Chapter 2

59 6 1
                                    


كُنْ مَعَ اللّه
وَإِنْ لَمْ تَكُنْ مَعَ اللّه
تَكُنْ مَعَ مَنْ قَلْبُهُ مَعَ اللّه

Tetaplah bersama Allah
Andai kata kamu tidak bisa bersama Allah
Maka setidaknya bersamalah dengan orang yang hatinya selalu bersama Allah

.
.

"KALIAN SEMUA MELIHAT DANU?"Teriakan Abi membuat semua keluarga sangat terkejut mendengarnya.

"Tidak Abi, kami semua tidak tahu, semenjak kejadian kemarin tidak bertemu lagi dengan dirinya,"jawab Nalfi.

"Bukanya dikamar? Tadi malam Ummi melihatnya dia tertidur dengan pulas di kamar Abi,"jawab Ummi

"Coba kamu lihat dirinya, panggil dia kemari,"pinta Abi duduk di sofa dengan wajah kesal.

Nalfi turun dari tangga langsung panik, "tidak ada di kamar Abi, kosong kamarnya,"ucap Nalfi.

"Astagfirullah ... kenapa dia selalu melakukan kesalahan demi kesalahan,"kesal Abi semakin memuncak.

Dhanu tidak pernah bosan membuat kesalahan dan ulah membuat keluarga Dias merasakan malu disetiap saat.

"Sabar Abi, mungkin dia pergi ke rumah temannya tidak pamit dengan kita,"ucap Ummi mencoba menenagkan Abi.

"Ya baiklah, semoga saja dia baik-baik saja tidak melakukan ulah kembali. Abi pergi ke toko ya assalamualaikum,"pamit Abi, Ummi mencium tangan Abi.

Abi melakukan aktifivat seperti biasanya, mengatur toko elektroniknya hampir berjalan bertahun-tahun lamanya, Abi selalu membuat dirinya sebagai pegawai pada umumnya selalu pulang tengah malam untuk mengatur demi toko elektroniknya itu.

Adzan berkumandang menandakan waktu isya, Ummi selalu memberikan perintah kepada anak-anak salat berjama'ah. Dan kali ini Nalfi yang berdiri paling depan menjadi imam di antara para makmum, dengan bacaan yang fasih membuat sholat terasa lebih khusyuk, hingga terakhir yaitu mengucapkan salam dan tertib yang menjadi rukun sholat umat islam.

Ummi mulai bertasbih mendekatkan diri kepada Allah swt. Di ikuti oleh anak-anaknya

سبحان الله
(Maha suci Allah)
الحمد لله
(Segala puji bagi Allah)
لا اله الا الله
(Tiada tuhan selain Allah)
الله أكبر
(Allah maha besar)
لا حول ولا قوة إلا بالله
(Tiada kekuatan selain dari Allah)

Setelah bertasbih, bacaan doa yang di pimpin oleh Nalfi pun di Aamiin kan Ummi, Alfaz dan Dias. Tidak langsung beranjak dari sajadah, mereka pun melanjutkan tilawah yang sudah menjadi rutinitas setelah selesai sholat.

Saat setelah sholat selesai kepanikan kini ada di wajah Ummi.

"Dimana anak itu!! Sudah hampir malam sampai kapan dia seperti ini!!"kesal Ummi duduk di sofa memegang kepalanya itu.

"Ya Ummi jangan pikirkan itu, lebih baik Ummi berisitirahat biar kami yang menunggu Dhanu pulang,"ucap Nalfi.

Dias langsung mengandeng Ummi untuk pergi bersama menuju kamar Ummi.

"Semoga saja dia pulang sebelum Abi pulang,"lirih Ummi.

Setelah Dias mengantar Ummi, Dias kembali ke bawah untuk menunggu kakak itu.

"Ngapain disini? Tidur sana!!"kesal Nalfi.

"Aish berisik ah ... mau tunggu kak Dhanu memang tidak boleh?"tanya Dias.

"Awas saja nanti kalau subuh tidak bangung karena begadang, aku siram pakai air,"ancam Nalfi.

"Idihh.. maen nya anceman mulu, udah mirip kayak psikopat tuh" ledek Dias

Tin ... Tin

Kepanikan diwajah mereka bertiga, "ya ampun bagaimana ini? Dhanu tidak kunjung pulang,"lirih Nalfi.

Tok ... tok

"Assalamualaikum," sembari membuka pintu tersebut.

"Waalaikumussalam," ucap semua anak-anaknya itu.

"Kalian belum tidur? Mana Dhanu?"tanya Abi, Abi menatap kanan kiri sekeliling rumah mencari Dhanu.

Brem ... brem

Membuat Nalfi kembali terdiam mendengar suara nyaring dari luar tersebut.

"Astagfirullah Dhanu!!"kesal Abi sangat terkejut.

Seorang lelaki mengatarkan Dhanu yang tidak sadar kan diri akibat al kohol yang sangat menyengat.

Alfaz dan Nalfi langsung memapah Dhanu agar masuk kerumah dengan cepat.
 
"Sudah biar kan dia seperti itu, jangan bantu dia, fi. Itu yang dia mau, anak berandalan memang harus seperti itu, pulang malam, mabuk-mabukan, keluar masuk penjara, tawuran sana-sini, sangat luar biasa." bentak abi dengan suara yang sedikit keras.

Ummi yang mendengar perdebatan itu, langsung keluar dengan wajah panik.

"Sudah abi, sudah. Seperti nya Dhanu sudah tidak sadar" kata ummi yang melihat anaknya lemas dan tak berdaya.

Sontak mereka semua melihat ke arah Dhanu, dan benar apa yang di katakan umi bahwa Dhanu sudah tidak sadar, mungkin karena efek dari alkohol itu.

"Fi, bawa dia masuk ke kamar !." ucap abi kepada Nalfi.

Nalfi dengan di bantu Alfaz pun menuruti apa yang di perintahkan oleh abi. Tersisa Dias dan Ummi,

"Dias ayo tidur sayang, sudah sangat malam" ucap Ummi kepada anak bungsunya itu

"Baik Ummi, Ummi juga istirahat ya, jangan fikirin ka Dhanu" kata ku mencoba menenangkan Ummi yang dari tadi memasang wajah yang khawatir

Senyuman khas Ummi seolah mengiyakan. Cantik, rasanya memang seperti melihat bidadari nya dunia.

A Little QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang