Imperial Hotel, Uchisaiwaicho, Chiyoda City, Tokyo.
Petugas concierge itu membukakan pintu ketika Hiasi baru saja turun dari mobil bersama dengan istrinya. Suami-istri itu terlihat sangat romantis ketika melangkah masuk ke dalam.
Salah satu front desk supervisor, Tokuma Hyuuga segera bergegas menghampiri. Natsu yang mengetahui kalau dua orang itu akan membahas mengenai pekerjaan, memilih mengambil langkah mundur. Ia tidak menyukai berada di antara dua orang itu, ketika mulai mengutarakan pendapat masing-masing.
Wanita itu berjalan ke arah meja resepsionis, "Sepertinya Tokuma ingin memberikan laporan tentang salah satu pegawai yang dipecat kemarin." katanya, lalu kembali memandang sang suami yang terlihat mendengar sangat serius.
"Karena itu tugasnya, saya pikir Nyonya mengetahui hal tersebut."
Natsu menghela napas, bukanlah hal mudah bila memiliki Hotel yang terkenal di kalangan orang terpandang. Justru masalah kian hari semakin banyak, tentu mau tidak mau harus ikut andil untuk membantu sang suami. "Boleh aku melihat catatan tamu minggu ini? Aku dengar akan ada orang yang menyewa ballroom untuk menyelenggarakan pernikahan."
Shion mengangguk, lalu memberikan buku yang disimpan dalam laci. Buku itu tersimpan di tempat yang berbeda pastinya. Hanya dipergunakan bila ada tamu dari keluarga terpandang saja.
"Apa Anda tidak tahu siapa orang yang akan menggunakan ballroom?" wanita itu mengernyit bingung. Shion menunjuk ke arah depan.
"Tepat sekali, orangnya ada di depan kita sekarang." Natsu tersenyum semringah menyambut tamu yang baru saja masuk melalui pintu otomatis.
"Bibi," dia tersentak, suara itu cukup familier di telinganya. "Apa kabar Bibi? Aku pikir Bibi tidak akan melupakanku."
Sakura berlari menghampiri, memberi salam lalu kemudian memeluk wanita itu. "Hampir lima tahun aku tidak bertemu dengan Bibi, dan ...," helaan napas terdengar berat. "Aku turut berduka atas meninggalnya putra Bibi. Maaf, aku tidak bisa berada di sana bersama dengan keluarga Bibi."
"Oh, sayang ... tidak apa-apa. Terimakasih karena sudah mengkhawatirkan Bibi. Lalu ...," Natsu menatap bergantian pada buku tamu dan lelaki di samping Sakura. "Keluarga Uchiha kembali menyelenggarakan pesta pernikahan di sini. Bibi benar-benar tersanjung, selamat untuk kalian berdua."
"Terimakasih Bibi."
Sasuke memilih pergi meninggalkan mereka ketika asisten manajer menghampirinya. Ketika Natsu menyuruh gadis itu untuk pergi, Sakura memilih menolak dan membiarkan kekasihnya yang mengurus semua keperluan. Gadis musim semi itu benar-benar ingin menempel bersama Natsu hari ini.
"Apa kau sudah bertemu dengan Hinata?"
Pertanyaan itu membuat Sakura tersentak, terakhir kali dia menghubungi gadis itu ketika mendapat kabar dari keluarga Hyuuga. Dua hari setelahnya, panggilan tidak lagi diangkat meskipun terhubung.
"Hinata, merupakan orang yang paling sedih kehilangan Neji. Dia memilih pergi dari rumah dan mengatakan pada kami kalau dia ingin berdamai dengan dirinya sendiri. Anak itu membuat kepalaku pusing, sangat sulit dihubungi."
"Aku pikir dia marah padaku karena tidak ada di sampingnya saat dia sedih. Ternyata dia juga tidak mengangkat ponsel Bibi."
Sakura menghela napas, mengambil ponsel dari dalam tas. Memandang nomor yang tertera di layar itu, "Apa Bibi mau aku menghubunginya sekarang?"
Wanita itu menggeleng, "Tidak perlu," nada suaranya terdengar agak lirih. "Bibi baru menghubungi tadi pagi, hanya meninggalkan pesan suara. Dia tidak akan pernah mengganti nomornya, namun tidak pernah ingin mengangkat panggilan dari siapa pun," dia benar-benar yakin kalau pesan suara yang ditinggalkan akan didengar oleh putrinya. "Beberapa minggu lalu Kiba mengawas di Hotel kami dan suamiku banyak berbincang dengannya. Lelaki itu terlihat memiliki batasan dalam berbicara, seolah-olah memang tidak ingin memberitahu apa-apa pada kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Refuse Forget
FanfictionBukan awal yang baik. Semua berawal dari Hinata Hyuuga terang-terangan menyatakan perasaan di depan teman-teman Naruto, dan kemudian pemuda itu menolak dirinya. Bahkan setelah hari di mana Hinata menyatakan perasaan, pemuda itu mengumumkan telah mem...