BUGH
"Direktur kim!"
Pandangan keduanya bertemu.
Yerin benar-benar tak menyangka akan bertemu boss nya di tempat seperti ini.
"Bedebah! berani-beraninya ikut campur urusan ku!"
Taehyung kembali menatap ayah dengan pandangan datar "jika seorang lelaki berani memukul perempuan artinya dia seorang pengecut"
Ayah menggeram marah "dia anakku! Dan kami tidak ada urusan denganmu!"
Taehyung tertawa sarkas "wow apakah anda sedang memberitahu saya kalau anda seorang ayah yang jahat?"
Tubuh yerin bergetar. Dia takut kim taehyung akan terseret ke dalam masalahnya. Apalagi ayah orang yang mudah tersulut emosi.
"Harusnya saya yang memanggil anda bedebah. Bukan begitu tuan?"
Benar saja, emosi ayah langsung tersulut kala mendengar kalimat yang dilontarkan taehyung. Dia langsung melayangkan tinjunya tapi beruntungnya taehyung lebih gesit menangkis pukulan itu.
Seketika terjadi duel antara keduanya. Yerin ingin melerai tapi pasti tidak akan berguna. Jadi dia hanya bisa berteriak menyuruh ayah untuk berhenti.
"Ayah berhenti, kumohon berhenti"
BUGH
Satu pukulan telak dari taehyung berhasil melumpuhkan ayah yerin.
Yerin memekik tertahan saat tubuh ayahnya ambruk.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya taehyung mengulurkan satu tangannya.
Yerin menatap sekilas tangan taehyung lalu mengangguk. Dia berusaha berdiri sendiri tapi tiba-tiba kakinya terkilir membuat tubuhnya oleng.
Hampir saja dirinya kembali terjatuh tapi sebelum itu terjadi,, kedua lengan kekar taehyung berhasil melingkar di pinggangnya. Seketika yerin menahan nafas saat jarak keduanya terlampau dekat.
Sangat dekat, bahakan yerin bisa merasakan hembusan nafas taehyung.
"Hati-hati"
Reflek yerin menjauhkan tubuhnya saat suara husky taehyung menyelusup ke dalam indra pendengarannya.
"T—terimakasih direktur"
Tanpa menjawab, taehyung melepas jaketnya lalu memakaikan ke tubuh yerin.
"Saya akan mengantar kamu pulang"
"Saya bisa pulang sendiri" ucap yerin tak enak hati.
Taehyung memasukkan tangannya ke saku celana lalu menatap yerin dingin "Dengan pakaian seperti itu di tengah malam?"
Yerin menunduk.
"ayo"
Akhirnya yerin mengikuti langkah taehyung dari belakang. Benar juga, di malam hari seperti ini kejahatan lebih banyak terjadi. Apalagi dengan penampilannya yang sangat terbuka.
🍁🍁
Di dalam mobil tak ada percakapan apapun. Taehyung sibuk menyetir sedangkan yerin sibuk memikirkan sunoo yang masih terkunci di dalam kamar mandi.
"Kamu sering dipukul?"
Yerin menoleh ke arah taehyung sedangkan taehyung tetap fokus ke depan.
"Emm iya" jawab yerin pelan.
Setelahnya taehyung tak mengatakan apapun lagi. Yerin sedikit bersyukur, setidaknya dia tidak perlu menceritakan masalah pribadinya kepada orang lain. Untuk sekarang cukup kak sowon saja yang mengetahui semuanya.
"Dimana rumah kamu?"
"Ah itu, anda lurus sedikit lagi setelah itu belok kanan"
Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah yerin.
"Terimakasih direktur kim, saya sangat berhutang budi kepada anda. Sekali lagi terimakasih karna telah membantu saya" setelah itu yerin segera turun dari mobil taehyung.
Dia terlalu khawatir dengan keadaan sunoo sehingga mengucapkan kata terimakasih seadanya. Besok dia akan berterimakasih dengan cara yang lebih sopan.
Yerin berlari masuk ke rumahnya dengan tergesa. Dia langsung menuju kamar mandi tempat sunoo dikunci.
"Sunoo!" teriak yerin cukup keras.
"Kakak"
Yerin menghembuskan nafas lega "sebentar kakak cari kuncinya dulu"
"Iya kak"
Dia menggeledah semua lemari, laci sampai kolong meja. Ayah bukan tipe orang yang suka menyimpan kunci, pasti dia melemparnya sembarangan setelah mengunci sunoo.
Yerin semakin panik karna tak kunjung menemukan kuncinya.
"Ayolah dimana kuncinya"
"Butuh bantuan?"
Yerin tersentak "o—oh, anda belum pulang?"
"Mencari apa?" Tanya taehyung mengalihkan topik.
"Saya sedang mencari kunci. Adik saya dikurung di kamar mandi"
Taehyung menatap yerin yang masih sibuk meneliti setiap sudut rumahnya.
"Kuncinya tidak mudah ditemukan. Lebih baik saya dobrak pintunya"
Yerin menatap taehyung dengan wajah terkejut "tapi direktur—"
Tanpa persetujuan yerin, taehyung melangkah ke arah kamar mandi.
"Kamu yang ada didalam bisakah menyingkir sebentar karna saya akan mendobrak pintunya"
"Anda siapa?! Dimana kakak saya?!"
"Tenang saja. Saya seseorang yang kakak kamu kenal, dia masih disini bersama saya"
"Jangan bohong!!"
"Sunoo, ikuti saja perintahnya" timpal yerin.
"Baiklah"
Taehyung mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu. Beruntung pintu kamar mandi yerin bukan terbuat dari kayu yang kuat sehingga dengan dua kali dobrakan saja pintu itu sudah terbuka.
"Kakak!"
Sunoo menghambur ke pelukan yerin dengan air mata berlinang.
"Kakak nggak apa-apa kan?"
Yerin menangkup pipi sunoo lalu menggeleng "kamu terluka sunoo"
"Luka ini nggak sebanding sama apa yang kakak dapat dari ayah"
Yerin kembali memeluk erat sunoo. Menyalurkan kehangatan agar adiknya tenang.
Sementara taehyung, menatap keduanya dengan pandangan yang sulit diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here We Are | Yerin ft. Sunoo ✔
Fiksi PenggemarSepasang kakak adik yang harus merasakan pahitnya kehidupan. Mereka hanya memiliki satu sama lain sebagai alasan untuk bertahan hidup hingga sekarang. Apakah akan ada cahaya yang membawa mereka keluar dari lubang gelap ini?