◇Afraid◇

1.3K 241 2
                                    

Author POV

(Y/n) terus menangis, dia terus mencari gerbang menuju dunia mereka, namun dia tak menemukannya.

"Pasti ada cara untuk kembali kesana" Gumam (y/n), tak lama hujan datang dan menemaninya di malam yang penuh dengan kesedihan.

Ia terus merasa bersalah karena pada akhirnya ia gagal untuk membawa adiknya kembali, dan membuat orang-orang yang baru ia temui dalam situasi yang bahaya.

Terlalu banyak kebenaran yang baru ia tau, dan semua itu membuatnya takut. (Y/n) terduduk membiarkan hujan membasahi tubuhnya.

"(Y/n)?"panggil seseorang, (y/n) melihat kearah orang yang memanggilnya.

"Kamu ngapain disini?, nih pake ini" Kata soobin sambil memberikan mantelnya ke (y/n), dan mengantar (y/n) sampai rumahnya.

"Cepet masuk, ganti bajunya entar masuk angin" Kata soobin, sebelum pergi dari rumah (y/n).

Soobin sudah seperti kakak kandung (y/n), ia yang terus membantu (y/n) mencari jungwon selama 5 bulan terakhir. Ia orang yang selalu menjaga
(y/n).

(Y/n) berterimakasih pada soobin lalu masuk ke dalam apartemennya.

Ia menatap foto ibunya,dirinya,dan jungwon yang terpampang di ruang keluarga

"Eomma selalu bilang kalau appa udah meninggal, makanya kita gak punya foto appa dirumah, tapi kenyataannya dia bersembunyi di suatu tempat, dia bahkan terus memperhatikan kami selama ini, dia selalu berkata kalau dia takut memberitahu kenyataannya pada kami bahwa dia adalah seorang vampire, setiap minggu eomma pergi bertemu dengannya menceritakan tentang kami yang tumbuh dengan baik, ketika kecelakaan itu aku baru mengetahui bahwa dia adalah appaku setelah belasan tahun aku mempercayai bahwa appa telah meninggal, dia juga ternyata memiliki seorang adik, dan sekarang dia telah tiada, eomma apa lagi kebenaran yang semua orang sembunyikan dariku, kumohon aku takut mengapa semua orang menyembunyikan semuanya dariku, apa aku tak berhak mengetahui semua itu?"

(Y/n) terus menangis, ia tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.

Ia benar-benar takut.

Ia berjalan menuju kamar jungwon.

Ia melihat kearah foto mereka berdua di meja kecil disebelah kasur jungwon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia melihat kearah foto mereka berdua di meja kecil disebelah kasur jungwon.

Ia tersenyum melihat foto itu.

"Jungwon-a, noona minta maaf karena gak bisa bawa kamu kembali kesini"

(Y/n) mengambil sebuah buku diatas meja jungwon, setiap hari jungwon pasti membawa buku ini kemanapun ia pergi.

"Hari ini aku melihat noona menangis, ia terlihat lelah, setelah bekerja di perusahaan itu noona terlihat seperti itu setiap pulang ke rumah, tapi dia terus mencoba tersenyum kearahku dan mencoba membuat dirinya terlihat tidak apa-apa."

"Hari ini aku mengetahui bahwa noona dipecat karena anak yang selalu menggangguku, menyuruh ayahnya untuk memecat noona, dia bahkan mengejek noona, aku benar-benar marah, suatu hari nanti aku tak akan tinggal diam, aku akan membalasnya"

(Y/n) sangat terkejut dia baru mengetahui bahwa adiknya selama ini diganggu.

Ia pikir luka yang selama ini ia lihat, karena jungwon berlatih taekwondo.

Namun kenyataannya sangat berkebalikan.

(Y/n) terduduk sambil memeluk buku diary jungwon.

Kakak macam apa yang tak tau bahwa selama ini adiknya sangat menderita,kakak macam apa yang tak mengetahui adiknya selama ini diganggu.

(Y/n) hanya menangis dan terus menangis.

"Tok... Tok... Tok.. "

(Y/n) menghapus air matanya lalu beranjak untuk melihat siapa yang mengetik rumahnya.

Ia membuka pintu, dan terlihatlah wanita paruh baya dan beberapa orang di belakangnya,mereka semua berjumlah 5 orang, ia tersenyum kearah (y/n) lalu memberi salam kepada (y/n).

"Tuan putri, anda tidak apa-apa?" (Y/n) hanya terdiam, mencoba untuk memproses mengapa wanita ini tiba-tiba datang dan memanggilnya tuan putri.

"Sudah 2 tahun, kami mencari anda, setelah tuan Yang dibunuh, pesan terakhir beliau adalah untuk menjaga anda dan adik anda, maafkan kami yang terlalu lama datang kemari" Ucap wanita itu.

"Appa? Kebenaran apa lagi yang dia sembunyikan?!"Ucap
(y/n),emosinya sudah tak dapat ia kontrol, amarah dan kesedihannya sekarang bercampur di dalam kepala dan hatinya.

"Kita bicara baik-baik di dalam" Kata seorang pria.

(Y/n) hanya mengangguk, mereka pun masuk ke dalam rumah (y/n).

"Appamu adalah orang yang baik di yang membantu kami untuk kabur dari Raja yang sekarang, namun aku tak bisa membawa anak ku satu-satunya karena ia diculik untuk dijadikan senjata untuk melawan manusia serigala" Kata wanita itu dengan nada yang sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Appamu adalah orang yang baik di yang membantu kami untuk kabur dari Raja yang sekarang, namun aku tak bisa membawa anak ku satu-satunya karena ia diculik untuk dijadikan senjata untuk melawan manusia serigala" Kata wanita itu dengan nada yang sedih.

"Kamu tau hubungan antara manusia serigala dan vampire sebenarnya baik-baik saja ayahmu yang membuat hubungannya antara 2 bangsa itu damai setelah beratus-ratus tahun berperang, namun raja yang sekarang tak suka dengan pendapat ayahmu dan menginginkan tanah bangsa manusia serigala untuk bangsa vampire" Kata seorang pria, (y/n) hanya terdiam.

"Dia terdengar sangat hebat, tapi aku tak mengerti kenapa kalian mengatakan semua itu padaku, terlalu banyak kebenaran yang aku dapat hari ini, dan itu semua benar-benar menakutkan" Kata (y/n), dia melihat kearah foto keluarganya yang ada di ruang keluarga.

"Kami selalu ingat kata-kata ibumu, jangan dulu kan apa yang ada di pikiranmu tapi utamakan lah apa yang hatimu katakan" Kata wanita itu, (y/n) tersenyum karena ibunya juga selalu mengatakan itu pada dirinya.

"Mungkin mereka menyembunyikan semua itu untuk melindungi mu" Kata salah satu pria.

"Mungkin.. " Kata (y/n) pelan.

"Kalau dia gak pernah ngasih tau keberadaan tuan Yang, mungkin sekarang tuan Yang masih ada disini" Kata pria yang lainnya.

"Dia melakukannya karena takut, tapi hari ini dia merelakan nyawanya, karena rasa bersalah itu" Kata (y/n).

Semua orang terlihat sangat terkejut dengan apa yang baru saja (y/n) katakan.

"Bagaimana anda bisa tau?" Tanya wanita itu. (Y/n) memberikan catatan ayahnya kepada mereka.

"Ceritanya panjang, lebih baik kalian semua membaca catatan appa" Kata (y/n), mereka semua terlihat bahagia.

"Dengan catatan ini kita bisa pergi kesana" Kata mereka.

"Waktunya kita menjatuhkan raja yang sekarang" Kata mereka.

Kesedihan (y/n) perlahan memudar, karena akhirnya ia bisa kembali kesana dan menyelesaikan masalahnya.

𝐍𝐨𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐒𝐚𝐥𝐞 | 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang