Balon warna-warni menjadi fokusnya saat ini sementara sang omma sibuk menata barang yang baru saja datang. Diikutinya paman penjual balon, melewati berbagai belokan, Hayeon mencoba berlari tapi ia kehilangan jejak.
"Kenapa menangis?" tangis Hayeon tidak berhenti, ia kehilangan balonnya, ditambah tidak tau jalan kembali ke rumah.
"Jangan menangis" tanyanya lagi pada Hayeon.
"Omma...Omma" isakannya belum terhenti.
"Kita cari ommamu?" Hayeon tidak boleh ikut dengan orang asing tapi ajakan mencari ommanya ia butuhkan saat ini.
Mencoba menelusuri kembali jalan yang ia lewati tadi walau membingungkan, Hayeon belum hapal jalanan sekitar sini.
"Tadi kau lewat mana, yang ini atau ini?
"aku lupa Eonni" Hayeon menangis kembali.
"Jangan menangis, kita coba jalan yang kanan dulu, nanti kita bisa kembali lagi melewati jalan satunya" Hayeon pasrah saja menjadi pengikut.
"Hayeon-ah" terdengar panggilan dari arah belakang mereka.
"Ommaaaa" Hayeon melepas genggaman tangannya lalu berlari mendekat ke ommanya.
"Hayeon-ah" Yuri langsung memeluk putrinya.
Tanpa permisi air mata mengalir di pipinya, pemandangan yang sangat mengharukan. Sesegera mungkin ia menghapus air matanya ketika Yuri mulai menatapnya. Yuri dan Hayeon mulai berjalan mendekat.
"Terima kasih sudah membantu Hayeon" ucap Yuri memulai percakapan.
"Hayeon ucapkan terima kasih pada Eonni"
"Terima kasih Eonni"
"Sama-sama" ucap Yujin setelah mengalihkan pandangannya ke Hayeon.
"ah...Choi Yujin imnida" Yujin mengenalkan dirinya pada Yuri dan Hayeon.
"Kau baru pulang sekolah?" tanya Yuri melihat Yujin masih menggunakan ransel sekolahnya.
"Iya, bibi aku permisi dulu, aku pasti sudah dijemput di sekolah"
"Annyeong Hayeon, kalau ingin pergi bilang pada ommamu dulu ya" Hayeon membalas dengan anggukan.
"biar bibi antar" tawar Yuri pada Yujin.
"Tidak perlu bibi, sekolahnya tidak jauh dari sini, aku akan berlari"
"kalau gitu hati-hati nak" Yujin tersenyum.
"Aku permisi dulu" Yujin mulai melajukan kakinya agar cepat sampai di sekolah, takut Shin Ahjussi menunggu dan mencarinya.
Semenjak Yujin menunjukkan hasil karyanya pada Siwon, ia menjadi semangat untuk mengembangkan bakat Yujin, menyarankan Yujin untuk mengikuti kursus tanpa memaksa anaknya. Ia juga jadi tertarik pada pameran-pameran yang berhubungan dengan seni, bahkan ketika ada proposal permintaan sponsor untuk suatu pameran seni ia langsung menyetujuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarakpun Lelah Memisahkan Kita
FanficAku tidak bisa menghilangkannya dari hati dan ingatanku. Memberikan yang terbaik untuk putriku itulah jalan hidup yang ku pilih. -Choi Siwon- Yang aku tau namaku Yuri. Mencari tau siapa diriku itu tujuanku saat ini. -Kwon Yuri-