04

623 76 35
                                    

"Ohayō, Nagisa-kun." Ucap (y/n) memasuki ruangan kelas. Nagisa datang pertama hari ini. Mungkin mood ibunya sedang jelek.

"Um, ohayō (y/n)-chan." Jawab Nagisa singkat.

"Ne Nagisa-kun, tebak hari ini aku bawa apa?" Tanya (y/n) antusias.

"Umm.. tidak tau (y/n)-chan."

"Ayolah, kau pasti tau!" Ucap (y/n) sambil menunjukkan paper bag yang dipegangnya sedari tadi.

"Baju ganti?"

"Benar! Dan ini untuk Nagisa-kun!"

Heran. Untuk apa Nagisa dibawakan baju ganti? Sepertinya ada sesuatu yang direncanakan (y/n) kali ini. Lihat saja! Baju ganti yang dibawakan (y/n) adalah baju untuk perempuan!

"Nagisa-kun, ayo pakai bajunya! Kalau mau, dibawa pulang saja karena aku tidak begitu suka dengan baju itu. Hehe"

"Tapi itu baju untuk perempuan, (y/n)-chan." Bantah Nagisa.

"Memang! Ayo dicoba!" (Y/n) mendorong Nagisa agar berjalan menuju toilet untuk mengganti baju.

"Tidak mau, (y/n)-chan." Nagisa menolak pasrah.

"Tidak apa!" Jawab (y/n). "Eh! Karma-kun! Bantu aku!" Sambung (y/n) saat ia melihat Karma.

"He? Nagisa-kun?" Tanya Karma.

"Ayolah!" (Y/n) menunjukkan baju ganti itu pada Karma.

"Souka. Serahkan padaku!"

Dalam sekejap Nagisa sudah ditarik ke toilet. Terpaksa saja Nagisa memakaikan baju itu, jika tidak Karma dan (y/n) sudah menyiapkan segala cara agar Nagisa memakainya.

"Sudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah."

"Woah. Nagisa-kun, kau sangat cantik! Kalau aku bukan perempuan, bisa-bisa aku jatuh cinta padamu!"

Cekrik  

"Karma-kun!" Pekik Nagisa saat mendengar suara potret dari arah Karma. 

"Hehe, maaf." Ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ayo hari ini kita pulang bareng, Nagisa-kun!" Ajak (y/n) antusias.

"Eh! Eumm.."

"(Y/n)-chan sudah ada janji pulang bareng aku kan? (Y/n)-chan lupa?" Sela Karma.

"Eh? Heheh, lupa." Jawab (y/n).

.

.

.

.

'Kalau aku bukan perempuan, bisa-bisa aku jatuh cinta padamu!'

Karma tidak bisa fokus pada pelajaran karena kalimat itu terus saja terngiang dikepalanya.

Karasuma's Daughter || Assassination ClassroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang