Sudah setengah sadar, Yeyes mendudukkan tubuhnya diatas kasur rumah sakit itu, dan sama sekali belum ingat kejadian yang menimpanya tadi.
Hal ini sontak membuat laki-laki disebelahnya berdiri dan memeluknya. Merasa seperti tak asing, Yeyes sangat menikmati pelukan yang diberikan Mark saat itu.
Ia juga membenamkan kepalanya di dada lelaki itu, namun ia merasa ada yg aneh dengan detak jantung itu. Suara-suara yang sangat ia suka kembali mendarat di telinga Yeyes.
"Yeyes.. lo gapapa kan?"
"Lo ga kenapa-napa kan? "
"Ini gue."
"Yes, maafin gue."
"Gue ada disini."
Ketika Yeyes sudah mulai sadar dan membuka matanya perlahan, tubuhnya masih menghadap ke kanan berada di pelukan seorang lelaki.
Lalu, ketika ia melepaskan pelukannya, ia menyadari bukan Mark yang ia peluk, karena Mark sedang duduk sebelah kiri sisinya. Lalu? Siapakah yang sedari tadi ia peluk?
Sambil menengok ke atas melihat wajah lelaki itu. Ia tak dapat mengenalinya karena, lelaki itu memakai masker dan topi berwarna hitam.
Ia melihat Mark yang tersenyum tulus padanya. Kemudian ia melihat lagi ke arah lelaki itu. Lelaki itu kemudian perlahan membuka maskernya, yang semakin membuat Yeyes penasaran.
Dan ya, terbukanya masker yang di kenakan lelaki itu membuat Yeyes tercengang seolah tak percaya akan apa yang dilihatnya.
"N-nana? Jaemina?"
"M-Mark ini? J-jaemin?" tanya Yeyes tak sadar mengalirkan air mata.
"Mark! Ini semua maksudnya apa? Kenapa lo ga pernah cerita sama gue!"
"Yes, ini gue. ini gue Nana. Nana yang dulu lo kenal. Nana yang dulu sahabat lo. Gue disini." kata Jaemin dengan suara lembutnya.
"Mark! Lo harus ceritain ke gue semuanya!" paksa Yeyes yang masih tak percaya.
"Ceritanya panjang, Yes."
"Kata dokter, lo udah boleh pulang. Sekarang kita pulang dulu ya. Nanti bisa kita jelasin dirumah." lanjut Mark sambil mengusap air mata Yeyes yang terus mengalir.
Tempat yang mereka tuju saat pulang dari rumah sakit adalah apartemen Jaemin, yang masih tak berubah sedikit pun. Yeri, sepupu Jaemin sudah berada di dalamnya, dan menyambut kedatangan Yeyes.
Namun, tetap saja Yeyes masih belum bisa menerima apa yang telah terjadi sebenarnya. Ia tak mengira Jaemin masih hidup dan masih mengawasinya.
Ia hanya bisa menangis tak percaya akan kemunculan Jaemin yang benar-benar mendadak ini.
"Yes, Sebenernya gue udah menduga hal ini bakal terjadi."
"Ini Mark suami gue. Kita udah deket dari SMA, dia seangkatan sama lo. Kita nikah di Singapura setelah sebulan kita tinggal disana."
"Kebetulan banget dia sekampus sama lo, bahkan sekelas sama lo, siapa sangka. Itu sebabnya gue kirim Mark buat jagain lo, dan itu alasannya dia tetep berusaha mendekat ke lo walaupun lo sama sekali ga pernah gubris dia dikampus."
"Dan soal Jaemin, Jaemin masih hidup, dia disini bareng kita. Jaemin dirumorkan meninggal karena ulah Yeji, yang selalu terobsesi sama Jaemin buat jadi pasangannya."
"Jaemin menolak berkali-kali, tapi dia selalu kalah sama ancaman Yeji yang selalu ingin menghancurkan hidup Papa dan kamu."
"Itu sebabnya Dia cuma bisa diem kalo sama Yeji. Bahkan ponsel kita juga dibuang entah dimana. Jaemin juga berkali-kali kabur dari Yeji yang emang udah gila, tapi selalu gagal. Sampe pada akhirnya orangtua Yeji meninggal, dan bikin Yeji semakin parah sakit jiwanya."
"Dan sekarang, terserah kamu mau maafin Jaemin atau engga. Intinya dia pergi bukan kemana-mana, dia pergi cuman mau ngelindungi kamu, Yes. Dan sekarang, Jaemin benar-benar bebas dari Yeji. Kalian bisa bahagia lagi kaya dulu" jelas Yeri kemudian tersenyum.
Tak tau apa yang harus dikatakannya, sekali lagi Yeyes hanya menangis sambil menatap Jaemin, memastikan tak ada yang berubah darinya.
Jaemin yang tak kuasa menahan rindunya langsung memeluknya hangat, erat, membuat Yeyes semakin terisak dalam tangisnya, dan membenamkan wajahnya dibahu Jaemin.
*
to be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALER
Fanfiction(18+) ft. Na Jaemin Sampai jumpa, rahasia. - Na Jaemin Highest rank: #1 friendstolover #2 nct127 #2 friendstolove #2 jaeminna #2 ryujinitzy 29/01/21