1# C'est Toi

615 142 170
                                    

Happy Reading! Enjoy it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!
Enjoy it.





"Ah! T-tolong berhenti.." Tangisan itu masih berlanjut saat seorang pemuda ini tanpa aba-aba merobek kaosnya. Ia sangat ingin memberontak tetapi tenaganya tidak sebanding dengan tubuh kekar itu.

"Aku takut.. Disini masih ada papa mama.. Gimana kalo nanti ketahuan?" Terus merintih saat melihat pemuda ini dengan santai menciumi aroma manis di lehernya.

"Shit mulut lo terlalu berisik. Diam! Kalo lo ga mau ketahuan sama ortu!"

"Please.."

"Dih. Cengeng lo. Dasar buruk."

Yang dihina hanya menyilangkan kedua tangan di depan dada. Sorotan matanya menatap lekat pemuda di hadapannya ini. Ia sangat tidak ingin apabila hal buruk terjadi.

Melihat sorotan mata indah itu semakin menjadi, pemuda ini tidak sadar menghempaskan tubuh Pemuda lain dengan sangat kuat.

"Maaf.." Lirihnya, merasa bersalah.

Tapi permintaan maafnya hanya sebagai angin lalu. Wajah pemuda itu hanya memandanginya datar lalu meranjak pergi meninggalkannya.

"Hiks.." Isakannya mulai tertahan. Ia menangis merengkuh tubuhnya.

|| 🐰🐶🐰 ||

"Yoo Bi Ef Ef."

Dengan tiba-tiba Pemuda Canada datang merangkul pundak temannya. Hal itu membuatnya sedikit tersentak.

"Tsk. Kenapa?" Mendecak dengan malas. Sangat terganggu apabila ia tadinya sedang asik menghabiskan mie ayam tapi tumpah begitu saja karna terdorong oleh lengan Pemuda itu.

"Argh! Panas anying." Kuah panas itu jatuh mengenai tangannya. Sambil berteriak, Pemuda Canada mengibaskan tangannya lalu mengelapnya hingga kering.

"Mampus lo. Rasain." Melihat itu, Pemuda Manis mengumpat malas meladeninya. Ia membersihkan semua kekacauan dari Pemuda itu.

"Eh. Gimana? Heejin masih sibuk?"

"Seperti biasa." Menjawab pertanyaan Pemuda Canada sekena-nya saja. Hal itu membuat kepalanya mengangguk tanda mengerti.

Beberapa detik kemudian, Pemuda lain berlari menghampiri mereka. Ia duduk bersebelahan dengannya lalu menyandarkan kepalanya di bahu Pemuda Manis. Hal itu, membuatnya tersentak lagi. Ekor matanya melirik sekilas. Dan ternyata si sipit bodoh.

"Kalian datang tiba-tiba kek setan!"

"Hehehe." Cengiran khas Pemuda Canada membuat Pemuda Manis mengomel tidak berhenti.

"Huh. Bentar Jef. Masih capek ini." Hembusan nafas itu keluar tidak santai. Pemuda Sipit menyandarkan kepala di bahunya lagi.

"Dasar Titan. Lo dikejar Mpok Malih?"

C'EST TOI °•NOMIN•°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang