15. Hal Baru Pertama

103 13 6
                                    

Eunji baru saja selesai memasak opor ketika Chanyeol menelponnya. Setelah mengelap tangannya dengan tisu, Eunji mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan Chanyeol. “Assalamualaikum, Mas.”

“Waalaikumsalam, Almira.”

“Kenapa? Kamu pulang cepet, Mas?”

“Enggak, ini saya cuma mau kasih tau kalau nanti kita ke rumah mama dulu, ya? Gak apa-apa?”

“Iya, boleh. Ayah juga gak masalah kok kalau kita datangnya jam delapanan.”

“Oke. Almira?”

Eunji hanya menggumam. Tangannya kini sibuk mengatur hadiah. Senyuman sama sekali belum luntur dari wajahnya sejak awal tadi. Malah, setelah Chanyeol melayangkan kalimatnya, senyum Eunji semakin bertambah lebar.

“Tunggu, ya, sebentar lagi saya pulang. Saya sayang kamu.”

Kalimat rutin yang sudah didengarnya semenjak lima hari yang lalu itu sangat lancar keluar dari mulut Chanyeol. Eunji yang mulai hafal dengan perkataan itu hanya tersenyum. Ada perasaan bahagia saat dirinya mengetahui Chanyeol betingkah sangat manis seminggu belakangan ini.

“Aku tunggu, Mas.”

“Saya sayang kamu, Almira.”

“Iya. Nyetirnya pelan-pelan, ya. Jangan ngebut,” ingat Eunji pada Chanyeol. Ia sepertinya mulai menghafal kebiasaan Chanyeol ketika pulang dari rukonya.

“Siap, Nyonya. Ada lagi?”

“Cepet pulang, Almira rindu Mas Chakra.” Wajah Eunji nampak memerah setelah mengucapkan dua belas silabel itu. Satu tangannya refleks menutupi wajahnya dan tangan lainnya sedikit menjauhkan ponsel pada telinganya. Sepertinya, ia takut akan respon meledek Chanyeol, tapi ternyata Chanyeol hanya terdiam di sana selama lima detik. Selanjutnya, kalimat Chanyeol mampu membuat Eunji merasa perempuan paling bahagia.

“Saya pulang sekarang, istriku.”

*

“Pulang, ya.”

Nior mengangkat tangannya membentuk lingkaran pada ibu jari dan telunjuknya. Nior masih fokus pada pekerjaannya yang dibilang tanggung tadi. “Hati-hati,” kata Nior yang matanya masih terpaku pada pengecekan barang datang.

“Jangan pulang malem-malem. Jam lima tutup aja, nanti malem kan takbiran.” Chanyeol mengusap rambut Nior. Orang yang bersangkutan malah menatapnya heran.

“Boleh?”

“Ya, boleh. Gak dilarang juga.”

“Pulang abis ngecek barang, gak apa?” Ada nada harap yang terselip di kalimat Nior. Chanyeol sendiri hanya mengangguk. Toh semua tokonya juga ia perlakuan sama dengan toko yang sekarang sedang dikunjungi.

“Nanti kunci kamu aja yang pegang. Minggu depan masuk, suruh anak warung ambil di kamu kuncinya.”

Senyum Nior mengembang. “Laksanakan, Kapten!”

“Jangan kecapean, ya, saya pulang duluan.”

“Iya, bang ipar. Hati-hati!”

*

Sesampainya di pekarangan rumah, Chanyeol segera turun dari mobilnya. Dibukanya pintu rumahnya dengan wajah tersenyum. Entah mengapa, Chanyeol merasa ia sangat bahagia hari ini. Ah, mungkin karena suara Eunji tadi, juga karena pesan dari Eunji yang sudah banyak kemajuan dalam hubungan mereka.

Jujur saja, Chanyeol lebih menyukai Eunji yang seperti ini. Eunji yang menyampaikan semua perasaan dan meninggalkan kesan canggung yang tersirat pertama kali di belakang sana.

“Assalamualaikum, Almira.”

“Dapur, Mas!” seru Eunji. Suaranya cukup terdengar di telinga Chanyeol.

Dengan langkah pasti, Chanyeol menghampiri Eunji. Ia bisa melihat, di sana istrinya sedang memisahkan makanan yang akan dikirim ke tempat orangtua serta mertuanya. “Sini saya bantu.”

Eunji menoleh saat tangannya digenggam oleh Chanyeol juga suara Chanyeol yang terdengar di telinganya. “Waalaikumsalam, Mas.”

Chanyeol memberikan kode pada Eunji agar istrinya melepaskan sendok yang dipegangnya. Namun, respon Eunji hanyalah gelengan semata.

“Ini tanggung, Mas. Kamu mandi aja, abis ashar kita langsung jalan.”

Chanyeol mengusap kepala Eunji. “Beneran gak mau saya bantu?”

Istrinya mengangguk. Didorongnya tubuh Chanyeol agar menjauhi dapur miliknya. Eunji menepuk bahu Chanyeol sebelum membalikkan tubuh Chanyeol jadi menghadapnya. “Mandi yang bersih, oke?”

*

Setelah menyelesaikan acara mandinya, Chanyeol langsung memakai baju yang sudah disediakan oleh Eunji. Netranya teralihkan sesaat baju yang ia genggam masih belum terpakai. Surat. Chanyeol melihat surat di samping pakaian yang disiapkan untuknya. Tak bisa dibohongi, Chanyeol penasaran dengan isinya. Perlahan ia ambil surat beramplop putih itu, lalu dibukanya. Ada rasa was-was saat Chanyeol hampir membuka isi surat itu. Matanya sedikit membuat saat membaca rentetan tulisan di sana. Seketika, dirinya merasakan orang yang paling beruntung.

“Almira! Almira!” seru Chanyeol. Ia berlari dari kamarnya menuju dapur. Dilihatnya Eunji yang tersenyum padanya. Seakan perempuan itu sudah menantikan Chanyeol memanggil namanya dan menghampirinya. Tangan Eunji terbuka begitu lebar, memanggil Chanyeol untuk mendekat tubuh kecilnya. Tak disia-siakan, Chanyeol segera memeluk tubuh itu. Dikecupnya puncak kepala Eunji dengan haru. “Terima kasih, terima kasih, Almira. Saya sayang kamu.”

Lagi-lagi, Eunji tersenyum. Peluknya sedikit ia longgarkan untuk melihat wajah Chanyeol dari bawah. Garisan tegas yang berada di wajah Chanyeol, selalu Eunji harapkan ada dalam tubuhnya;tubuh dari sesosok kecil yang kini hidup dalam perutnya.

“Ibu juga sayang ayah.”

000

“Kak, aku gak jadi ke rumah, ya. Mas Chakra demam tinggi sama mual.”

Eunji yang mencuci piring, menyempatkan diri menelepon Tifa. Tadinya, ia akan berkunjung ke rumah ayahnya, namun sayang, hal itu harus dibatalkan karena Chanyeol yang mendadak sakit.

“Iya, gak apa-apa. Baru banget sakit si Chakra?”

Eunji mengangguk. “Iya, tadi pas saur muntah juga. Sekarang sih, udah mendingan.”

“Oke deh. Eh tapi jaga-jaga aja, Mir.”

Kening Eunji mengerut. Ia tidak paham dengan pembicaraan kakaknya. “Maksudnya?”

“Coba kamu beli testpack, mungkin aja kamu positif.”

“Enggak, ah. Aku gak mual atau lemes, kok.”

Dapat Eunji dengar helaan napas di ujung sana. Ia yakin kalau kakaknya tengah menatap jengkel pada layar ponselnya.

“Bukan kamu, tapi Chakra yang mual. Ya, coba aja. Siapa tau rejeki.”

000

Akhirnya selesai jugaaa. Aku udah bilang kan ya ini selesai di part 15? Jadi lunas yaa, ini udah tamat😁 maaf typonya yaaa🙏🏻

Duh sehari 4x update, apa kalian gak gumoh?😅

Minal aidin wal faidzin ya, mohon maaf lahir batin, para penikmat bacaan di akun ini❤️ salam sayang dari aku yaaa! Selamat lebaraan😘❤️

12 Mei 2021

Serba Pertama (ChanJi) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang