Bab 1

176K 15K 237
                                    

Ayla duduk berselonjor di atas sofa kamarnya sambil menatap Nila yang sedang menimang keponakannya yang berusia 6 bulan.

"Onty Ay, Aku udah selesai poop-nya" Teriak anak kecil dari kamar mandi yang terletak di dalam kamar Ayla.

Ayla yang baru saja menapakan pantatnya ke sofa langsung berdecak kesal, "iya, tunggu," Nila melirik Ayla yang berjalan malas ke arah kamar mandi.

Nila merasa iba dengan Ayla yang terlihat sangat stress menjaga kedua keponakannya terlebih lagi Ayla yang tidak menyukai anak kecil. Nila tak tau pasti apa yg terjadi, tapi dari yang terlihat sepertinya sedang ada masalah dengan rumah tangga kakak laki - laki Ayla. Yang Nila tau hanya kakak laki - laki Ayla yang sudah seminggu ini tinggal di rumah ini bersama Ayla dan maminya karena baby sitter yang mengurus anaknya sudah dipecat dikarenakan kelalaian menjaga kedua keponakannya. Karena selama ini Ayla sangat sangat jarang menceritakan kakak laki - lakinya.

Tak lama Ayla keluar dari kamar mandi sambil menenteng tangan anak laki - laki berumur 4 tahun. "Tante Nila aku mau cium adik aku," ujar Ezra yang merupakan keponakan Ayla.

Nila menuruti dan mensejajarkan badannya agar Ezra bisa mencium adiknya. Setelah mencium adiknya Ezra merangkak naik ke atas kasur milik Ayla dan memainkan mobil - mobilan miliknya yang ada di atas kasur.

"Pusing banget gue harus ngurusin dua anak begini, ya Tuhan makin takut nikah," ujar Ayla

"Ya kan emang dasarnya aja Lo ga suka sama anak kecil," balas Nila.

"Dih nggak yah, si Rere emang kayanya dendam banget sama gue. giliran gue yang gendong dia nangis jerit - jerit dari tadi ga mau diam, giliran Lo yang gendong langsung diam untung aja kosan Lo di belakang komplek rumah gue jadinya Lo cepat kesini, kalo nggak udah habis tuh suaranya nangis - nangis," tutur Ayla dengan menggebu - gebu.

"Cara gendong lo kali salah," balas Nila singkat.

"Abang gue cepet - cepet deh cari baby sitter biar nggak ngerepotin gue sama mami," ucap Ayla.

"Lagian emang ibunya kemana sih?" Tanya Nila.

"Loh gue belum cerita yah?" Ayla yang di tanya malah balik bertanya ke Nila.

"Hah? Cerita apaan?"

"Abang gue udh cerai dari 6 bulan yang lalu, gue gak peduli juga sih waktu kemarin dia cerai soalnya gue emang gak suka sama kelakuan mantan kakak ipar gue," ucap Ayla

"Loh kok bisa kan si Rere umurnya baru 6 bulan? Abang Lo cerai waktu Rere baru banget lahir?" Pertanyaan Nila membuat mata Ayla memutar.

"Ya bisa lah, mantan istrinya Abang gue bajingan jadi di ceraikan sama Abang gue," jawab Ayla dengan santainya.

"Ay, jangan ngomong gitu ada keponakan Lo, dia udah bisa ngerti loh," Nila memperingati Ayla karena masih ada Ezra yang sedang bermain mobil - mobilan di atas kasur milik Ayla.

"Ya biarin ajalah, biar anaknya tau ibunya bajingan," Ayla terlihat sangat dendam dengan mantan istri abangnya dan Nila tidak mau melanjutkan pertanyaan tentang masalah rumah tangga kakak laki - laki Ayla, setidaknya dia tidak mau membahasnya di depan Ezra.

"Udah - udah nggak usah di bahas lagi," tutur Ayla dan kemudian dia melirik  ke arah Ezra yang sedang mendorong mobil - mobilan dengan pelan. Dari yang Ayla tangkap sepertinya Ezra mengerti tentang apa yg di ucapkan oleh Ayla.

"Ay ini Rere udah tidur, taruh dimana?" Tanya Nila yang kebingungan karena tidak melihat perlengkapan tidur bayi di kamar Ayla.

"Sebentar gue ngambil perlengkapan buat tidurnya dulu," Ayla langsung berlari ke luar kamar dan tak berselang lama Ayla kembali dan menyiapkan perlengkapan tidur Rere ke atas kasur miliknya.

Ezra memperhatikan adiknya yang sedang tertidur dengan seksama. Nila yg melihat itu benar - benar merasa iba dengan apa yg terjadi kepada Ezra dan Rere.

"Ezra nggak tidur juga?" Tanya Nila

"Aku nggak ngantuk," jawab Ezra. Nila melirik Ayla yang sedang sibuk mengerjakan laporan keuangan cafe yang mereka berdua miliki.

"Mau pudding ga? Tante buat puding tadi di kosan Tante, terus Tante bawa kesini," melihat dari gelagat Ezra Nila tau bahwa anak itu mau.

"Ayo ke bawah ambil puddingnya sama tante,"

Nila menggandeng tangan Ezra sambil menuruni anak tangga rumah milik Ayla dan saat sudah menuruni tangga terakhir suara mobil terdengar dan Ezra menarik tangannya dari genggaman Nila kemudian berlari ke arah depan.

"Ayah pulang," Teriak Ezra yang sudah ada di depan pintu untuk menyambut ayahnya. Nila mematung di tempat, dia bingung harus melanjutkan pergi ke dapur untuk mengambil pudding atau langsung naik kembali ke kamar Ayla karena Ezra sudah pergi menyambut ayahnya.

Saat ingin melangkah menuju dapur untuk mengambil pudding suara derap kaki dari depan terdengar dan suara berat laki - laki menghentikan langkah kaki dari Nila.

"Kamu siapa?" Tubuh Nila kaku dan kemudian dia membalikan tubuhnya dengan kaku saat mulutnya ingin menjawab Ezra sudah memotong.

"Tante Nila temennya onty Ay yah."

TBC...

SUDDENLY MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang