DAY 8

623 86 52
                                    

Jangan lupa untuk selalu memberikan vote serta komentar di setiap chapter sebagai dukungan bagi penulis.

고마워

-

Mimpi buruk.

Lucas baru saja mengalami hal itu, dia kelelahan karena menunggu Athanasia sadar selama di ruang ICU. Lucas sampai mengecek EKG untuk memastikan kondisi gadis itu.

Athanasia masih hidup.

Kemarin saat Athanasia ambruk, Lucas buru-buru membawa gadis itu ke ruang ICU. Bahkan dokter terlihat sangat pasrah ketika mengatakan bahwa Athanasia sedang mengalami koma.

Penyebab yang tak lain adalah kecapekan. Lucas tidak bisa memaafkan dirinya sendiri karena dia sampai lupa waktu untuk memberi waktu istirahat kepada Athanasia.

Dia patut disalahkan...

Bagi Lucas, menunggu Athanasia bangun dari koma adalah penantian yang cukup panjang. Itu sebuah fakta sekaligus misteri baginya.

Entah kapan gadis itu akan bangun, Lucas saja tidak tau. Dia hanya duduk bersilang di dekat ruang ICU dari pagi sampai malam dan menunggu kabar dari dokter.

Sekarang sudah hari ke-8. Sesuai perjanjian, ini adalah hari terakhir Lucas untuk menemani Athanasia selama di rumah sakit.

Meskipun dia sendiri masih ragu jika harus pulang tanpa berpamitan terlebih dahulu dengan Athanasia.

Kriet!

Suara pintu yang terbuka membuat Lucas menoleh. Dia melihat dokter masuk lalu membuka gorden yang menutupi Athanasia. Sorot mata Lucas meneduh.

"Saya ingin melakukan pengecekan, sebaiknya kamu kembali untuk istirahat saja. Kamu sudah terlalu lama di sini, Lucas."

Lucas menghela nafas panjang. Dia mengangguk seraya bangkit berdiri dari posisi duduknya. Lucas melirik Athanasia.

"Kayaknya saya bakal pulang sekarang deh. Kalau Athanasia udah sadar, jangan lupa bilang ke dia ya kalau saya pulang ke rumah. Makasih dok." Lucas menunduk.

***

Tutt tutt

Suara monitor hemodinamik masih setia berbunyi di ruang ICU. Sosok Athanasia yang terkulai lemas di atas brankar, sedang dirawat oleh suster dan dokter dengan sangat ketat. Bahkan sampai ada tiga dokter yang menanganinya.

"Paru-parunya banyak cairan, sulit untuk menyembuhkannya." dokter bertubuh mungil bersuara.

"Kita coba dulu yang terbaik, jangan mudah menyerah seperti itu!"

Saat seorang dokter tinggi tegap sedang memperhatikan EKG, tiba-tiba jemari Athanasia bergerak. Gadis itu mulai membuka kedua matanya.

Sorot mata kosong yang ia tunjukkan terlihat sangat menyedihkan.

"Dok?"

Perawat yang mengatur tabung oksigen langsung memanggil dokter, dia baru sadar jika Athanasia sudah sadar. "Athanasia sadar!"

Dengan cepat dokter langsung memeriksa keadaannya. Detak jantungnya juga normal, semua terlihat sangat baik.

Sayangnya, kabar baik itu tidak berlangsung lama...

Athanasia merasa dadanya terbakar. Dia meringis pelan lalu secara tidak sadar meremas bajunya, Athanasia kesulitan bernapas seolah-olah ada sesuatu yang menyumbat.

GIVE MY 8 DAYS "For Athanasia."✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang