17

897 219 10
                                    

Anton membantu Calisya keluar dari mobil dan membimbing Calisya masuk ke dalam rumah. Saat mereka masuk, mereka melihat di ruang sudah ada Arga dan Jessica serta Sonia. Ternyata Arga sudah memanggil Jessica untuk datang. Tampak juga Arumi yang sedang duduk di samping Arga dengan wajah khawatir.

"Kemari nak" panggil Arga pada Calisya.

Anton membimbing Calisya dan duduk di samping Arga. Calisya menatap Jessica yang sekarang sedang berlutut di hadapan Arga.

"Minta maaf pada Calisya" ucap Arga pada Jessica.

"Aku gak mau eyang, aku gak salah" ucap Jessica.

"Gak salah? Kau mendorong Calisya dan kau bilang gak salah. Berhati busuk kau ya sama seperti eyang putrimu" ucap Arga tajam

"Kenapa eyang tak adil padaku? Kenapa eyang selalu sayang Calisya? Aku juga cucu eyang" ucap Jessica berani.

Arumi memberi kode untuk jangan melawan Arga tapi Jessica malah semakin jadi.

Arga mendekati Jessica dan mencengkram dagu Jessica membuat Jessica takut.
"Kau mau tahu tidak adil itu apa artinya. Eyang akan beritahu kau agar kau paham" ucap Arga.

"Dulu saat kau masih kecil begitu juga dengan Calisya sudah banyak ketidakadilan yang terjadi pada Calisya. Saat kau di beri hadiah oleh eyang putrimu, kau tahu bahwa dia hanya memberikan padamu saja. Dia lupa dengan Calisya dan kalian tahu  bahwa Calisya selalu melihat dari balik pintu apa yang sudah di lakukan eyang putrimu padanya. Calisya selalu menghapus air matanya saat melihat itu dan aku sebagai eyang kakungnya selalu menutupi sakit hatinya dengan memberikan banyak cinta dan kasih sayang pada Calisya. Aku berikan dia apa yang tidak eyang putrinya berikan" ucap Arga sambil dia mengenang apa yang sudah terjadi.

Jessica hanya diam, dia baru tahu hal itu dan Arumi hanya bisa menangis karena apa yang di katakan Arga itu benar adanya.

"Aku menyadari Calisya berhenti menghapus air matanya atas apa yang sudah di lakukan eyang putrinya adalah ketika dia remaja. Ketika dia dekat dengan Darma tapi apa yang kau lakukan hah! Kau bersikap seperti jalang sama seperti eyang putrimu. Kau merebut Darma dari Calisya dengan cara kotor tapi aku bersyukur Darma tidak menikah dengan Calisya. Bajingan tengik itu tidak pantas mendapatkan cucuku" ucap Arga penuh emosi.

Calisya memeluk Anton sambil menangis dan Anton berusaha menenangkan Calisya.

"Kau masih bilang eyang kakung gak adil? Selama ini aku selalu mentransfer kau dan ibumu bahkan eyang putrimu. Malika dan Calisya juga eyang transfer karena eyang ingin anak cucu eyang bisa bahagia. Mereka mau gunakan itu untuk belanja atau di sumbangkan, eyang tidak permasalahkan dan sekarang eyang hentikan transferan kepada kalian, kalian anggap eyang gak adil? Gak adil mana antara eyang dan eyang putrimu?" Tanya Arga pada Jessica.

Jessica hanya diam, dia tidak bisa menjawa pertanyaan Arga.
"Sekarang pergi kalian dan jangan tunjukkan batang hidung kalian lagi di sini apalagi di hadapan Calisya. Dan kau Arumi, kau juga pergi dari sini. Aku muak menghadapi wanita sepertimu. Kita akan berpisah dan kau hidup saja bersama anak cucu kesayanganmu" ucap Arga tidak terbantahkan.

"Eyang" panggil Calisya.

"Jangan khawatir sayang, eyang baik-baik saja berpisah dari eyang putrimu. Rasa itu sudah lama hilang" ucap Arga yang membuat Arumi tersadar.

Tidak ada yang bisa di pertahankan antara dia dan Arga lagi.

Arga keluar dari ruangan tapi sebelumnya dia berhenti sejenak.
"Jangan bawa apapun Arumi,kau tidak punya hak atas apapun. Bawa saja pakaianmu" ucap Arga kemudian dia berlalu.

"Mas" panggil Calisya.

"Iya sayang" ucap Anton.

"Aku mau ke kamar, aku capek. Gendong aku mas" ucap Calisya.

Anton segera menggendong Calisya dan membawa Calisya ke kamar mereka.

Jessica segera mendekati Arumi dan memeluk eyang putrinya.
"Maafkan Jessy eyang" ucap Jessica.

"Gak ada yang harus di maafkan sayang, semua sudah berakhir lama. Eyang putri terlalu lupa diri dan terlalu memandang rendah. Eyang putri yang salah dan menghancurkan keluarga ini. Ayo kita pergi sayang" ucap Arumi sambil beranjak dan menuju ke kamarnya. Dia mengemasi barang-barangnya.

Setelah semua beres, dia menuju ke kamar Calisya untuk berpamitan. Anton mempersilahkan Arumi menemui Calisya.

Arumi duduk di dekat Calisya tapi Calisya membuang wajahnya.
"Maafkan eyang ya sayang. Eyang memang salah dan eyang yang sudah menghancurkan semuanya. Eyang sudah hancurkan keluarga ini, sudah hancurkan rasa sayang kamu ke eyang. Maaf nak, maaf eyang terlambat untuk sadar. Eyang pergi dulu ya, jaga kesehatanmu dan melahirkan dengan selamat. Kau tidak akan kesal lagi karena melihat eyang ada di rumah ini" ucap Arumi sambil menyentuh pipi Calisya pelan.

Arumi beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar Calisya. Dia menghapus air matanya.
"Jaga Calisya ya, kau suami yang baik" ucap Arumi.

"Iya eyang" ucap Anton.

Setelah itu Arumi menemui Arga yang sedang ada di ruang kerjanya. Arga hanya diam saat melihat Arumi masuk ke dalam ruangannya.

"Aku pamit Arga, terima kasih untuk semua cintamu dan kasih sayangmu selama puluhan tahun ini. Aku terima hukuman ini, maaf telalu menyakitimu. Maaf sudah membuat kau harus membuang cinta yang ada karena keegoisanku. Jaga dirimu baik-baik Arga. Aku harap di kehidupan yang akan datang kita tidak saling mengenal. Kau tidak pantas tersakiti karena aku Arga" ucap Arumi sambil menghapus air matanya.

Arumi berjalan pelan keluar dari ruang kerja Arga tapi Arga hanya diam. Perkataan Arumi tidak mempengaruhinya. Rasa itu sudah lama mati. Dia malah bersyukur Arumi pergi. Baginya sekarang adalah kebahagian anak cucunya saja.

Arumi berjalan menuju ke mobil di mana Jessica dan Sonia sudah menunggu. Untuk terakhir kalinya dia melihat ke rumah di mana dia dan Arga tinggal bersama.

"Bu" panggil Malika

"Jaga ayah, jaga suamimu dan anak-anakmu" ucap Arumi pelan dan Malika memeluk mertuanya untuk terakhir kali sebagai salam perpisahan karena dia tahu setelah ini dia akan sulit bertemu dengan mertuanya. Suaminya dan juga ayah mertuanya akan melarang dia.

"Jaga diri ibu ya" ucap Malika sedih karena keluarga ini harus terpecah.

Arumi tersenyum dan segera masuk ke dalam mobil. Perlahan mobil meninggalkan rumah. Malika segera masuk ke dalam rumah setelah security langsung mengunci gerbang karena Arga yang memintanya.

Malika berharap keluarga ini bisa baik-baik saja.

--&--

Cinta Tanpa Batas 2 ( Anton&Calisya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang