12. bonus manis

15.2K 1.6K 183
                                    


[ dua tahun kemudian ]



author pov

"aku muak liat kamu sama kertas mulu, rasanya kaya mau muntah"

"kamu belum ada nafas disini lima menit udah ngeluh"

sang gadis melenguh kesal, ia lalu sengaja duduk berbalik tak menghadap kekasihnya sebab ia merajuk. demi tuhan, jennie memang sudah sangat bosan melihat lisa yang terus-menerus menulis, mengetik, menulis, lalu mengetik lagi hampir setiap jam.

"loh jennie? kok duduknya ngadep dinding?"

mendengar suara halus dan lembut yang jennie sangat hafal siapa pemilik suara ini, ia lantas menoleh dan tersenyum manis kearahnya.

jennie sengaja menendang kaki lisa sebelum beranjak menjauh, agar lisa tau bahwa ia butuh perhatian. sedangkan yang ditendang justru malah tertawa gemas.

"ibu abis nganterin pesenan ya?"

"iya ini lagi mau ngelanjutin yang tadi siang"

"aku ikut bantuin boleh?"

"ga mau berduaan dulu sama pacar kamu itu?" sang ibu berucap dengan nada jahil sembari menunjuk lisa, anaknya.

jennie mendengus dan menggeleng, dengan cepat mengapit lengan ibu kekasihnya untuk ke dapur. jennie kelewat kesal, sudah satu minggu lebih dirinya total diabaikan oleh lisa hanya karna kertas-kertas sialan.

kekasihnya memang sekarang lebih banyak disibukkan dengan dunia perkuliahan yang berhasil bisa lisa biayai dengan uangnya sendiri. sudah dua tahun berlalu, sejauh itu juga hubungan mereka.

sedangkan jennie, ia juga berkuliah namun tidak satu universitas. sebab ayahnya yang ingin menjadikan jennie penerus perusahaan sehingga apa yang jennie pelajari jauh lebih susah dibandingkan lisa.

tapi entah kenapa jennie merasa justru lisa lah yang lebih banyak sibuk. apalagi gadisnya itu juga mengikuti organisasi mahasiswa.

sangat jarang bisa mendapatkan waktu berdua, sekalinya ada waktu malah lisa seperti hari ini, sibuk lagi dan lagi.

"katanya mau bantuin kok ngelamun?"

jennie mengedip-ngedip lucu, ibu lisa terkekeh dan mengusap bahu jennie. seolah paham apa yang sedang jennie pikirkan.

"sana gih samperin lisa aja, suruh dia istirahat, udah mau tiga jam ga ada berdiri dari kursinya"

"tapi bu, lisa itu susah ngebujuknya"

"ngga kok ibu liat malah dia lebih nurut sama kamu ketimbang sama ibu"

jennie awalnya cemberut namun sedikit senyuman ia berikan dan akhirnya menurut. sebelum itu, ia bawakan nampan yang berisi kue buatan ibu lisa dan segelas air dingin untuk lisa.

dengan sangat hati-hati ia membawa makanan itu masuk dalam kamar. lisa masih membelakangi dirinya dengan laptop yang menyala.

"sayang masa kamu ga cape?" jennie berucap dengan menyerahkan nampan di tengah meja lisa

sengaja menghalangi kegiatan yang dilakukan lisa, ia lalu juga ikut duduk pada kursi yang sama sehingga membuat tubuh lisa harus memangku tubuh jennie.

"ini nih benda laknat banget, aku cemburu sama kertas kertas kamu" jennie menggerutu dan membereskan semua yang ada pada meja

tak perduli lisa akan marah atau apapun, gadis itu menaruh semua kertas yang ia jadikan satu pada bawah laci. ia tutup laci dengan kencang dan membalikkan badan, mengunci tubuh kekasihnya agar tidak banyak protes.

CHERISH - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang