Bab 4

130K 12.1K 171
                                    

Ayas masuk ke dalam cafe milik adiknya dengan kaus santai yang membalut tubuhnya. Dia menuju ruangan khusus yang adiknya maksud di chat tadi. Saat mendekat kearah ruangan itu dia mendengar suara gelak tawa dari mulut Ezra dan pekikan kegirangan Rere. Ayas mengerutkan dahi. Bingung.

Saat masuk yang dia lihat adalah Rere yang ada di gendongan Nila yang merupakan teman adiknya. Dan saat Ayas masuk senyum gadis itu langsung lenyap sedangkan Ezra langsung menghampiri dan memeluknya.

"Ayah, cepet minta maaf sama Tante Nila, Tante bakal maafin ayah kok," ucap Ezra dan membuat Nila memejamkan matanya sebentar karena malu.

"Saya minta maaf karena perlakuan saya kemarin ke kamu," ucap Ayas sambil menatap Nila yang masih menggendong Rere, bayi itu pun terlihat sangat lucu di gendongan Nila.

Mendengar permintaan maaf dari Ayas kemudian Nila hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya karena suasana di ruangan ini betul - betul akward. Tak lama Ayla masuk dengan 2 kotak susu di tangannya.

"Nil sekalian suapin Rere ya, mami pulang malem. Bapaknya kalo nyuapin anaknya malah bikin belepotan," ucap Ayla dan kemudian dia menyalami tangan Ayas sang kakak.

"Kerjaan gue gimana?" Tanya Nila.

"Udah gue kerjain tenang aja, Lo suapi ponakan gue aja," balas Ayla dengan satai.

Nila kemudian mengambil MPASI milik Rere di tas bayi milik Rere dan kemudian membuka tempat MPASI berada. Kemudian mulai menyuapi Rere dengan diam sedangkan Ezra menghampiri Rere dan mengajak bayi itu berbicara. Ayla pun sudah menghilang kembali ke pekerjaannya.

"Rere makannya yang banyak biar cepet gede," ucap Ezra sambil mengelus rambut adiknya yang sedang sibuk memakan MPASInya

Nila memberikan kotak susu yang tadi di bawa Ayla ke Ezra dan disambut oleh bocah itu dan kemudian Ezra meminum susu kotaknya.

Ayas yang sudah duduk di bangku lipat yang ada di dekat pintu hanya memperhatikan interaksi antara kedua anaknya dan Nila yang merupakan teman dari sang adik.

Ayas hanya tersenyum miris, bahkan ibu kandungnya saja tidak pernah seperti itu kepada kedua anaknya namun tidak dengan gadis di depannya ini. Lagi - lagi nasib anak - anaknya begitu buruk dan memikirkannya saja membuat hatinya sakit kembali. Dia bahkan tidak bisa dan tidak ingin menunjukan bahwa kesakitannya ini mempengaruhinya selama ini setidaknya dia tidak akan memperlihatkan di depan orang - orang karena itu hanya akan menambah tatapan iba yang dibenci oleh Ayas karena tanpa dia menunjukan kesakitannya pun orang - orang sudah menatapnya dengan iba dan dia membenci hal itu.

"Bang Ayas," Nila memanggil Ayas dan membuat laki - laki itu tersadar akan lamunannya, Ayas menatap Nila dengan penuh tanya dan gadis itu kemudian menyodorkan kotak susu.

Dari yang Nila tangkap dari penglihatannya sepertinya Ayas menginginkan susu kotak karena sedari tadi dia menatap susu kotak yang Ezra minum jadi Nila memberikan susu kotak miliknya ke Ayas.

"Buat saya?" Tanya Ayas dengan pikiran kosong dan diangguki oleh Nila. Dan Ayas menerimanya kemudian dia hanya memegang susu kotak itu tanpa ada niatan untuk meminum sama sekali karena dia juga bingung Nila tiba - tiba sekali memberikan susu kotak ke arahnya dan karena tidak mau membuat gadis itu malu jadi Ayas mengambil susu kotak yang di sodorkan oleh Nila.

"Yah ayo pulang, adik udah selesai makannya," ucap Ezra dan Ayas juga melihat bahwa MPASI milik anaknya sudah habis. Ayas kemudian menyodorkan tangannya agar Rere dipindahkan ke tangannya dan Nila kemudian memberikan Rere ke gendongan Ayas. Dan kemudian mengantar Ayas dan anak - anaknya ke parkiran.

Ayas mendudukkan Rere ke car seat milik bayi itu dan Ezra langsung naik ke kursi belakang dimana tempat car seat milik Rere berada. Nila juga menaruh tas bayi Rere ke kursi depan mobil Ayas

"Dadah," Nila melambaikan tangan kepada kedua bersaudara itu dan Ezra membalas lambaian tangan Nila sedangkan Rere menjerit kearahnya. "Kita pulang ya nak, Tante Nilanya harus lanjut kerja lagi" ucap Ayas dengan lembut ke arah Rere yang berteriak berisik dan ketika mendengar ucapan Ayas anehnya bayi itu berhenti berteriak dan kembali tenang. Ayas mengusap kepala Rere dan menciumi pipi gembul bayi 6 bulan itu lalu menutup pintu belakang. "Makasih ya sudah jagain anak saya," ucap Ayas dengan senyum diwajahnya dan dibalas dengan senyuman dan anggukan oleh Nila. Ayas kemudian masuk ke kursi pengemudi kemudian menjalankan mobilnya dengan pelan. Nila yang sudah melihat mobil Ayas menjauh kembali masuk ke dalam cafe dan melanjutkan pekerjaannya.

TBC...

SUDDENLY MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang