Ujian Nasional baru saja selesai, Baekhyun dan Jennie saat ini sedang menonton film di apartemen Jennie. Sudah sekitar lima bulan Baekhyun tinggal bersama Jennie. Hari-hari mereka lewati dengan pertengkaran kecil layaknya tom and Jerry.
Baekhyun saat ini sedang merintis usahanya karena setiap Baekhyun memberi uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari Jennie selalu menuduhnya mencuri uang orangtuanya. Jengah dengan tuduhan yang Jennie berikan Baekhyun memutuskan membuka sebuah toko mainan yang lumayan besar di dekat apartemen Jennie. Awalnya Baekhyun ingin membuka sebuah toko baju, tapi Jennie melarangnya karena ia sendiri yang akan membuka butik, butik tersebut masih dalam proses.
"Jen, apartemen ini kayaknya kekecilan deh." Mendengar itu sontak Jennie berdecak kesal, ia merebut toples yang sedari tadi di pangkuan Baekhyun.
"Kenapa gak pulang ke rumah lu? Udah tau kecil tapi masi aja tinggal disini!" Baekhyun mencebikan bibirnya kesal, niat hati ingin merubah suasana yang sepi malah terkena semburan Jennie.
"Kamu suka apartemen atau rumah biasa?" Jennie terdiam sejenak, kemudian menatap Baekhyun dengan tatapan tajamnya.
"Ngapa nanya? Mau beliin?" Ucapnya judes, sontak membuat Baekhyun mengusap dadanya. Baekhyun harus ekstra sabar menghadapi Jennie yang suka ngegas.
"Gue suka apartemen untuk saat ini karena letaknya strategis, tapi kalo misalnya punya anak, gue akan pilih rumah." Baekhyun tersenyum mendengar perkataan Jennie, perlahan ia mendekatkan diri.
"Kalo gitu ayok kita buat!" Melihat tatapan Baekhyun sontak membuat Jennie memukulnya menggunakan remote tv yang berada di sampingnya.
"Heh! Kerja dulu! Toko mainan belum laku juga!"
"Jen, tapi aku udah pengen." Mendengar nada bicara Baekhyun yang memelas sontak membuat Jennie merasa iba, ia langsung menggelengkan kepalanya mengusir bayangan kotor akibat perkataan yang diucapkan Baekhyun.
"Nikah dulu dong, Baek."
"Kalo begitu, ayo nikah." Jennie tertegun mendengar ucapan Baekhyun, ia hanya terdiam, mengingat Baekhyun yang selalu tengil kepadanya, mana mungkin serius mengajak nya nikah.
"Jenn, mau gak?" Melihat Baekhyun yang semakin mendekatkan diri padanya, sontak membuat Jennie mundur.
Baru saja Jennie beranjak dari tempat duduknya, Baekhyun langsung mencekal lengan Jennie membuat Jennie duduk dipangkuan nya.
"Baek, a-aku mau ambil minum."
"Tadi yang gue-lu gue-lu, sambil ngegas pake kecepatan di atas rata-rata, kok jadi gugup gini hmm?" Baekhyun mengelus pipi Jennie, membuat Jennie semakin gugup.
Dugaan Jennie benar, Baekhyun langsung memagut bibirnya. Mendapat perlakuan tersebut Jennie hanya bisa memejamkan matanya.
"Balas!" Mendengar sentakan Baekhyun sontak membuat Jennie kesal, perlahan Jennie mengalungkan lengannya pada leher Baekhyun. Mendapat perlakuan seperti itu membuatnya Baekhyun tersenyum disela-sela ciumannya.
"Argh!!" Baekhyun menjerit, bukannya mendapat balasan ciumannya, Jennie malah menggigit bibirnya.
"Mampos! Udah nyosor, bentak-bentak lagi!"
"Jenn, bibir aku sakit loh!" Baekhyun meraba bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah. Ia berteriak heboh melihat darah pada tangannya.
"Lah, bodoamat, makanya jangan nyosor!" Meski Jennie berkata demikian, tapi ia tetap mengobati bibir Baekhyun. Baekhyun tersenyum senang melihat Jennie yang fokus mengobati bibirnya.
"Jenn, udah jam 4, kita harus siap-siap." Sore ini mereka berdua akan menghadiri pesta ulangtahun mama Luhan. Sedari kemarin mama Luhan menghubungi Baekhyun untuk hadir di acara ulangtahun nya. Mama Luhan sendiri meminta Baekhyun dan Xiumin nyambi jadi MC di acara ulangtahunnya yang ke 50 tahun. Usianya terbilang tidak muda, tapi jiwanya jiwa anak muda.
"Baekhyun sini dulu, makin cakep aja kamu." Mama Luhan menyambut kedatangan Baekhyun sangat antusias. Baekhyun sangat terkenal di anak-anak EXO, maklum saja mulut Baekhyun sangat senang apabila diajak bergosip dengan ibu-ibu.
"Iya dong Tante, Tante aku bawa brownies kesukaan Tante loh."
"Wah asik dong, makasih Baekhyun." Mama Luhan segera mengambil kantong berisi brownies tersebut. Melihat kelakuan ibunya, Luhan hanya berdecak kesal.
"Jadi siapa sih anak mama sebenernya?"
"Ya kamu lah, Han. Tapi kamu gak asik sih, lebih asik Baekhyun."
Luhan hanya mendengus kesal, Kai yang melihatnya terkekeh pelan.
"Biasalah, kalo ada Baekhyun diantara emak-emak kita, langsung aja jadi anak dadakannya."
"Nah bener tuh Kai, apalagi emak gue." Tambah Xiumin kesal.
Pesta berjalan sangat lancar. Apalagi Chen, Baekhyun dan Dio bernyanyi lagu-lagu jadul beserta ibu-ibu yang lainnya. Berbeda dengan anak-anak EXO lainnya yang menghabiskan waktu dengan diam di pojokan.
"Lay, lu oke?" Kris sejak tadi khawatir melihat lay yang terus melamun dari tadi.
"Siapa sih yang baik-baik aja pas ditinggal orang yang paling di sayangi?" Semua terdiam mendengar jawaban Lay.
Jennie yang sedari tadi menyimak obrolan mereka mulai membuka suara.
"Gea, Lay kenapa?" Gea hanya tersenyum kemudian menjawab.
"Ditinggal Lily, Lay ketahuan main sama cewek, kamu pasti gak tahu siapa Lily, dia jarang ikut kumpul." Jennie hanya menganggukan kepala. Ia melihat Baekhyun yang berjalan kearahnya sambil terengah-engah.
"Makannya jangan kebanyakan nyanyi, kering tuh tenggorokan dipake nyanyi satu jam nonstop." Jennie memberikan sebotol air mineral, Baekhyun menerimanya sambil tersenyum.
"Iya sayang."
"Apasi, lebay banget elahh." Sebenernya Jennie sangat senang ketika Baekhyun memanggilnya sayang, tapi gengsinya yang selangit membuat dirinya berkata demikian.
Chanyeol yang sedari tadi memperhatikan Jennie dan Baekhyun mulai jengah, ia mengeluarkan handphone nya, kemudian mengetik sesuatu.
"Pesan dari siapa?" Tanya Jennie ketika melihat Baekhyun terdiam setelah melihat pesan tersebut.
xxxxxx
Boleh kita bertemu hanya berdua?Cy
To be continued
M
aafin aku yang jarang update:(((
Lanjut gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
GAY [BAEKHYUN X JENNIE]
FanfictionBaekhyun yang sewaktu remaja mengalami ketertarikan sesama jenis membuat kedua orang tuanya cemas, sehingga mereka menjodohkannya dengan seorang wanita cantik yang merupakan anak dari sahabat orang tuanya. Baekhyun lemah. Baekhyun cengeng. Baekhyun...