3

22 15 9
                                    

Suara klakson mobil terdengar di indra pendengaran murid SMA Merdeka, dengan cepat ia menoleh kesumber suara ternyata itu suara mobil bus yang akan membawa mereka ke tempat kegiatan tersebut.

Semua murid berjalan menuju bus yang sudah di tentukan oleh kepala sekolah. Rival yang menjadi ketua kelompok berjalan paling depan memimpin anggota untuk memasuki bus, Agatha yang duduk dengan Riska dan Raka bersama Rafli. Agatha dan Rival duduk kursi yang bersebelahan sesekali Rival melirik kearah Agatha memastikan bahwa Agatha baik-baik saja.

Di bus yang berbeda Davin dan Rendi tiada hentinya ribut yang hanya mempermasalahkan tempat duduk.

"Harus nya gue duduk disitu!" ucap Davin yang kesal kepada Rendi. Pasalnya Rendi tidak mau mengalah kepada Davin yang ingin duduk di dekat kaca.

"Bodo amat! Gue duluan yang duduk disini, jadi ini hak gue. Salah siapa pacaran mulu." jawab Rendi. Davin berdecak kesal pasalnya temannya ini tidak tau apa yang dirasakan pada dirinya harus jauh dari Riska sang pujaan hatinya.

"Bilang aja lo iri sama gue, karena lo gak punya pacar kan?"

"Mana ada gue ngiri sama modelan kaya lo!"

"Dasar-"

"DAVIN, RENDI!!! kalian tidak bisa diam?" potong pak Beni lantaran kesal dengan muridnya yang ribut hanya gara-gara tempat duduk.

***

Sekitar satu jam mereka diperjalanan akhirnya sampai juga ditempat tujuan. Agatha yang turun dari bus dan hendak mengambil barang-barangnya dicegah oleh Rival.

"Udah biar gue yang ngambil." ucap Rival dengan muka datarnya.

"Tapi itukan barang gue, jadi gue yang harus bawa." jawab Agatha tidak enak hati.

"Gue ketua disini, jadi gue berhak buat bantuin anggota gue!" ucapnya yang langsung pergi meninggalkan Agatha dan membawa barang Gadis itu menuju pos pertamanya.

Agatha yang merasa ditinggalkan oleh Rival, lalu menyusul dan berlari kecil mengikuti Rival.

"Tapi kenapa Riska gak, kan dia anggota lo?" tanya Agatha yang sedikit bingung. "Yang lain juga ngangkatin barang-barangnya sendiri tanpa bantuan dari ketua mereka masing-masing?" tanya nya lagi, pasalnya ketua dari kelompok lain hanya mengarahkan atau memberitahu saja.

Rival menatap wajah Agatha sekilas lalu melanjutkan dirinya untuk bersiap-siap, karena lima belas menit lagi acara akan di mulai.

"Daripada lo berdiri disitu liatin gue mending lo siap-siap, ntar telat gue juga yang dimarahin pak Beni!" ucap Rival dingin.

Tanpa menjawab ucapan Rival, Agatha berjalan menuju kearah Riska yang sedang mempersiapkan barang-barang yang ia bawa, pasalnya tidak semua barang yang mereka bawa dari rumah dibawa untuk kegiatan jelajah alam. Sebab setelah mereka selesai acara untuk jelajah alam mereka akan menginap dua malam disini.

Murid yang sudah siap dengan perlengkapannya pun berkumpul sesuai dengan kelompknya. Agatha yang bingung dengan wajah Riska yang sedikit lesu pun memutuskan untuk bertanya kepada Riska, takut jika ada hal yang tak diinginkan terjadi.

"Kenapa?" tanya Agatha sedikit pelan.

"Gue kangen, Davin! Bisa-bisanya gue gak satu kelompok sama dia," jawabnya dengan nada sendu.

R I V A L G ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang