[2] REFUSE FORGET

2K 276 10
                                    

Mata Code menunjukkan kobaran api ke arah tumpukan daging di depannya. "Ini luar biasa!" datang ke Supermarket terdekat dan menemukan papan diskon di atas tengah-tengah tumpukan daging, merupakan suatu kemujuran. Waktu yang pas ketika datang di saat melihat nominal angka tipis di sana.

"Hinata pasti akan senang jika mengetahui hal ini," dia merogoh saku celananya, meletakkan keranjang bawaan di samping kakinya. Uang itu akan habis jika dia membeli banyak daging hari ini, sementara masih ada beberapa belanjaan lagi yang tertera di atas catatan kecil itu. Pemuda itu mendesah kecewa, "Apa boleh buat, akan aku gunakan uangku ... lagi pula aku selalu merepotkannya."

Padahal, mengeluarkan uang banyak merupakan hal yang begitu kecil dilakukan untuknya. Meskipun Code tidak memiliki pegangan kartu ATM atau jenis lainnya, namun dia selalu mendapatkan uang tunai dari ayah maupun ibunya. Ia mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar yen baru, sementara uang tunai pemberian Hinata dimasukkan ke dalam dompetnya.

Pemuda itu bersenandung riang sembari memasukkan daging ke dalam keranjang bawaan miliknya. "Oh tidak, ini penuh!" meskipun begitu dia tetap semangat dan tidak mempedulikan tatapan orang-orang di sana.

Setelah pergi ke kasir dan membayar semua belanjaan, Code memutuskan untuk segera kembali. Ia tidak ingin membuat Hinata menunggu, gadis itu pasti akan senang bila hari ini mereka pesta daging, pikirnya.

Melewati trotoar dan kedai jalan, dia berhenti di sebuah gang yang turun dalam keadaan sedikit curam. Bahkan pengantar susu memilih memarkirkan sepeda di depan gang daripada harus masuk ke dalam. "Permisi ..." Code sedikit membungkuk ̶ ̶ memberi salam pada preman yang tengah merokok di pinggir gang tersebut. Mungkin, bagi orang yang belum terbiasa akan takut dan memilih kabur. Namun tidak untuknya, karena para preman itu merupakan penjaga dan rumah sewa di sana.

Sebelum mengenal Hinata dan mengenal tempat tinggal tersebut, Code bahkan tidak berani menatap mereka saat melewati gang. Dia memilih melewati jalan pintas ̶ ̶ yang justru memperlama rute perjalanan pulang. Namun setelah mengenal gadis itu, dia terbiasa dengan para preman di sana.

"Kau sedang membawa apa?" tanya salah satu pria di sana, Kakuzu.

"Oh," Code melirik bawaan belanjanya. Tiba-tiba dia teringat dengan kebiasaan Hinata yang sering memberikan uang atau bahkan camilan pada mereka ketika hendak melewati gang. Bukan berarti setiap hari gadis itu melakukan demikian, hanya sebagai syarat untuk berdamai atau bahkan ketika memiliki makanan terlalu banyak. "Ambilah," katanya sambil memberikan dua bungkus daging kepada pria itu. "Hari ini banyak sekali diskon daging di Supermarket, aku mengambil banyak karena sepertinya hari ini kami akan berpesta."

"Oh, sungguh?" Kakuzu dan Hidan saling pandang, "Sepertinya kami juga harus ke Supermarket untuk berburu daging. Terimakasih atas informasinya dan ..." pria itu melirik sekilas ke arah rumah yang menjadi tujuan pemuda di depannya. "Sepertinya terjadi sesuatu di dekat si Putih, kami mendengar pertengkaran ̶ ̶ oh tidak! Seperti perselingkuhan."

Code mengernyit bingung, ingin bertanya lebih namun para preman itu sudah berlari meninggalkannya. Tentu orang yang dimaksud oleh pria berkulit gelap itu adalah Hinata, para preman memanggilnya demikian karena Hinata hampir mirip dengan kucing putih yang suka berkeliaran di gang mereka.

Perasaan tidak enak muncul dalam dirinya, begitu pula ras penasaran yang timbul mendadak. Hinata bukan tipe orang yang suka mencari keributan, bahkan memilih bungkam di tempat meskipun tetangganya sering mendesah di dalam kamar.

"Hei ̶ ̶ Hinata?" pemuda itu mengernyit bingung, dua orang sedang melempar tatapan peringatan satu sama lain di depannya. Sedangkan sampah berserakan di sekitar mereka. Code mengalihkan pandang ke arah wanita yang tinggal di samping rumah Hinata. Dia tidak dapat berkedip ketika wanita itu memakai lingerie, sementara pria asing yang tidak dikenal tengah berlanjang dada.

Refuse ForgetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang