya.
"Mau ngapain kamu?" Tanya Anton
"Sini mas" ucap Calisya bersikeras dan Bagas memberikan handphonenya.
"Aku mau belanja" ucap Calisya sambil tertawa.Bagas hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap adik kesayangannya. Setelah puas, dia mengembalikan handphone Bagas kembali.
"Ya ampun Sya, kamu beli apa ini sampai segini kamu pakai uang mas Bagas" ucap Bagas terkejut.
"Berapa dia pakai uang kamu, Gas?" Tanya Anton.
"30 juta" ucap Bagas.
"Dek, kamu ngapain sih pakai uang Bagas segitu banyak?" Tanya Anton.
"Beli sepatu" ucap Calisya santai.
"Ingat ya mas Anton jangan di bayar, mas Bagas kan ikhlas belikan aku" ucap Calisya dengan wajah memohon."Iya mas ikhlas" ucap Bagas demi adiknya yang lagi hamil.
"Yes" ucap Calisya bahagia.
"Mas Ardi" teriaknya karena melihat Ardi melintasi ruang makan. Merasa di panggil, Ardi masuk ke ruang makan.
"Handphone" ucap Calisya sambil mengulurkan tangannya.
"Mau ngapain kamu?" Tanya Ardi.
"Sini handphonenya" ucap Calisya sambil merengek.
"Calisya" ucap Anton penuh penekanan karena melihat sikap istrinya.
"Diam ya mas, bawel lagi ntar malam tidur di luar aja" ancam Calisya dan Anton hanya diam. Dia tidak akan mau tidur di luar.
Ardi memberikan handphonennya dan Calisya langsung tertawa. Setelah puas, dia mengembalikan handphone Ardi. Ardi mengecek handphonenya karena tahu pasti Calisya menggunakan m-bangkingnya untuk berbelanja karena Calisya hafal semua nomor pin atm miliknya dan milik yang lain yang ada di rumah ini.
"Beli apa?" Tanya Ardi santai.
"Berlian" ucap Calisya santai.
"Berapa harganya?" Tanya Anton pada Ardi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tanpa Batas 2 ( Anton&Calisya)
Romancebagi pembaca setia saya, ini lanjutan kisah Anton dan Calisya di Cinta Tanpa Batas yg sudah naik cetak . kali ini kisah Anton dan Calisya setelah menikah dan kisah ini di lanjutkan berdasarkan versi cetaknya.