Satu bulan berlalu, dimana hukuman skorsing (y/n) dan Karma telah usai. Bahkan mereka berdua pun sudah bersiap untuk misi kelas mereka yang mana adalah membunuh seorang gurita kuning yang menyandang status sebagai guru mereka.
(Y/n) dan Karma menyusun beberapa rencana pastinya. Seperti yang Karma lakukan, ia memotong pedang elastis anti-sensei dan ditempelkan di telapak tangan dan jarinya. Rencana pertama berhasil, ia berhasil meledakkan tangan si gurita dengan menjabat tangannya. Rencana kedua juga berhasil, ia memancing si gurita ke tempat duduknya, tanpa sepengetahuan si gurita, ia telah menyebarkan peluru bulat anti-sensei ke lantai. Namun di rencana ketiga, keempat dan seterusnya ia tak pernah berhasil lagi.
(Y/n) pernah beberapa kali menjebak si gurita, namun malah tak berhasil. Iya, (y/n) memang tak begitu pintar dalam menyusun rencana seperti Karma. Namun jika beradu fisik, ia tak kalah jauh darinya. Dan jika beradu soal bahasa, pastinya akan dimenangkan oleh (y/n) dong.
(Y/n) sempat kaget saat mendengar kabar kedua orangtuanya akan mengajar di sekolahnya, bahkan di kelasnya sendiri. Untung saja ia dipindahkan ke kelas E, pikirnya. Memiliki kelas dengan suasana hangat dan ramai, bahkan dapat reuni keluarga setiap harinya. Seperti di surga rasanya.
Bagi orang tua (y/n), sudah pasti ini adalah kesempatan bagus untuk memantau (y/n) belajar dengan baik di bidang yang sebelas duabelas dengan pekerjaan orangtuanya. Sekaligus melihat perkembangan sang anak dalam bidang asmara, alias percintaan.
"Ohayou, minna!" Sapa (y/n) pasa teman sekelas nya yang sudah datang.
"Ohayou, (y/n)-chan." Balas mereka.
"Ne, mite mite, kemarin aku melihat ada dua orang dari kelas kita yang pulang bersama! Mereka terlihat seperti sepasang kekasih!"
(Y/n) yang mendengar itu hanya pura-pura tidak tertarik, ia berjalan keluar kelas sebelum ada yang memanggilnya.
"Ne, (y/n)-chan, kau pikir siapa itu?" Tanya seorang wanita bersurai pirang panjang, Nakamura Rio.
Pertanyaan itu membuat (y/n) membeku ditempat. Pasalnya, ia kemarin memang pulang bareng dengan Nagisa karena rumah mereka searah. Biasanya sih, (y/n) akan dijemput oleh supir atau oleh orangtuanya, tapi kemarin kedua orangtuanya sedang ada meeting dan si pak supir sedang pulang kampung menjenguk ibunya yang sedang sakit.
"Wakaranai." Jawabnya dingin sebelum kemudian ia melangkah keluar. Ia berniat pergi ke kantor guru untuk bermalas-malas. Ya, itu adalah spot favoritnya. Suasana di sana cenderung sepi, hanya ada suara keyboard yang sedang diketik dan suara lembaran kertas. Dan juga keberadaan orangtuanya yang membuatnya betah pastinya. Bahkan ia pernah memergoki ibunya sedang caper dengan sang ayah. Bukan rahasia lagi jika sensei mereka adalah pasutri dan bahkan anaknya juga sekelas dengan mereka. Terkadang (y/n) hanya malu sendiri dengan tingkah aneh ibunya.
Seperti di cerita asli, beberapa murid mengagumi ketampanan sang guru olahraga. Dan ada pula yang sempat berkata "(y/n)-chan sangat beruntung sekali memiliki ayah setampan Karasuma-sensei." (Y/n) yang mendengar itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Kenyataan sih, tapi ia tak habis pikir saja dengan tingkah laku teman sekelas nya yang centil(?) menurutnya.
Mendengar suara ribut di kelas, membuat (y/n) penasaran dan ia memutuskan untuk kembali bersama dengan kedua orang tuanya, keadaan kelas saat ini sedang riuh. Karma sedang ditahan oleh ketua kelas bersama seorang bersuari blonde, Isogai Yuma dan Maehara Hiroto. Sedangkan Nagisa ditahan oleh si penggemar baseball, Sugino Tomohito.
"Ada apa sih ribut-ribut?" Tanya (y/n) berdiri di samping pintu kelas.
"Nee, (y/n)-chan! Mereka sedang meributkan siapa yang akan pulang denganmu. Nah, kau pilih siapa?"
Yang mereka ributkan bukan masalah save koro-sensei tapi malah siapa yang akan pulang bersama (y/n) nanti. Alasan yang konyol bukan? Yah, siapa yang tidak panas ketika mendengar pujaan hatinya pulang bersama dengan pria lain, apalagi pria itu adalah teman bin rival nya sekaligus.
(Y/n) sedikit memijat pelipisnya mendengar alasan yang konyol itu.
"Siapa bilang (y/n)-chan akan pulang dengan kalian?" Tiba-tiba Tadaomi, uhm kita sebut saja Karasuma-sensei menyuarakan dirinya.
Keadaan kelas yang tadinya sedikit ribut mendadak terdiam.
"A-apaan sih!" Ucap (y/n) salah tingkah.
"Sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai, jangan ribut dan duduk di tempat masing-masing." Ucap Tadaomi tegas.
"Ha'i." Jawab mereka—murid 3e—
(Y/n) hanya menyesuaikan keadaan, ia duduk di bangkunya bersikap seolah tak ada yang terjadi barusan. Padahal di sampingnya, Karma sedang salah tingkah sambil melirik teman sebangkunya, (y/n). (Y/n) tidak merasa terganggu sih, habisnya ia sedang metidurkan kepalanya di meja.
"Ohayougozaimasu, minna-san." Ujar gurita kuning dengan penuh semangat, sekaligus senyuman miring yang terukir jelas di wajahnya. Kelas dimulai.
.
.
..
.
.Selesai dengan kelas yang sangat melelahkan, saat ini (y/n) sedang bermain Nintendo Switch di mobil ayahnya.
"(Y/n)-chan, mau makan apa hari ini?" Tanya sang ibu, berniat memasak makan malam untuk hari yang spesial ini.
"Untuk apa? Biasanya tidak mau masak makan malam." Balas (y/n) ketus.
"Siapa bilang, hari ini kan hari spesial."
Kalau ditanya apanya yang spesial, yah karena keributan di kelas tadi yang menjadikan hari ini spesial. Hari dimana wajah (y/n) cemberut seharian, sekaligus hari dimana ia—irina jelavic—tau jika Akabane Karma benar-benar menyimpan perasaan pada (y/n).
"Terserah. Kaviar boleh tapi."
"Ih, gak. Beli mekdi aja deh. Drive thru kita."
"Tadi katanya mau masak."
"Um heheh."
"Orang gila."
"Apa ka-" ucapan irina terhenti ketika tadaomi berkata, "Jangan ribut."
"Ha'i." Ucap irina. Sedangkan (y/n) hanya diam.
Sesampainya di rumah, (y/n) membantu ibunya masak kemudian mereka makan malam dengan damai. Ya, damai. Mood sang kepala keluarga sedang tidak baik dan lagi pula Tadaomi tidak suka ribut-ribut bila sedang makan.
.
.
..
.
.✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
Akabane Karma
P
P
(Y/n)Ya?
Besok pulang denganku ya?
Huh?
Kenapa?Umm
Pokoknya besok pulang denganku sajaTidak mau
(Y/n)-chan TwT
Iya deh
Tapi aku mau izin duluBaiklah, kutunggu ^^
Ya
<3
Ya
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuma's Daughter || Assassination Classroom
FanfictionAyah yang menyandang pekerjaan sebagai prajurit elit angkatan udara dan ibu notabene seorang assasin pro yang menguasai berbagai bahasa asing. Pasangan yang cocok sekali, Tadaomi dan Irina. Memiliki orang tua yang selalu sibuk menyebabkan dirinya se...