8 - teman?

1.1K 133 9
                                        

LARI, pokoknya Haruto harus lari secepat mungkin. Haruto harus lari sejauh mungkin jangan sampai ketangkap.

Tapi sayangnya Haruto bukan manusia super yang bisa lari tanpa berhenti sehingga saat ini dia bisa rasakan lelah pada kedua kakinya.

"LU BISA BERHENTI KEJAR GUE GAK? GUE CAPE TAU!" teriaknya tanpa mengurangi kecepatannya.

Jeongwoo yang mengejarnya juga tak beda jauh keadaan dengannya. Kedua kakinya pun sudah lelah sebenarnya, tapi dia tak akan membiarkan orang didepannya kabur begitu saja.

"LU KALO CAPE BERHENTI LARI ELAH! LAGIAN NAPA LU HARUS KABUR SEGALA?!" balas Jeongwoo teriak.

"MANA BISA GUE GAK KABUR SETELAH KETAUAN NGAKU SUKA SAMA LU NJIR!"

"BERHENTI DULU RUTO! MANA ADA ORANG NEMBAK SAMBIL LARI LARIAN!"

"GUE GAK NEMBAK!"

Entah sudah berapa putaran mereka mengelilingi pasir pantai sambil berteriak-teriak yang membuat pengunjung lain pergi karna takut menganggu acara ritual entah apa pikir mereka.

Sadar betapa keras kepala teman yang ngaku suka padanya itu, Jeongwoo akhirnya berhenti lari. Duduk menjatuhkan diri dengan meluruskan kedua kakinya yang sudah sangat kelelahan.

"BERHENTI KEJAR GUE BISA GAK!"

Dan Haruto yang entah sejak kapan berlari dengan menutup kedua matanya, kini malah berputar menuju arah Jeongwoo yang menatapnya kaget.

"RUTO BUKA MATA LU!"

"HAH?!"

Tentu saja karna berhenti tiba-tiba dan terkejut ketika membuka matanya malah membuat badan besarnya melompat dan menabrak temannya itu.

Kejadian tabrakan yang lumayan itu membuat keduanya meringis kesakitan.

"Lu napa malah ngalangin jalan sih?!" gerutu Haruto kesal.

"Lagian mana ada orang yang lari sambil nutup mata," balas Jeongwoo tak kalah kesal.

Dan untuk sesaat Haruto tetiba terdiam menyadari posisi mereka yang terlalu dekat, dirinya yang terjatuh diatas Jeongwoo dengan posisi wajah yang sejajar.

"Lu-" Jeongwoo yang berpikir untuk kembali menggerutu ikut terdiam.

'Gue sadar Ruto ganteng tapi kalo dari deket gini-' sebelum menyelesaikan pikirannya Jeongwoo terkejut soalnya Haruto teriak.

"Woo! Lu mimisan!"

"Eh?"

Jeongwoo tiba-tiba merasakan pusing yang hebat di kepalanya dan tak lama kemudian dirinya tak sadarkan diri.

•••

Jeongwoo mengerutkan keningnya ketika pandangannya terasa buram. Mengedipkan matanya berusaha membiasakan diri dengan cahaya lampu yang terlalu terang.

"Gue... dimana?"

Dengan berusaha mendudukan dirinya, Jeongwoo mengusap kepalanya yang masih terasa berat.

Merasa cukup sadar Jeongwoo memutar pandangannya mengitari ruangan yang menurutnya tak asing dan akhirnya ingat kalo dia lagi di rumah lamanya Haruto.

Jeongwoo gak begitu terkejut sih, setelah liat Haruto pergi kearah mana dan naik bus apa, tujuannya pasti tempat tinggal lamanya. Makanya setelah tau tujuan Haruto, Jeongwoo buru-buru kembali kerumahnya buat bawa beberapa barang dan langsung nyusul pake bus berikutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

changed | jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang