Author POV
Levi yang kala itu sedang duduk di pinggir perapian, menikmati secangkir susu coklat--Teh hitam panas--sambil memikirkan bagaimana keadaan Petra.
Levi POV
Aku yang sedang duduk bersantai diperapian sambil menikmati secangkir teh hangat kesukaanku, terlintas di otak ku apa yang sedang Petra lakukan sekarang ini? Apa dia baik-baik saja? Begitu banyak pertanyaan yang muncul di otakku.
Aku menghela nafas, dan memilih untuk keluar rumah. Jalan jalan mungkin bisa membuat otak ku kembali fresh.
Ku ambil mantel coklat berbulu milik ku dan syal berwarna hijau tua ku balutkan di leher agar terhindar dari rasa dingin yang begitu menusuk.
Ku buka pintu. Berjalan keluar rumah menelusuri jalanan kota.
"Masih banyak orang yang berlalu lalang, padahal saat ini musim dingin."
Membuang pemikiran yang tidak penting. Ku arah kan pandanganku ke sebuah toko, ya toko itu seperti toko tua tidak sama dengan toko yang ada disampingnya.
Ku langkahkan kaki ku menuju toko tersebut, tetapi langkah ku terhenti ketika melihat seseorang berambut pendek berwarna kacang almond. Itu petra? Sepertinya iya. Ku lanjutkan langkah kaki yang sempat terhenti tadi, kembali terhenti tatkala melihat Petra dengan seorang pria.
Siapa dia? Apa yang Petra lakukan dengannya? Apa itu Eld? Bukan, itu bukan Eld. Lalu apa hubungan Petra dengan orang itu?. Pikirku
Banyak pertanyaan yang ingin ku layangkan pada Petra saat ini.
Ku lihat ia sudah pergi dengan menaiki mobil hitam, sepertinya mobil itu milik pria yang bersama Petra tadi.
Pikiran ku kacau, rasa kesal menyelimuti otak ku, rasa sakit menusuk di hatiku. Tak tau harus berbuat apa aku memilih untuk kembali pulang dan tidur.
Petra POV
Aku sedang berbicara dengan anak dari adik perempuan ayahku, bisa dibilang dia keponakan dari ayahku. Ayah memintanya menemaniku keluar untuk jalan-jalan menikmati suasana dingin kota Paradise sebelum aku di operasi besoknya.
"Terima kasih sudah mau menemaniku Moblit san" ucapku dengan sopan seraya menyunggingkan senyum manisku.
"Tidak masalah Petra, aku senang bisa membuat mu bahagia." ucapnya dengan senyum yang manis.
"Lihat senyumnya begitu manis!"
Aku mengangguk dan menoleh sedikit ke belakang, tak sengaja mataku menangkap sosok pria tidak begitu tinggi dari ku dan mempunyai rambut hitam bagian poninya di belah tengah.
Apa itu kak Levi? Sepertinya iya, apa yang dia lakukan di tengah kota begini?
Pertanyaan yang terlintas dibenak ku seketika sirna kala Moblit san mengajak ku pulang.
Aku pulang dengan perasaan sedikit kacau. Memikirkan tentang'Apa yang kak Levi pikirkan tentang aku yang pergi dengan pria lain?', apa yang aku pikirkan? Tidak mungkin kak Levi akan marah jika aku pergi dengan pria lain. Mungkin.
Aku tersenyum sendu kala memikirkan hal yang tidak akan dipikirkan olehnya.
. . . . .
Author POV
Hari esoknya--Hari ini--adalah jadwalnya Petra di operasi. Ketakutan melanda pikirannya.
Tak butuh waktu lama ruang operasi siap untuk dimasuki dan siap untuk melakukan operasi penggantian jantung.
Petra memasuki ruangan tersebut, dengan nyali yang mulai menciut. Petra berusaha berani, berfikir semuanya akan lancar dan ia akan hidup dengan sehat sampai akhir hayatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Life | RIVETRA
Kurzgeschichten˗ˏˋ𖧷Attention! Rivaille Ackerman 𝐱 Petra Rall ˚ ◠̟ ✦ ⊹ ────────── ⊹ ✦ ◠̟ ˚ ❝Di kehidupan selanjutnya aku ingin kau menjadi milikku.❞ ˚ ◠̟ ✦ ⊹ ────────── ⊹ ✦ ◠̟ ˚ ⚠️⚠️ ˚ ─...