Hari dan waktu selalu berjalan terus tanpa berhenti, tak perduli apa yang terjadi. Mereka selalu berjalan maju, tanpa melihat yang lalu. Bersama dengan itu, akan selalu ada hal baru. Entah cuaca, kondisi, ataupun kejadian yang dialami manusia itu sendiri. Mengambil hal baik dari prossesing alam yang alami itu, akan menjadi lebih baik untuk setiap humans yang masih memijaki bumi ini. Khususnya yang masih bernafas hingga saat ini. Tak terhitung yang meninggalkan raganya atau kematian (Die).
Verra berjalan menuju sisi sudut dari mansionnya yang besar dan luas itu. Dia menatap jendela kaca yang berhadapan dengan pepohonan ribun yang berada disisi mansionnya. Terlihat beberapa pohon menjulang tinggi, dikelilingi begitu banyak tumbuhan liar dan semak semak yang semakin melebat setiap harinya memenusi tempat itu. Seolah menjadi hutan buatan.
"Hah.......".
Terdengar desahan dari bibir Verra sembari menatap hujan dari balik jendela kaca itu.
"the rainy season came, exactly when the plane crashed. disappeared without the slightest trace...".
"Dimanapun dan apapun yang terjadi padamu saat itu. Semoga kamu, tak merasakan kesakitan yang menyiksa...".
"I Hope it,...".
"Maaf, dan selamat tinggalku untukmu. Tak lepas dari ikatan kita sebelumnya. Tapi aku harus berjalan lagi untuk hidupku. Always good pray for you...".
Sejenak verra mengingat austin bersama dengan guyuran hujan saat ini. Berharap hujan ini adalah alat yang akan menghubungkan (alat komunikasi) untuk nya pada austin, yang mampu membawa percakapannya untuk austin. Mengingat tragedi drop out nya pesawat kala itu, adalah dimana musim hujan mengguyur bumi ini. Sama persis seperti saat ini, dimana hujan jatuh mengguyur bumi untuk kesekian kalinya.
"Aku menerima cinta dari seseorang austin, aku menjalin hubungan dengannya saat ini".
"Terimakasih telah mencintaiku selama hidupmu, dan disaat terakhirmu...".
"Kamu akan tetap menjadi bagian dari hidupku, menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Hidup di sebagian hatiku yang lain. Tersimpan rapat disisi sudut hatiku. Tanpa siapapun yang tau akan hal itu".