Part 6

155 18 2
                                    

Minghao turun bersama dengan Jungwon untuk makan malam tetapi ternyata ada Jun dan Sunghoon yang sudah menunggu di sana.

Mereka menatap Minghao dengan tatapan yang sama. Baru kali ini mereka makan bersama, Minghao sangat gugup.

“Wonie apa Wonie sudah sangat lapar?” tanya Jun pada Jungwon yang sedang menaikki kursinya.

Jungwon hanya menganggukkan kepalanya. Ayahnya tersenyum pelan melihat kelakuan Jungwon.

“Kenapa kau tidak duduk, paman” ucap Jun pada Minghao.

“Tentu” ucapnya gugup dan segera duduk di sebelah Jungwon.

“Jungwon lihat ayah menyiapkan masakan kesukaan mu” ucap ayahnya mengambil kare yang merupakan makanan kesukaan Jungwon dan menyendokkannya ke piring Jungwon.

Minghao sadar perlakuan Jun pada Sunghoon dan Jungwon sangat berbeda bahkan ia tak  pernah melihat Jun menyentuh Sunghoon.

“Sunghoon apa kau ingin sesuatu?” tanya Minghao.

Seperti biasa Sunghoon hanya mengabaikannya.

Saat sedang makan Sunghoon terbatuk, Minghao segera mengambilkannya minum, tetapi Sunghoon marah dan melempar gelasnya. "Aku tidak butuh bantuan mu" ucap Sunghoon.

"Sunghoon" teriak Jun dengan nada yang berat.

Sunghoon tertunduk dan beranjak dari kursi tempat ia makan.

"Habiskan makanan mu" ucap Jun marah.
Sunghoon tidak mendengarkan ayahnya dan lari menaiki tangga.

"Anak itu, benar-benar" ucap Jun kesal.





^°°°^

Setelah semua orang selesai dengan makanan mereka. Minghao khawatir pada Sunghoon jadi ia membawa makanan baru untuk Sunghoon.
"Sunghoon" ucap Minghao sambil mengetuk kamar Sunghoon.

Tapi tak ada jawaban. Minghao yang khawatir mencoba membuka pintunya dan terbuka. Ia melihat Sunghoon sedang menangis.

"Sunghoon" ucap Minghao kemudian meletakkan makanan yang ia bawa. Minghao mengusap kepala Sunghoon lembut.

"Jauhkan tangan mu dariku" ucap Sunghoon kasar dan menangkis tangan Minghao.

"Apa kau tidak lapar, tadi kau hanya makan sedikit, ini aku membawakan makanan untuk mu" ucap Minghao.

Sunghoon membuang wajahnya dan mengabaikan Minghao.

Minghao terdiam ia sangat ingin membuat anak itu tersenyum sedikit saja.
"Apa yang bisa ku lakukan untuk mu?" Tanya Minghao "Apa kau ingin makan makanan yang lain?" Tambahnya.

Sunghoon berdiri dan mendekat pada Minghao "Jauhi ayah dan adik ku, pergi dari sini, itu yang ku mau, apa kau bisa?" Ucapnya sambil mendorong Minghao keluar dari kamarnya dan menutup pintu dengan keras.

"Jangan lupa makan makanan mu" teriak Minghao dari luar. Tapi seperti biasa tak ada jawaban. "Sunghoon kalau begitu aku pergi ya, Jungwon harus segera tidur, jika kau butuh sesuatu jangan sungkan untuk memberitahu ku" ucap Minghao.




^°°°^

"Ada apa dengan pria itu, kenapa dia sangat menjengkelkan" ucap Sunghoon kesal. Ia terdiam sebentar, melihat ke arah makanan yang Minghao bawa.

Ya Sunghoon baru makan sedikit tentu saja ia masih lapar. Perutnya berbunyi menandakan bahwa memang dia membutuhkan makanan yang Minghao bawa. Setelah cukup lama berpikir akhirnya dia menyerah dan memakan makanan itu.

Ia makan dengan lahap. Tetapi tanpa ia ketahui ada Minghao yang tertawa kecil sedang mengintip di pintu melihat Sunghoon memakan makanan yang ia bawa. 'dia sangat imut jika sedang begini' batinnya.

Setelah Sunghoon sudah mengosongkan piringnya Minghao membuka pintu lebar lalu masuk ke dalam ruangan yang dimiliki oleh Sunghoon "Jadi apa kau sudah kenyang" ucapnya

Sunghoon terkejut ia segera menaruh piring makanannya dengan cepat dan membelakangi Minghao. "Kenapa kau di sini" tanya Sunghoon kesal tetapi ia berbicara tidak jelas karena masih ada makanan di mulutnya.

"Sunghoon kunyah makanan mu terlebih dahulu, baru kau bisa berbicara" ucap Minghao sambil sedikit tertawa "apa peduli--- uhuk uhuk" Sunghoon terbatuk. Benar saja makanan di mulutnya membuat ia tersedak.

Minghao terkejut dan langsung mengambilkan minum untuknya "Ini minum" ucapnya. Ia tak menolak dan langsung meminumnya.

"Kau ini lucu ya, sudah kubilang untuk mengunyah makanan mu terlebih dahulu, haha" Minghao tertawa. Sepertinya baru kali ini Minghao tertawa seperti itu sejak dia datang ke rumah ini. Wajah Sunghoon memerah

"Apa ini lucu bagimu" tanya anak itu kasar.

"Tentu saja" jawab Minghao sambil mengusap kepala Sunghoon lembut.

Sunghoon menutup tubuhnya dengan selimut "Lebih baik kau keluar sebelum aku marah" ucap Sunghoon "Kali ini aku memaafkan mu, cepat pergi!" tambahnya.

"Baiklah tuan muda jangan lupa untuk pergi menyikat gigi mu dan kerjakan juga tugas rumah mu" ucap Minghao lalu pergi meninggalkan Sunghoon sendirian.

"Ada apa dengan pria itu, dia sangat menjengkelkan" kata Sunghoon kesal.

Tetapi ia tiba-tiba tersenyum mengingat hal memalukan yang baru saja terjadi tadi. "Dasar bodoh apanya yang lucu" tambah Sunghoon.

Sunghoon pun menyadari bahwa ia telah tersenyum "Eh, apa yang baru saja kulakukan" wajahnya memerah "Pria bodoh itu, aku sangat membencinya" tambahnya.

"Tapi aneh, entah kenapa pria yang satu ini terlihat sangat tulus dan benar-benar menyayangi kami" ucap Sunghoon "Eh apa yang kupikirkan, dasar bodoh, Sunghoon kau tak boleh lengah" ucapnya untuk dirinya sendiri "Dengar dia pasti sedang berakting, kau tidak boleh lengah, bisa saja dia akan membuat ayah dan adikmu celaka, kau tidak boleh lengah Sunghoon tidak boleh" tambah Sunghoon lalu ia mengunci pintu kamarnya.

TBC
KOMENNYA JANGAN LUPA, BIAR TAMBAH SEMANGAT INI SAYANYA. 🖤🖤🖤
MAKLUM YA TYPO BERTEBARAN.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THIS IS NOT MY FATE | JUNHAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang