Singularity

3 1 0
                                    

"Ah...hyung..ada yang menarik perhatianku di fansign kali ini" canda Taehyung pada Seokjin.

"Apa yang kau maksud,vo?" tanya Seokjin sambil tertawa.

"Apa yang kau maksud,vo?" tanya Seokjin sambil tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*foto hanya ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*foto hanya ilustrasi

"Aigoo..tidak biasanya aku melihatmu terlalu care dengan seorang wanita,biasanya kau terlihat sebatas peduli tapi ini terlihat agak sedikit beda" Jawab Taehyung dengan tersenyum.

Telinga Jin memerah menandakan ia agak sedikit malu karena Taehyung menggodanya.

"Hei..Hyung..akui sajalah kalau kau peduli padanya." Tutur Taehyung kali ini agak serius.

Seokjin hanya menjawab dengan anggukan sembari tersenyum kecil.Lalu ia berdiri berjalan menuju staff untuk mengganti pakaiannya.Di tengah jalan ia berbalik badan ke arah Taehyung dan menempelkan jari telunjuk ke mulutnya memberi kode agar Taehyung menjaga rahasianya.Taehyung dari kejauhan seketika tertawa keras dan mengaggukan kepalanya tanda menyetujui instruksi Hyungnya itu.

"Kenapa denganku?tidak biasanya aku menemui wanita yang baru ku temui tapi ketika aku melihatnya aku juga merasa ikut terluka?apa karena aku juga sepertinya yang suka memendam lukaku sendiri" gumam Seokjin sembari berganti pakaian dan bergegas keluar kamar hotel untuk bergabung bersama lainnya untuk makan malam.

Seokjin adalah member yang jarang me nceritakan sesuatu yang ia rasakan pada orang lain.Dia hanya ingin orang lain mengingat seorang Seokjin yang ceria,dia tidak ingin orang lain melihat sisi sedih dalam dirinya.

Di situasi lain....

"Yun..udah siapkah dikau?yuk..keburu kemaleman nih" tanyaku sembari mengajak yuni keluar hotel untuk ke mall terdekat jalan jalan sembari mencari makan malam.

"Yuk Mba..udah cantik udah siap ini buat jalan,siapa tau ketemu jodoh kan ya disini" candanya sembari merapikan rambutnya yang habis dicatok.

15 menit berlalu..
Sampailah kita di sebuah Mall..kami berjalan sembari mencari tempat makan yang tidak terlalu ramai untuk makan malam.Akhirnya bertemulah kami pada sebuah restoran korea yabg tidak begitu ramai.
Ku keluarkan ponselku untuk menanyakan kabar anak anak yang menginap di rumah Ayahnya selama aku pergi.

"Halo..Assalamualaikum pacar besarnya Ibu?" Sapaku pada Azra di telepon.
"Iya..ini lagi makan sama Mba Yuni,ceritanya besok aja ya kak.Kalau cerita lewat telepon 10 jam gak bakal kelar" kataku pada Azra yang menanyakan bagaimana selama fansign tadi.
"Halo pacar kecilnya Ibu,sudah makan?iya besok ibu pulang,dari sini kereta jam 8 pagi mungkin sampai Jogja nanti sekitar sorean atau malam" jawabku pada Aksa yang sudah menanyaiku kapan aku pulang.
"Oke..oke..udah dulu ya Kak,makanannya udah dateng ntar keburu dingin,baik baik ya sama Ayah sama Mamah.Saranghae!" Tuturku menutup pembicaraan kami melalui telepon.

"Mba Ang,masih berasa mimpi gak sampai saat ini bisa ketemu idola?" Tanya Yuni padaku sembari menyruput mie ramennya.

"Masih yun..masih gak percaya..jangan jangan abis makan ramen ini tiba tiba aku udah di kamar yun..eh ternyata semua ini cuma mimpi.Coba deh yun cubitin tanganku nih" pintaku pada Yuni untuk meyakinkan diriku kembali.

Dengan cepatnya Yuni mencubitku.Lalu tertawa menatapku yang kaget dan kesakitan karena cubitannya.

"Aw...Astagfirullah Yun..sakit banget!punya dendam apaan sih Yun nyubitnya begini?" Tanyaku sembari tertawa kesakitan.

"Hahahaaha...katanya Yuni suruh nyubit biar Mbak Ang yakin kalau lagi gak mimpi,ya sekalian aja yang sakit biar Mba Ang gak penasaran lagi mimpi atau enggak" jawab Yuni sambil masih cekikikan melihatku.

"Sampai sekarang masih terngiang-ngiang mukanya Seokjin tau Yun,kok ada orang secakep itu.Gak cuma Seokjin aja sih,semuanya secara nyata cakepnya kebangetan kalau dibayangin 100x lebih cakep aslinya." Ceritaku pada Yuni menggambarkan 7 sosok pria yang ku temui tadi.

"Ya Allah Mba Ang,di gambar aja cakepnya begitu lah ini 100x lipat,kalau Yuni yang jadi Mba Ang pasti udah semaput ndek situ apalagi pas bagian ketemu Jungkook bisa bisa aku semaputnya berjam jam mba Ang" jawabnya dengan logat yang medok.

Kami berdua pun tertawa dengan obrolan kami yang random kemana mana.Ku lihat jam di ponselku yang sudah menunjukkan pukul 21.05.Ku ajak Yuni untuk pulang ke hotel bergegas packing dan istirahat karena besok pagi pagi sekali kami sudah harus di stasiun untuk pulang ke rumah.

Lelah sekali rasanya hari ini,ku sempatkan keluar balkon kamar hotel sembari membawa segelas teh dan menikmati malam yang cerah dan bersyukur untuk nikmat yang kudapat hari ini.

PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang