07

686 145 3
                                    

"Aku benar-benar minta maaf. Tadi aku panik sekali."

"Aku kaget karena Kaiden tiba-tiba menghilang, jadi aku melakukan kesalahan besar. Aku tidak akan mengulanginya lagi, tolong maafkan aku." 

"...Aku paham. Berhentilah bicara." 

"Pffft,"

Dengan situasi serius, Jiwoo dan Kaiden berbicara layak nya di kerajaan. Seperti adegan Pengawal yang membuat kesalahan dan Raja yang memiliki sifat pemaaf. Jadi Jiwoo itu sebenarnya salah sangka. Kaiden tadi nya juga agak kesal. Namun kucing kuning itu memaafkan Jiwoo karena senyum manis nya. Bahkan Kaiden juga sempat ingin memukul Jiwoo, Tapi melihat bocah itu mengkhawatirkan diri nya membuat si kucing kuning itu lemah hati.

Yuuta tidak bisa lagi menahan tawa nya, Dan berakhir melepas nya dengan tertawa sangat kencang.

"HAHAHAHA!"

"H-hyung, berhenti!"

Kaiden mendelik tajam sementara Jiwoo merona, Merasa malu. Wah astaga. Mereka berdua memang duo paling sempurna. Bisa-bisa Yuuta mati karena selalu tertawa melihat tingkah Jiwoo dan si kucing kuning yang tidak ada habis nya. 

SRESEK

"Eh?"

Kaiden, Yuuta, dan Jiwoo menoleh ke arah sumber suara. Ah, Ternyata bunyi itu berasal dari si kucing hitam-abu yang sedang berisitirahat di sofa. Kucing itu ternyata sudah sadar. Kucing itu dengan ragu-ragu melirik ke sekitarnya. Sepertinya ia sudah merasa lebih baik. Batin Yuuta.

"Kaiden, dia sudah sadar!"

Kucing hitam-abu itu tersentak lalu segera menoleh ke arah belakang nya. Ke arah dimana ada Jiwoo, Yuuta, dan seekor kucing kuning itu berada. Kucing hitam-abu itu mengaum keras, Sepertinya kucing itu merasa waspada akan keberadaan 2 manusia di hadapan nya. Jiwoo, Kaiden, dan Yuuta tak bereaksi apa-apa.

Tak sengaja, Netra kucing itu menangkap seekor kucing yang sudah sangat tidak asing bagi nya. Suasana hening seketika. Kucing hitam-abu itu flashback saat momen dimana si monster kucing kuning itu menendang wajah nya dengan kuat. Muka nya suram saat kembali mengingat kejadian itu. Merasa trauma, Kucing hitam-abu itu lebih memilih untuk menjilat bagian lengan nya dengan kaku dan diam.

Disana, Ketiga sosok yang dari tadi menatap kucing hitam-abu itu merasa bingung. Kenapa tiba-tiba dia bertingkah seperti itu? 

"Ku kira kucing itu akan kerasukan lagi." Celetuk Yuuta. Kaiden mengangguk setuju. Tadi nya, Ia kira kucing itu beneran ingin meminta Kaiden mengeluarkan tendangan milik nya lagi. Namun tiba-tiba kucing hitam-abu itu malah bertingkah aneh.

"Apa kamu tahu penyebab nya?" Tanya Kaiden. 

Jiwoo mendekati kucing hitam-abu itu, Mengangkat nya pelan, Dan memangku nya dengan lembut. "Baguslah kamu sudah sadarkan diri." Ucap Jiwoo lalu mengelus kucing hitam-abu itu dengan hati-hati dan penuh kasih sayang. Kucing hitam-abu itu tampak tersentak, Sepertinya ini adalah pengalaman pertama nya diperlakukan seperti ini. 

"Yuuta Hyung, Kaiden, apa kita sekarang bisa membawa nya ke rumah sakit?"

"Apa?"

"Lihat. Dia sangat tenang. Menurutku dia juga akan tetap tenang di rumah sakit." Sambung Jiwoo dengan bahagia.

Yuuta terdiam melihat reaksi kucing itu, "Sepertinya dia ketakutan, Jiwoo." Kaiden mengangguk pelan. Wajah kucing hitam-abu itu memucat. "Dia bukan nya tenang. tapi ketakutan..."




'''

Thunder & Fire [Eleceed ff] UncontinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang