7 - liburan

2.5K 390 77
                                    

UJIAN telah selesai, dan Haruto menutup hari ujian terakhir ini dengan senyuman lebar.

Hari ujian selalu selesai lebih cepat sehingga jam pulang mereka tiba pada tengah hari.

Haruto menatap jam tangannya kemudian membereskan barangnya dengan terburu-buru.

"To, gue sama yang lain mau jajan di perempatan dulu. Lu mau ikut?" tanya Jeongwoo yang segera menuju bangkunya.

Haruto menggeleng, "Maaf Woo, gue ga bisa ikut. Gue balik duluan!" pamitnya.

Haruto keluar kelas sembari berlari dengan semangat mengebu-ngebu.

'HARI INI GUE MAU LIBURAAAAAN!!!!!' begitulah batin penuh semangatnya hari ini.

Haruto mengikuti saran Doyoung, sepertinya tak ada salahnya membiarkan hatinya beristirahat dengan liburan.

Ya, Haruto perlu liburan. Liburan yang membuatnya bisa menjauh dari Jeongwoo selama beberapa saat, dan membuat dirinya bisa menyelesaikan sedikit masalah hati yang mengganggunya beberapa waktu ini.

Saat ini Haruto sedang terduduk di halte bus menunggu bus tujuannya untuk datang.

Membalas semua pesan dari teman dan keluarganya yang menanyakan keadaannya dan mengabaikan semua pesan bahkan telepon dari Jeongwoo.

"Maaf ya Woo, selama 24 jam kedepan pesan lu ga bakal gue bales dulu. Takutnya kalo gue bales chat lu ntar gue goyah."

Ketahuilah Haruto ini sedikit lemah, jadinya Haruto saat ini sedang berusaha keras untuk mengabaikan semua panggilan dari yang katanya temannya itu.

"Napa lu nelpon gue mulu sih?" gerutunya melihat nama Jeongwoo muncul pada layar ponselnya.

Haruto kali ini dengan sengaja mematikan ponselnya karena dia sudah selesai memberi kabar pada semua teman dan keluarganya selain Jeongwoo, jadi harusnya tak masalah.

Haruto mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke atas, "Semangat Ruto! Lu pasti bisa!"

"Bisa apa?"

Tiba tiba disebelahnya terdapat seseorang yang sedang menarik napas dalam dalam sembari menumpu kedua tangannya pada lututnya.

"W-woo?"

Haruto sedikit terkejut melihat keadaan sang teman. Bisa diyakini bahwa Jeongwoo baru saja berlari. Apa Jeongwoo mencarinya?

"Lu kenapa sih Ru? Chat gue ga dibales, telpon gue juga ga diangkat. Lu marah sama gue? Gue ada salah sama lu?" tanya Jeongwoo dengan terburu buru, Haruto bahkan hampir tak bisa mengerti dengan jelas ucapannya karena Jeongwoo masih menetralkan napasnya.

"Sebelum gue jawab semua pertanyaan lu, gue mau nanya dulu. Kenapa lu bisa kesini?"

Jeongwoo menatapnya kesal, namun akhirnya dia duduk disebelah Haruto.

"Gue khawatir sama lu tau. Gue ga jadi main sama yang lain tadi soalnya lu pulang duluan. Pas gue ke rumah lu gue malah ditanya sama kak Asa katanya kenapa gue masih disini bukannya gue harusnya pergi ke pantai bareng lu-"

"Eh, lu ga ngomong yang aneh aneh kan?" potong Haruto dengan cepat.

"Diem, dengerin gue dulu."

changed | jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang