"Mang jojo, pesanannya udah siap belum? Buruan ya, raja singa udah maung maung soalnya." Ajun kembali lagi setelah 10 menit memesan.
"Iya sebentar, den. Ini udah siap, kayak biasa kan? Spesial buat den Natha mang Jojo tambahin bakso." Sahutnya sambil memberi nampan berisi 3 mangkuk mie ayam.
Ajun mendelik, "pelit nih, masa natha doang sih mang? Buat Ajun sama Gaga juga tambahin dong."
"Udah abis, den. Tuh, dilihatin den Natha." Ajun mengikuti arah yang ditunjuk mang Jojo, bener aja sekarang tatapan Natha pengen nendang Ajun ke jurang.
"I-iya udah, tengkyu mang."
Sampainya Ajun dimeja, Natha masih melihat dengan matanya yang tajam. "Nih, punya lo di kasih bakso. Gausah gitu, serem lo."
Natha cuma diam, ia langsung makan karna saat ini benar-benar lapar. "Buat lo aja nih kalo mau."
"Uh, beneran? Makasih abang Natha." Geli, sikap Ajun yang sok imut gini bikin orang yang lihat mungkin bakal ngerasa ilfeel.
"Potong dong, Jun. Gue juga mau."
"Dih, ga. Ini punya gue, lo gak boleh." Ajun langsung melahap bulat-bulat bakso itu dan menunjukkan ekspresi sangat enak di depan Gaga.
"Mmm.."
"Tai, lo."
"Apaan sih lo pada, perkara bakso sebiji aja ribut. Gue beli segerobak biar lu puas." Akhirnya Natha bersua, selera makannya kini sudah hilang. Jadi kesal melihat tingkah kedua temannya itu.
Habis itu ia memandang suasana kantin. Seperti pada biasanya, selalu riuh. Ia merasa bosan, Natha ingin pergi ke taman belakang sekolah. Namun saat baru berdiri, tanpa sengaja ia melihat seseorang. Jaraknya beberapa meja darinya. Ia menatapnya intens. Anehnya, jantungnya berdegup lebih cepat hanya dengan melihat sosok itu.
Gue tandain wajah lo, berani nya bikin jantung gue gak normal gini. -batinnya.
"Lo mau kemana?" Tanya Gaga, sadar kalo Natha berdiri sejak tadi.
"Taman belakang, gue ngantuk. Lo berdua nyusul."
"Oke bos!" Jawab mereka berdua kompak.
🌱🌱🌱
"Ca, lo bawa bekal?" Bisik Lia disebelahnya. Saat ini masih jam pelajaran, jadi ngga mungkin Lia pake suara keras.
"Lagi engga, Li. Nanti ke kantin ya, lagi pengen jajan juga nih." Sahut Cacilia. Sering nya di panggil Caca.
Mendengar itu, Lia senang. Pasalnya, Caca tipe murid yang sering membawa bekal dari rumah. Bagi Caca, alasannya tentu kesehatan. Jadi Lia dan Alin yang biasa pesan makanan kantin dan membawanya ke kelas.
"Yes! Nanti makan disana ya. Duh, lama banget deh kelarnya."
Caca terkekeh kemudian melirik jam tangan nya, "sabar, 5 menit lagi."
Mendengar hal itu Alin tiba-tiba menengok ke belakang, posisinya dia didepan meja Caca Lia. "Gimana kalo gue duluan ke kantin? Supaya kita dapat meja. Nanti gue bilang izin ke toilet. Oke? "
"Gue setuju, lagi ngga oneng otak lo." Kata Lia
"Tapi.." Caca ragu, ia cuma takut Alin ketahuan nantinya.
"Gapapa, Ca. Toh, 5 menit lagi. Nanti sampai kantin juga udah bel."
Dan akhirnya Caca mengiyakan, jika dalam suatu drama ia sangat cocok memerankan tokoh penurut.
🌱🌱🌱
"Shit! Ketawa lo ganggu di tidur gue."
.
Haloo, semoga suka sama cerita
Cacilia X NathaSee u
KAMU SEDANG MEMBACA
PULIH
Teen FictionNamanya Natha Satmaka Ardhani, sosok yang ramah, ganteng, dan mudah bergaul dengan teman teman sekolahnya. Layaknya siswa normal Natha menjalani rutinitasnya seperti biasa. Dan karena sifat itulah yang membuat Natha terkenal satu sekolah. Namun saya...