🥀 e n a m

653 160 7
                                    

BYUR

Yerin terbangun saat merasakan wajahnya terguyur air. Hal pertama yang ia lihat adalah ayah sedang berdiri dengan gayung di tangannya.

"Pakai ini sekarang!" ucapnya melempar sebuah paper bag ukuran sedang.

Yerin membuka paper bag tersebut. Seketika matanya melebar saat melihat sebuah baju yang sangat minim. Dan ayah baru saja menyuruhnya untuk memakai ini?.

"Ayah aku tidak mau"

Wajah ayah kembali mengeras "cepat pakai jung yerin! Atau aku akan membunuh adik kesayanganmu itu"

Sontak saja yerin mendongak saat ayah membahas sunoo. Dia menggeleng.

"Aku mohon jangan sakiti sunoo ayah. Aku akan pakai ini"

"Ya, menurutlah padaku!"

Terpaksa yerin mengangguk.

"Aku akan menunggu diluar, jangan kabur atau sunoo yang akan jadi korbannya!" Ucap ayah penuh tekanan.

Yerin kembali menangis saat ayah sudah pergi. Setelah memukuli dirinya sampai pingsan, ayah bahkan tak peduli dia terkapar dilantai. Dan sekarang, ayah menyuruhnya memakai pakaian seperti ini? Untuk apa?.

Beberapa saat kemudian ia teringat sunoo. Seingatnya sebelum pingsan ia mendengar suara sunoo meskipun samar.

"Sunoo" panggilnya pelan.

"Sunoo, kamu dimana?" Yerin berjalan tertatih. Dia harus memastikan kalau sunoo baik-baik saja.

Tak berselang lama, ia mendengar ketukan. Dan asalnya dari kamar mandi.

"Sunoo" panggil yerin saat dirinya sudah berada di depan pintu kamar mandi.

Dan benar saja, ada jawaban dari dalam.

"Kakak!"

"Sunoo! Kamu denger kakak? Kamu nggak apa-apa kan?"

"Iya aku baik-baik aja. Ayah nggak pukul kakak lagi kan?" Tanya sunoo dengan suara parau. Yerin yakin adiknya sedang menahan tangis sekarang.

"Udah enggak"

"JUNG YERIN!!"

Yerin berjengit kaget saat suara ayah terdengar keras.

"Kakak lari!"

"Sunoo maafin kakak, kakak harus ikut ayah sekarang. Tapi kakak janji nanti bukain pintunya, sunoo tahan dulu ya disitu"

"Kakak jangan pergi"

"Maaf"

"JUNG YERIN! KENAPA LAMA SEKALI!!"

"Sunoo kakak pergi dulu"

"KAKAK JANGAN PERGI!!"

"KAK YERIN!!"

Berkali-kali yerin mengucapkan maaf di dalam hati. Dia tidak bermaksud membiarkan sunoo berada di dalam kamar mandi tapi jika dia membuka pintunya sekarang sangat berbahaya untuk sunoo.

"Maaf"



🍁🍁




Sepanjang jalan yerin menundukkan kepala sambil menutupi bagian dada dan pahanya. Bahkan ia tak sanggup untuk bercermin hanya untuk melihat penampilannya yang sangat menjijikan.

"Ayo turun"

Yerin menatap sebuah bangunan dari balik jendela mobil. Dengan melihat tampilan luarnya saja dia sudah tau kalau ini club malam. Seketika rasa takutnya bertambah berkali-kali lipat.

Here We Are | Yerin ft. Sunoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang