D.6

1.1K 168 10
                                    


Pagi saat membuka mata, Taehyung sungguh melihat Jungkook di hadapannya. Secara nyata. Suami tampannya baru selesai mandi.

“Jam berapa kamu sampai?”

“Dua puluh menit yang lalu.” Jungkook memeluk Taehyung dan menciumnya. Hanya dua hari, sudah membuat Jungkook kepayahan—nyaris gila sebab merindukan suami cantiknya. Taehyung amat menawan di pagi hari dan Jungkook tidak bisa menahan diri untuk mengaguminya. “Kamu hari ini sudah ijin kantor?”

“Y-ya.” Taehyung menjawab bersama napasnya yang tersengal. “Tapi aku tidak bisa terlalu sering ijin seperti ini.”

“Aku tidak mau mendengarka kalimat terakhirmu. Setidaknya untuk saat ini.”

Jungkook membuat Taehyung merintih dengan sapuan bibirnya.

Di setiap inci tubuhnya, bibir Jungkook menyentuh kulit Taehyung. Menjadikan Taehyung meleguh, menggeliat dan mendesah.

Jubah mandi dan piyama tidur di lempar jatuh ke lantai. Taehyung secara refleks menahan napas ketika Jungkook menyentuhnya lebih dalam.

Taehyung mengulurkan kakinya dan menggantungkanya di bahu Jungkook. Kemudian pinggulnya ditarik lebih dekat ke arah Jungkook. Mata Taehyung berkaca-kaca, Jungkook menembus bagian dalam tubuhnya yang basah dengan mudah.

Mengikuti naluri, menikmati setiap tindakan ini bersamaan. Jungkook mencium wajah cantik Taehyung yang merona. Sangat menysukuri, masa depan indah yang telah dia miliki saat ini.

Jungkook dengan hati-hati berbaring di samping Taehyung, suami cantiknya mengigau karena lelah. Sebab, Jungkook mengajaknya bercinta saat fajar  dan kini matahari telah menyinsing. Dia menyelimuti tubuh Taehyung dan memeluknya dalam tidur.

"Selamat malam, bulanku."

-tbc

afek.si [S2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang