(Y/n) POV
"Heeseung tinggal 1 tahun lagi kok, gak lama kan?" Kata ku, Kepada heeseung yang sedaritadi pagi menghidariku, aku tak tau alasan dia menghidariku,tapi sejak kemarin aku diantar pulang oleh salah satu teman laki-laki di kampus dia jadi seperti ini.
Sebenarnya 1 tahun setelah kembali sadar dari tidur yang lama, aku memutuskan untuk pergi ke dunia manusia, tentu saja ada hal yang perlu ku selesaikan. Eomma sedari dulu ingin sekali menjadi seorang dokter, tapi dia terlanjur mengandung diriku, karena situasinya yang berbahaya, eomma memutuskan untuk meninggalkan mimpinya.
Mungkin aku pun tidak akan menjadi dokter di dunia ini, tapi setidaknya aku ingin belajar menjadi dokter dan meneruskan sekolahku. Tentu saja alasan utamanya untuk meneruskan mimpi eomma.
Aku memakai identitas palsu, mungkin teman-temanku di kelas akan terkejut dengan umurku yang sebenarnya.
Entahlah setelah aku bangun, heeseung menjadi sangat protektif, dia bahkan ikut ke dunia manusia untuk menemaniku menyelesaikan sekolah.
Heeseung mengalihkan pandangannya.
"Heeseung~, kan entar kalo aku udah selesai kita bakal tinggal disana selamanya-" Heeseung menghadapkan kearahku lalu memegang tangan ku.
"Trus kita menikah, jadi suami istri, punya anak, terus jadi keluarga yang bahagia selamanya" kata heeseung dengan mata yang berbinar-binar.
"Tunggu..tunggu..emang aku bakal nikah sama kamu?" kataku, dengan nada jahil.
"Emang kamu mau nikah sama siapa hah?! Kan cuman aku calonnya" kata Heeseung yang merengek seperti anak kecil.
"Sunghoon,Jake, atau Jay?, tiga-tiganya tampan dan pribadinya juga ba-" heeseung menatapku tajam.
"Udah ya pangeran Heeseung,
(y/n) ada kelas sekarang" kataku sambil mencubit kedua pipi Heeseung."Oh iya jangan makan ramyeon terus, inget setidaknya sekali seminggu kamu harus minum darah" ucapku lalu pergi dari apartemen.
Heeseung POV
(Y/n) pergi
"Ya ampun nyebelin banget sih tuh anak, untung sayang" ucapku sebelum pergi keluar bertemu dengan Jay.
"Oh, Hyung" panggil Jay.
Kami pun duduk di salah satu bangku.
"Tumben jam segini kesini, berantem lagi ya sama (y/n)?" tanya Jay.
"Gak berantem sih,(y/n)nya aja yang nyebelin" Jay langsung tertawa setelah mendengar perkataan ku.
"Ya ampun kalian berdua lucu banget sih, gue iri deh, oh iya Hyung mau makan apa biar adikmu ini yang teraktir" tanya Jay.
"Ramyeon" Jay menatapku tak percaya.
"Hyung bercanda, ramyeon? Hyung pergi ke minimarket aja sana" ucap Jay.
"Ramyeon bikinan orang lain lebih enak daripada bikinan sendiri" Jay menggelengkan kepalanya lalu pergi ke dapur untuk membuatkan ku ramyeon.
Tak lama Jay kembali membawakan ku semangkuk ramyeon dan segelas darah.
"(Y/n) bilang minggu ini Hyung belum minum darah" kata Jay.
"Dia cerita apa lagi?" kataku. Jay malah menatapku dengan tatapan aneh lalu tertawa.
"Hyung cemburu (y/n) cerita-cerita sama adikmu ini, ya ampun Jay masih gak percaya pangeran Heeseung yang gak punya hati bisa jadi kaya gini setelah ketemu (y/n), emang (y/n) terbaik" kata Jay.
"Cemburu? Perasaan apalagi itu" tanyaku.
"Hmmm... Gimana ngejelasinnya ya, oh gini aja Hyung tuh ngerasa gak suka terus kesel setiap ada cowok yang deket sama (y/n), kaya gitulah, berarti Hyung cemburu hahahaha" kata jay.
"Si-siapa bilang aku cemburu hah? Enggak ngapain juga dia cuman punya Heeseung, yang lain gak boleh termasuk kamu Jay" kataku, Jay tertawa.
"Siap Hyung!, cepet habisin ramyeon sama darahnya, kelasnya (y/n) entar lagi selesaikan?" kata Jay.
Gimana Jay bisa tau.
"Ya ampun Hyung, Hyung lupa aku bisa baca pikiran hahaha" aku menatapnya tajam lalu segera menghabiskan ramyeon ku.
"Hati-hati di jalan Hyung, jangan lupa salam ke (y/n)" kata Jay, aku pun pergi dari restauran Jay.
Lalu pergi ke sekolahnya (y/n). Aku menunggu sekitar setengah jam di depan gedung tempat (y/n) belajar.
Beberapa orang menatapku dengan tatapan aneh seperti mereka ingin menerkam ku.
"Owh! Heeseung!" panggil (y/n) yang berlari kearahku.
"Senior aku duluan ya, makasih banyak tadi" ucapnya kepada seorang pria. Lalu mereka menjabat tangan. TANGAN MEREKA BERSENTUHAN AAAAA.
"Woi, kenapa melamun terus, tunggu-tunggu kamu habis makan ramyeon lagi kan?" dia mencium lengan bajuku yang tadi kena kuah ramyeon.
"Iya emang kenapa? Trus itu maksudnya apa tadi sama itu tu" kataku sambil menujuk laki-laki yang berada tak jauh dari tempatku dan (y/n).
"Jangan ditunjuk bisa gak sih?" kata (y/n) sambil menurunkan tanganku.
"Itu cuman senior, tadi dia ngebantuin ngeperbaikin laptop (y/n) yang mendadak error"kata (y/n) lalu menatapku aneh.
"Kenapa? Kamu natap aku kaya gitu" dia tertawa, lalu berlari menjauh dariku.
"AKU HANYA MENCINTAI MU LEE HEESEUNG" teriaknya, banyak orang yang tertawa melihat (y/n).
Aku berlari menghampirinya.
"Jadi jangan cemburu okay" kata (y/n) sambil tersenyum. Ya ampun jantung ini berdegup sangat kencang.
"Aigoo, mukamu merah hahaha" (y/n) tertawa sambil menujuk mukaku.
Aku tersenyum lalu memeluknya.
"Kamu milikku, dan aku milikmu selamanya, aku mencintai mu Yang (y/n)" ucapku.
"Aku juga mencintaimu" ucapnya lalu melepaskan pelukannya dan kami bergenggaman tangan dan berjalan pulang.
A first-time feeling
After meeting you, my heart kept feeling strange, strange
I don't mind this feeling
I feel awkward seeing how I changed after meeting you, oh babyPerasaan pertama kali
Setelah bertemu denganmu, hatiku terus merasa aneh, aneh
Saya tidak keberatan dengan perasaan ini
Aku merasa canggung melihat bagaimana aku berubah setelah bertemu denganmu, oh baby-The End-
"Sampai ketemu di ff selanjutnyaᕕ( ᐛ )ᕗ"
-dea_bak
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐨𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐒𝐚𝐥𝐞 | 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍 ✔
Fanfiction[𝗦𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶] 𝐘𝐚𝐧𝐠 (𝐲/𝐧) 𝐝𝐢𝐜𝐮𝐥𝐢𝐤 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐯𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢𝐣𝐮𝐚𝐥 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐯𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢𝐣𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐝𝐚𝐤 𝐚...