Hayeon menghindari Siwon, tidak mau berbicara dengannya, bahkan menatapnya saja enggan. Setiap Siwon mendekat mencoba menyentuhnya, Hayeon langsung menepis dan pergi kemana saja asal tidak melihat appanya. Yuri sudah sering membujuknya, mencoba berbicara dengan Hayeon, tapi setiap pembicaraan mengenai appanya hendak dimulai Hayeon langsung diam seribu bahasa, hanya anggukan dan gelengan sebagai jawaban setiap pertanyaan ommanya.
Hayeon menunggu di kelas seorang diri, gurunya tadi berkata kalau Hayeon tak perlu naik bus sekolah untuk pulang karena orang tuanya akan menjemput. Ketika salah seorang gurunya datang dan mengatakan kalau orang tuanya sudah tiba, Hayeon segera mengambil tas dan mengenakan sepatunya, bersiap dengan senang karena yang ia tau jika sang Omma menjemputnya ia akan pergi makan es krim atau kue.
Orang dewasa yang menjemputnya sudah berdiri dengan senyuman menghiasi wajahnya. Hayeon tiba-tiba menghentikan langkahnya, membalas senyuman dengan tatapan dingin.
Dua minggu jadwal Siwon padat, ia belum sempat bertemu Hayeon lagi, hanya bisa mendengarnya saat Yujin menelfon Omma dan adiknya. Biasanya Hayeon pulang dengan menggunakan bus sekolah dan akan turun di tempat pemberhentian dekat toko Yuri. Hari ini Siwon lenggang sehingga ia meminta izin Yuri untuk menjemput Hayeon, mungkin dengan mengajaknya jalan-jalan akan meluluhkan hatinya.
Sang guru yang mengantar Hayeon telah menyerahkan Hayeon pada appanya dan berpamitan masuk. Hayeon masih berdiam diri sampai Siwon mendekat.
"Hayeon mau pulang dengan Omma saja" suara keluar dari mulut Hayeon yang hampir diiringi dengan tangisan.
"Anggap saja Omma atau Shin Ahjussi yang menjemput, Hayeon hanya perlu duduk di mobil, Appa tidak ada akan berkata apa-apa", tentu saja Siwon tidak ingin dipermalukan karena anaknya menangis tidak mau dijemput olehnya.
"Dan jika Hayeon tidak mau memanggil Appa juga tidak apa-apa, panggil saja paman" hati Siwon miris saat mengatakan.
Siwon berbalik badan hendak menuju mobil berharap Hayeon mengikuti di belakangnya, "Appa tidak tau kalau Hayeon marah, kenapa malah meninggalkan Hayeon lagi"
Siwon terperangah, putrinya berbicara padanya. Dibalikkan kembali badannya, berdiri dengan lutut agar pandangannya lurus dengan Hayeon.
"Maafkan Appa karena telah meninggalkan Hayeon dan Omma" pinta Siwon seraya meraih kedua tangan Hayeon lalu dikecupnya. Siwon memang tidak meninggalkan Hayeon dan Yuri. Siwon tidak tahu jika Hayeon ada selama ini, ia mencoba mencari Yuri tapi tidak pernah ia temukan. Meminta maaf menjadi pilihannya saat ini, ini lebih mudahkan Hayeon untuk memahaminya.
"Hayeon mau kan memaafkan Appa"
"asal Appa tidak meninggalkan Hayeon lagi, Hayeon ingin punya Appa" Hayeon memeluk Siwon, menangis disana, Hayeon tidak menolak Siwon, ia hanya takut jika appanya tidak ada disisinya.
Yuri menunggu dengan khawatir, bagaimana jika Hayeon masih menolak Siwon. Sementara yang dicemaskan tengah bergayut manja digendongan sang Appa setelah turun dari mobil. kini giliran sang kakak yang merajuk karena adiknya telah menghabiskan dua mangkuk es krim sedangkan dirinya tidak diajak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarakpun Lelah Memisahkan Kita
FanficAku tidak bisa menghilangkannya dari hati dan ingatanku. Memberikan yang terbaik untuk putriku itulah jalan hidup yang ku pilih. -Choi Siwon- Yang aku tau namaku Yuri. Mencari tau siapa diriku itu tujuanku saat ini. -Kwon Yuri-