8 War

6 2 0
                                    

Sekarang sudah pukul set 7 pagi. Pertunjukkan yang sudah aku siapkan akan segera dimulai. 30 menit lagi. 

"Ga sampai kapan ?? Guru guru sudah mulai berdatangan" Kara berbicara lewat earphone

"Tunggu 30 menit lagi"

"Serius kau? Bagaimana jika pintu gerbang di dobrak"

Aku bersama siswa dan guru guru lain sedang berada di luar sekolah. Pintu gerbang terkunci rapat

"Kau sudah bilang kan pintu terkunci otomatis" aku mundur mencari tempat yang lebih sepi

"Tapi aku tidak bilang jika itu kuat jika di dobrak"Kara mendengus

"Biar aku yang atur,pokoknya tunggu 30 menit"

Aku mendekati kepala sekolah yang menunggu gerbang diperbaiki, mendengar percakapannya dengan seorang guru, sepertinya kepala sekolah berniat membubarkan siswa. 

"Pa bolehkah saya berbicara? Ada hal penting yang harus saya katakan " kepala sekolah terlihat bingung sesaat, kemudian mengajak ku ketempat yang teduh

"Baiklah, tentang apa?"

"Saya pikir bapak tidak bisa membubarkan siswa, mungkin sesuatu sedang terjadi didalam"

"Ini sudah hampir 45 menit, lebih baik dipulangkan, kita tidak tahu kapan gerbang bisa di perbaiki. Dan apa maksud sesuatu itu ?"

"Maaf jika lancang pa, tapi saya harus membicarakan hal ini"

"Office boy bernama Ken dalang dibalik kekacauan ini. Bisa bapak lihat, diantara banyak staff hanya dia yang tidak ada, bagaimana jika ternyata Ken sengaja mengunci pintu gerbang dan dia sedang memperkosa seseorang didalam ? Sebab saya pernah dengar, dia mempunyai obsesi terhadap sex dan pernah menyetubuhi salah satu siswi sekolah ini. Bukan kah ini keterlaluan? Kita harus menangkap Ken ini"

"Imaginasi mu terlalu liar nak, untuk apa kamu buang buang waktu dan menuduh orang sembarangan hem?" Dasar, orang tua memang sering sekali meremehkan yang lebih muda

"Tidak masalah jika bapak tidak percaya, tapi jika ada korban yang berbicara. Nama dan sekolah taruhannya "

Diam. Kepala sekolah berfikir keras

"Kalau begitu lebih baik dipulangkan biar tidak ada korban kan?"

"Malah kita harus menyaksikan bersama. Jika ada korban, Ken sendiri yang bertanggung jawab. Kita semua saksi"

Setelah penjelasan yang lumayan panjang, kepala sekolah pergi berjalan dan berdiri didepan gerbang menghadap para murid

"PERHATIAN!! Siapapun murid yang melangkah keluar sekolah ia akan di skor, mengerti ?!!" Kepala sekolah berteriak menarik perhatian murid dan guru lainnya

"Mengerti pa"

Kebingungan antara siswa dan siswi terdengar, guru guru berbisik satu sama lain. Tiba tiba saja Kepala Sekolah memberi mereka ancaman? Tapi siapa peduli?

Untuk beberapa saat wajah wajah kebingungan mulai menyadari sesuatu. Mereka menyadari ada hal yang tidak beres. Kemudian mereka mendekati gerbang sekolah, meminta gerbang cepat dibuka. 

"Ra Satu menit lagi

"Baik ga"

"Bukaa!!! Bukaa!!! Ayoo dobrakk!!! Dobrak!!! " Semua siswa siswi mulai berteriak, gerbang sekolah mulai mereka goyangkan. Sungguh mereka menyusahkan, padahal tinggal beberapa detik lagi

"Lima"

"Empat" Kara menghitung mundur bersamaku

"Tiga"

"Dua"

"Sekarang ra!" 

Pintu gerbang terbuka otomatis, beberapa siswa siswi terjatuh dan sisanya menghambur masuk. Berlarian masuk ke kelas

Aku hanya menyayangkan mereka yang berada di paling depan. Mereka tidak tahu hewan buas sedang lapar laparnya. Mungkin sekarang sudah ada yang ter-

"TOLONGG TOLONGG AHHHKK TOL-"

Apa kataku kan? Satu mangsa sudah tertangkap hahaha

The RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang