.
.
.
Maaf kalo banyak typo
Happy reading 😊
.
.
.Bel sudah berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran telah dimulai tapi ketiga orang ini tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya
Yap mereka bertiga adalah abil, gio dan jio. Setelah menemani abil yang menangis sesenggukan mereka bertiga tetap berdiam disana tanpa ada niat untuk beranjak
Sebenarnya abil sudah akan beranjak pergi ke kelas tapat setelah bel berbunyi tapi gio dan jio melarang abil untuk kembali dan berakhir mereka bertiga bolos bersama
"Kak gio sama kak jio sekolah disini?? kok abil baru tau" tanya abil memecahkan keheningan diantara ketiganya
"Kita berdua murid baru disini, pantes kalo kamu gak pernah lihat kita berdua" jawab jio membuat abil langsung merasa bersalah karena membuat twins membolos dihari pertama mereka sekolah
Abil menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya yang mungil
"Maaf ya kak, gara-gara abil kalian jadi harus bolos dihari pertama kalian sekolah, kalo kalian dimarahin nanti bilang abil aja biar abil yang dimarahin" ucap abil pelan sambil menahan tangisnya lagi, jio dan gio yang berada disamping abil meremat kuat tangan mereka masing-masing, menahan gemas karena tingkah abil yang sangat lucu
"Bukan salah kamu kok, lagian kita gak bakal dimarahin kamu tenang aja ok?" ucap jio dengan senyum manis membuat abil yang melihatnya ikut tersenyum disertai anggukan kepala semangat, senyum kotak yang sangat disukai oleh mereka berdua
"Mau pulang aja gak? baju kamu udah kotor lagian bel udah bunyi daritadi kan? kita bolos bertiga, mau?" tanya gio yang sedari tadi diam dibalas anggukan semangat oleh keduanya terutama abil yang sama sekali belum pernah merasakan yang namanya bolos
"SETUJU!!" teriak abil semangat membuat gio dan jio lagi-lagi harus menahn hasrat untuk mencubit pipi gembul abil
•••
Mereka bertiga sudah sampai didepan rumah abil setelah seharian bermain-main
Abil dan sikembar turun dan hendak masuk kerumah abil tapi belum juga memasuki rumah abil sudah melihat banyak barang-barang miliknya sudah tercecer dihalaman rumahnya dan masih ada beberapa orang yang mengangkut barang lainnya dari dalam rumah
"Pak pak kenapa barang-barang abil dikeluarin semua?" tanya abil panik sambil menahan lengan salah satu orang yang sepertinya bos dari para pengangkut barang tersebut
"Batas waktu kamu untuk melunasi hutang orang tuamu telah habis, terpaksa rumah ini harus kami sita untuk membayar semua hutang-hutangmu" jawab sang bos tersebut dan langsung pergi diikuti para beberapa orang dibelakangnya
Abil jatuh terduduk dihalaman rumahnya ah sekarang itu sudah bukan rumahnya, abil bingung hqrus tinggal dimana hanya rumah sederhana itu satu satunya yang abil miliki, memang apa yang diharapkan anak seperti abil? hidup sendiri tanpa adanya saudara ataupun teman sekarangpun ia tak tau harus tinggal dimana lagi
Gio dan Jio yang melihat abil jatuh terduduk itupun menghampirinya dan langsung memeluknya menyalurkan kekuatan dan semangat kepada abil
"Kakak abil gatau lagi harus kemana, ini harta satu-satunya abil sekarang udah disita, abil harus kemana" ucap abil dengan suara serak menahan tangis membuat duo kembar semakin mempererat pelukannya
"Adek jangan nangis, adek bisa tinggal sama kak gio, kak jio sama kak aga juga hm? udah ya adek gausah sedih masih ada kita yang bisa jadi tempat pulang adek sekarang" ucap gio lembut tepat disamping telinga abil yang perlahan menutup kedua matanya menuju mimpi yang setidaknya lebih indah daripada kehidupannya yang sangat melelahkan
•••
"Eunghh" lenguhan itu mulai terdengar menandakan bangunnya seorang remaja dengan tubuh mungil itu dari tidur nyenyaknya, dia adalah abil
Mata lentiknya mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk dan langsung memperhatikan sekelilingnya yang sangat asing
Kamar itu terlihat sangat mewah, banyak barang dengan harga yang pastinya sangat mahal berada didalamnya, dan abil yakin ia tidak dapat membeli salah satunya walaupun telah menabung selama satu tahun penuh
Abil beranjak turun dari kasur yang sangat lembut dan baru pertama kali abil rasakan ini, yah karena memang selama ini abil tidur hanya beralaskan tikar yang sudah lama sekali ia gunakan
Suara pintu terbuka terdengar membuat abil langsung menolehkan kepala kearah pintu dan menemukan seorang pria berbadan kekar menuju kearahnya
"Selamat malam tuan, apakah tidur anda nyenyak??" tanya pria kekar itu dan langsung dijawab anggukan cepat oleh abil karena merasa takut untuk sekedar membuka mulutnya
"Anda tidak perlu takut kepada saya, perkanalkan nama saya andri dan saya adalah bodyguard anda mulai saat ini" ucap pria yang diketahui bernama andri sambil membungkukkan badannya membuat abil langsung berdiri dan balas membungkuk kepada andri
"Ehmm paman jangan memanggil abil tuan, panggil aja abil oke? nama abil itu vabilo arganata ndak ada tuannya jadi jangan panggil tuan yaaa?" ucap abil sambil menatap kearah andri membuat andri bingung dan juga gemas dengan tatapan abil yang telihat berbinar-binar
"Baik tuan, ehmm mangsung saya abil" ucap andri gugup dibalas senyum kotak oleh abil membuat andri tertegun beberapa saat dan ikut membalas senyum abil
"Oh iya paman, ehm sekarang abil dimana?" tanya abil dengan raut polos menatap kearah andri yang setengah mati menahan hasrat untuk mengarungi anak kecil didepannya ini
"Abil sekarang ada dikediaman keluarga Algibran, tadi tuan gio dan tuan jio yang membawa abil kesini" jawab andri dibalas anggukan oleh abil
"Sekarang sudah malam, waktunya abil untuk makan malam mereka semua sudah menunggu diruang makan, sebaiknya abil segera cuci muka dan kita menuju ruang makan untuk makan malam" ucap andri dan langsung dilaksanakan oleh abil
•••
.
.
.
Maaf kalo pendek dan gak jelas
semoga kalian suka💜
wuff readers banyak-banyak!!
.
.
.
Tbc💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Vabilo
Non-Fictionseorang anak polos yang hidup sebatang kara tanpa memiliki siapapun disampingnya, kehidupannya begitu susah, dibenci oleh banyak orang juga hutang mendiang orang tuanya yang menumpuk membuatnya harus bekerja lebih keras tapi sifatnya yang polos dan...