7 Miracles Part.1

1 1 0
                                    

Member ke 3 yang ku temui adalah si bungsu.Jungkook terlihat sudah menungguku bergeser dari hadapan Jhope.Ternyata benar jungkook yang dulu kita anggap masih seperti bayi,kini ia sudah tumbuh dewasa.Senyuman gigi kelincinya yang membuat ia terlihat gemas,tak heran kakak kakaknya begitu memang gemas padanya.

Senyuman gigi kelincinya yang membuat ia terlihat gemas,tak heran kakak kakaknya begitu memang gemas padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* foto hanya ilustrasi

"Halo..apha khabar?Siapa namamu?" Tanya Jungkook dengan Bahasa Indonesia agak sedikit terbata bata.

"Hai..Baik,Namaku Anggi.Kamu bisa panggil aku Ang." Jawabku menggodanya.

Jungkook terdiam sejenak lalu ku ulang sekali lagi dengan bahasa korea.

"Annyeong haseyo Jungkook-ssi,Jeoneun Anggi imnida". Kataku sembari tersenyum lalu dibalas jungkook dengan tertawanya yang lucu.
"But you can call me Ang" tambahku.

"Ok!To my Baby Ang" gumamnya sambil menandatangani album yang ku bawa.

"Sorry Jungkook-ssi,can you write something in here to my boys?"ku keluarkan foto Azra dan Aksa lalu menunjukkannya pada Jungkook.

"They're very like you.And this is gift for you from us.I hope you love it." Ku sodorkan kotak hadiah berisi gelang perak dengan inisial JK.

"Oh..Wow..Jinjja??For me?Name your boys?"jawabnya singkat sambil menatapku tajam lalu menulis sesuatu di albumku.

"Azra and Aksa.Jungkook-ssi thank you for being Jeon Jungkook with all your talent make my boys learn music because of you.Please always stay with me with your voice in every moment." Seruku sambil tersenyum menahan air mataku yang hampir keluar.

"Are you ok?Please tell them Uncle JK love this gift and you,Ang,Please be strong,Don't Cry,Baby!" Ucap Jungkook mengenggam erat tanganku sambil menatapku yang ingin menutupi air mataku yang hampir jatuh karena perkataannya.

"Haa..Gomawo Jungkook-ssi" jawabku sambil tersenyum menatapnya lalu melepas genggamannya untuk bergeser ke sebelah.

Staf sudah menyuruhku untuk bergeser.Sejenak aku menarik nafas untuk mengatur emosiku agar tetap tenang.Jungkook sempat memperhatikanku untuk memastikan keadaanku.Perlahan aku mulai bergeser ke samping.

Orang ke 4 yang akan ku temui adalah pria yang selama ini aku ingin temui di dunia ini.Sosok yang selalu menjadi harap di setiap doaku.Ya..kalian sudah pasti tahu siapa dia.Kim Seokjin sudah ada di hadapanku.Seketika per sekian detik duniaku seperti berhenti.Mata kami saling bertatapan,saling menatap tajam per sekian detik.Sungguh perasaanku saat ini tidak bisa diungkapkan.

Sungguh perasaanku saat ini tidak bisa diungkapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*foto hanya ilustrasi

"Hai..gwenchana?are you ok?" Tiba tiba terdengar suara lembut yang menyadarkanku dan memegang lembut jariku.

"Yaa..I'm Fine" jawabku singkat.

"What's your name?" Tanyanya masih sambil memegang jariku.

"My name is Anggi,but you can call me Ang." Jawabku agak bergetar masih tidak menyangka dia mengenggam jariku.
"Hmm..Jin-ssi,Can you write something to my boys in here too?They're my boys,They're very like you,me too." kataku sambil memperlihatkan foto Azra dan Aksa.

"Ah..ok!To my boys...Uncle Seokjin likes you both." Gumamnya sambil menulis.

"Seokjin-ssi,Thank you for everything." Kataku pelan agak bergetar.

"Kamu bisa bicara menggunakan bahasa Indonesia saja,aku sedikit tahu Bahasa Indonesia,Jika aku tidak mengerti dia akan memberitahuku" sela seokjin sambil menunjuk translator di sebelahnya.

Seketika aku agak tercengang ketika dia memberitahuku dia bisa sedikit bahasa Indonesia.Ternyata setelah mereka sering melakukan kerjasama yang berkaitan dengan perjalanan ke Indonesia mereka tertarik dengan keanekaragaman negara Indonesia,sehingga mereka banyak belajar bahasa Indonesia terutama Seokjin.Ini juga ternyata karena Army Indonesia selalu menjadi garda terdepan bab voting dan streaming jadi mereka bertujuh mulai belajar bahasa Indonesia untuk memudahkan Army Indonesia berkomunikasi dengan mereka.

"Seokjin-ssi,Terima kasih sudah datang di hidupku,sudah menyembuhkan lukaku,bersamaku sampai dengan hari ini.Jika memang Tuhan punya takdir yang indah,Mari bertemu lagi dengan takdir melengkapi bukan mencari." Entah tiba tiba kata kata itu lancar sekali keluar dari mulutku,padahal kata kata itu tak pernah sekalipun terpikirkan di rencanaku kemarin.

"Ok!Mari kita bertemu lagi suatu hari nanti dengan perasaan yang Tuhan takdirkan untuk kita." Jawabnya sambil menatapku tajam dan semakin erat memegang jariku seolah dia merasakan apa yang menjadi lukaku selama ini.

Sejenak mataku memerah,aku mencoba mengarahkan mataku ke kanan kiri dan keatas supaya air mataku masih bisa tertahan.

"Seokjin-ssi,ini ada hadiah untukmu dariku dan anak anak,kami harap kamu menyukainya dan ini juga anak anak menitipkan sebuah surat untukmu,aku tidak tahu isinya apa.Tapi sebelum kau membacanya aku minta maaf jika ada perkataan dari mereka yang tidak sopan." Ujarku sambil menyodorkan kedua hadiah itu,hadiah yang sama seperti member lainnya.Gelang perak berinisial JIN.

Staf mulai menyuruhku untuk bergeser akan tetapi Jin menyela untuk menunggu sebentar karena dia belum selesai berbicara padaku.

"Bilang kepada mereka,aku sangat menyukai hadiah ini.Aku akan menyimpan dan memakainya." Kata Seokjin sambil memakai gelang pemberianku di pergelangan tangannya.

"Seokjin-na..Bahagiakan dirimu..Bahagiamu adalah bahagia kami bertiga juga." Ucapku sambil bersiap bergeser ke sebelah.

"Ang..! See you at the right time...one day." Jawabnya sembari kembali menarik kedua tanganku untuk digenggam sambil tersenyum menatap tajam mataku dan ku jawab dengan anggukan dan senyuman kecil.

Perlahan aku melepas genggaman tangannya.Lalu bergeser ke sebelah sambil menyeka sedikit air mata yang keluar dari mataku.Mata Seokjin masih menatapku seolah untuk memastikan aku baik baik saja.

Sungguh aku masih tidak percaya apa yang barusan terjadi.Nyatakah semua ini?mimpikah aku?Rasanya seperti aku ingin berhenti di waktu aku berbicara dengannya.
Walaupun entah semua jawabannya itu adalah jawaban menenangkan untuk semua Army,tapi aku merasa benar benar bahagia dia menjawab semua itu.

PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang