2 bulan kemudian, masa trainee telah berlalu. Dari sekian banyak anggota trainee, hari ini tersisa 10 orang trainee yang akan mendengarkan keputusan dari Kak Patrick dan Mbak Dien. Ya, hari ini tiba saatnya untuk pengumuman siapa saja yang lolos menjadi anggota boygroup yang akan dipegang oleh Kak Patrick dan Mbak Dien.
Dilain tempat, seorang wanita sedang duduk di kasur sambil menunggu kabar dari kakaknya. Apakah kakaknya lolos atau tidak.
"Semoga Bang Ric lolos audisi. Aamiin."Ya, itu Putri, yang sedang menunggu kabar baik dari Ricky.
2 jam kemudian. Putri belum juga mendapat kabar dari Ricky.
"Lama banget siihhh. Pak Pat, Bu Dien, cepet dongg." Putri berceloteh sendiri.
"Ih Bang Ric yang pengumuman, kok gue ikutan deg-degan sih." Putri berceloteh kembali.
"Ayolah cepet cepet cepeettt!"
"Ah lamaa.. Mana laper lagi. Ambil makan dulu kali ya?"
"Tapi ntar pas gue ngambil makan, Bang Ric malah nelfon."
"Gimana yak?"
"Ngambil makan dulu deh."
Putri pun turun dari kasurnya dan membuka pintu. Tiba-tiba...
*Dering Handphone*
"Aaaaa!!"
Putri dengan keras kembali menutup pintu, mengambil handphonenya yang ada diatas kasur dan tanpa melihat siapa yang menelfon, Putri langsung mengangkat telfonnya."Halo Bang Ric. Gimana lolos gak? Pasti lolos dong. Gak mungkin gak lolos. Ya kan? Ya kan? Ya kan? Lolos kan?" tanya Putri yang excited.
"Put, maafin Bang Ric yaa...." ucap Ricky dengan nada sedih dan dipotong oleh Putri.
Wajah excited Putri berubah menjadi sedih.
"Gapapa, Bang. Walaupun Bang Ric belum lolos, Bang Ric keren kok udah bisa bertahan sampai sekarang ini. Putri bangga sama Bang Ric. Bang Ric jangan sedih ya? Bang Ric pulang, Putri temenin makan-makan ditempat makan favorit Bang Ric deh. Oke? Bang Ric pulangnya kapan? Putri jemput ya?" Putri mencoba memberi semangat kepada Ricky walaupun dirinya juga merasa sedih."Gak usah. Ini Bang Ric udah didepan rumah kok. Bukain pintunya nih. Kamu kunci kan? Abang gak bisa masuk."
"Eh udah didepan rumah? Bentar, Bang. Aku turun." Putri mematikan telfonnya dan turun untuk membukakan pintu.
Setelah Putri membukakan pintu,
"Aaa Bang Ricc...." suara rengek Putri mengecil karena melihat Ricky dan Gilang sedang berbincang dan tertawa disana."Hahaha. Kocak lu."
"Ya gimana kan ya?"
Putri yang heran pun bertanya
"Kok kalian malah ketawa-ketawa sih? Bukannya....""Eh udah dibuka. Hai, Dek, Bang Ric pulang. Masuk, Lang." Ricky menyapa Putri dengan wajah senang dan masuk membawa barang-barangnya.
"Kok, kok, kok, seneng gitu? Terus kok ada lu, Bang?" Putri kebingungan.
"Kenapa? Makanya kalo nelfon diliat dulu siapa yang nelfon. Terus orang ngomong didengerin dulu sampe selesai. Dasar bocil." jawab Gilang lalu masuk kedalam rumah.
Putri masih terdiam didepan pintu dan melihat riwayat telfonnya.
"Bang Gilang."Ya, Ricky menelfon Putri dengan nomor Gilang.
"Terus Bang Ric bilang "maaf" buat?"****
"Sumpah. Bang Ric reseeee!"
"Ya salah siapa gak dengerin Abang ngomong sampe habis dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran dan (Tuan) Putri || UN1TY
FanfictionSeorang Pangeran, walaupun ia memiliki banyak teman-teman baik yang selalu mengisi kesehariannya yang membosankan, ada saatnya ia juga merasa kesepian karena tidak memiliki seseorang yang dapat mengisi hatinya yang kosong. Pangeran membutuhkan seora...