Matahari telah bangun dari tidurnya..
Pancarannya merambat hingga dipelupuk mata..
Menyebarkan kehangatan yang begitu terasa...
Siluet sinarnya menembus cela cela...
Menghampiri hati yang kaku dan hampa..
Membangun kan raga yang terbelenggu fatamorgana..
Membuka kelopak mata dan menyapu pandangan realita...
Dan kini diriku pun, telah siap menghadapi apapun yang terjadi didepan mata..By dhiey_uzt / diana nanakris
Dilantai tiga, disebuah bagunan rumah kaca di tengah hutan pinus yang rindang dan indah. Lokasi yang jauh dari hiruk piruk keramaian dan polusi kota, menyatu dengan sejuk hijaunya hutan yang terjaga. Lokasi yang bahkan dekat dengan lautan terbentang, lengkap dengan segala hal alam yang memadai disana. Hanya ada satu bangunan rumah ditengah hutan pinus itu. Meskipun begitu, rumah itu telah lengkap dengan segalahal, lebih dari yang dibutuhkan verra. Melebihi kelengkapan yang dia miliki dirumahnya/kediamannya yang ditengah kota.
Hutan itu begitu rindang dan hijau, sangat terawat bahkan dalam pengawasan penuh dari orang yang berhak dan berkepemilikkan atas wilayah tersebut.
cahaya mulai memasuki setiap ranting dan pepohonan yang memenuhi hutan tersebut.
Hari mulai pagi, sinar sang raja matahari mulai menaikkan diri. Verra yang terlelap mulai ada pergerakan dari terjaganya. Pancaran sinar yang menusuk kelopak mata yang memejam, membuatnya terusik untuk membuka mata. Perlahan dia mulai membuka mata. Karena sinar yang spontan membuat dia harus menghalangi dengan telapak tangannya