Part 4

158 21 4
                                    

Lanjot



"Paman kau sudah bangun" tanya jungwon pada Minghao yang baru saja bangun, matanya terlihat sembab mungkin karena ia menangis semalam "Paman ada apa dengan mata mu apa ayah melukai mu" tanya Jungwon.

Minghao mulai menyadarinya kenapa setiap ia terlihat terluka atau sedih Jungwon selalu bertanya apa ayahnya yang menyebabkannya.

Saat ia ingin bertanya pada Jungwon seseorang mengetuk pintu. Minghao membukanya ternyata itu Mingyu ia membawa satu setel pakaian di tangannya.

"Minghao ini pakaian untuk mu, kau bisa mandi terlebih dahulu, setelah itu datang lah ke bawah untuk sarapan" ucap Mingyu sambil menyodorkan satu setel pakaian yang ia pegang.

"Paman ayo kita mandi bersama" ajak Jungwon sambil memasang muka imutnya.

Tentu saja dengan muka imutnya itu Minghao tak bisa menolaknya. Ia menggendong Jungwon dan membawanya untuk mandi.



^°°°^

Saat sudah berada di bawah Minghao tak melihat ada Sunghoon ataupun Jun di meja makan ia bertanya pada Mingyu.

"Ah, Jun sudah berangkat kerja dan Sunghoon dia harus sekolah pagi ini" jelas Mingyu.

"Kenapa kau tidak membangunkan ku, bukankah aku harusnya membantu Sunghoon bersiap-siap untuk sekolah?" tanya Minghao.

"Tenang saja kau bisa memulainya dari besok lagipula kau terlihat lelah, sebaiknya kau sarapan dengan Jungwon ia sepertinya sudah lapar" ucapnya pada Minghao.




^°°°^

Sudah lebih dari tiga hari minghao disana dan ia tak melihat Jun. Ia juga mencari berbagai cara agar dia bisa menjadi dekat pada Sunghoon tetapi sia-sia. Sunghoon hanya menganggapnya sebagai tindakan supaya ayahnya senang dan memberikan banyak uang padanya, bahkan Sunghoon tidak ingin dibantu untuk bersiap sekolah. Ia tidak menyerah dan mencoba berbicara lagi pada Sunghoon.

"Sunghoon bagaimana sekolahmu tadi? Apa semuanya berjalan lancar" tanya Minghao sambil tersenyum.

Tetapi Sunghoon tidak menjawabnya.
Sunghoon mengernyitkan dahinya.
"Apa maumu urus saja urusan mu sendiri, jangan berbicara padaku" teriak Sunghoon dengan keras, lalu pergi ke lantai atas.

Jungwon yang melihat itu langsung menghampiri Minghao.

"Paman kau tak apa?" ucap Jungwon khawatir sambil memegang kedua pipi Minghao dengan tangan mungilnya.

Minghao tersenyum "Tenang saja paman tak apa" ucapnya.

"Aku menyayangi mu" ucap Jungwon memeluk erat Minghao.

Minghao membalas pelukan nya dan mencium dahi Jungwon.

"Lihat, apa paman mu itu membuat Wonie melupakan ayah?" Jun datang menghampiri mereka.

"Ayah" teriak Jungwon kegirangan dan memeluk Jun erat "Wonie tidak melihat ayah datang" lanjutnya.

Jun hanya tersenyum lalu mengusap kepala Jungwon "Wonie bisa tinggalkan ayah dan paman mu" minta Jun. "Ayah ingin membicarakan sesuatu yang penting" lanjutnya.

Jungwon melihat ke arah Minghao yang sedang menunduk "Tapi jika paman manis menangis Wonie akan memarahi ayah" lanjutnya sambil memasang wajah marahnya.

"Baiklah pangeran kecil ayah" ucap Jun dengan senyum lebar.

Jungwon pergi bersama dengan Mingyu sementara Minghao dibawa ke ruangan tempat Jun bekerja. Minghao dan Jun sudah terduduk di kursi.

"Bagaimana apa kau sudah bisa menerima takdir mu?" tanya Jun sambil memasang smirk.

Minghao terdiam menundukkan kepala mendengar perkataan Jun, karena itu memang benar ia tak bisa melakukan apapun selain menuruti apa yang Jun perintahkan sekarang.

"Kau harus menjadi sangat berguna karena aku membayar mu dengan mahal" ucap Jun masih dengan senyum yang sama.

Kalimat itu tentu saja di tujukan Jun agar Minghao mengetahui posisinya sekarang yang benar-benar tak berdaya.

"Ada apa kenapa kau terdiam?" tanya Jun "Apa kau sedang merenungi nasib mu ini" lanjutnya.

"Apa sudah? Aku ingin kembali ke kamar Jungwon" ucap Minghao.

Jun kesal mendengar jawaban dari Minghao ia beranjak dari kursinya dan menghampiri Minghao lalu memegang dagunya dengan kencang.
"Beraninya kau" ucap Jun. "Bukan berarti karena Jungwon sudah menyayangimu aku tak segan-segan untuk menyakitimu" tambah Jun kesal.
"Dengar tidak perlu jual mahal aku tahu kau pasti sudah banyak melayani banyak pria bukan?" tanya Jun.
"Tenang aku tak akan menyentuh mu sedikit pun selera ku lebih tinggi daripada ini" lanjutnya lalu kembali duduk di kursinya dan merapihkan pakaiannya.

Kata-kata jun membuat Minghao sangat sedih, tapi dia tak ingin menangis di depan pria itu.

"Urus Jungwon dan Sunghoon dengan baik jika ada sesuatu yang terjadi dengan mereka. Kau yang akan ku bunuh" ancam Jun. Minghao hanya mengangguk.

Jun beranjak dari kursinya "Satu lagi hapus air matamu, jangan sampai Jungwon menangis karena mu, jangan pernah menunjukkan wajah menyedihkan mu itu di hadapan Jungwon" perintah Jun sambil melempar sebuah sapu tangan ke wajah Minghao dengan kasar lalu pergi meninggalkannya sendiri.

TBC
KOMENNYA JANGAN LUPA, BIAR TAMBAH SEMANGAT INI SAYANYA. 🖤🖤🖤
MAKLUM YA TYPO BERTEBARAN.

THIS IS NOT MY FATE | JUNHAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang