❌❌❌❌

403 38 55
                                    

Dipagi hari yang cerah, seorang pemuda bersurai abu-abu tengah membawa sebuket bunga mawar didalam pelukannya.

Pemuda itu menuju ketempat pemakaman umum yang letaknya tak jauh dari tempat tinggalnya.

Pemuda bersurai abu-abu itu berhenti didepan sebuah batu nisan dengan nama 'Eve' terukir indah Disana.

Sou tersenyum kemudian mengelus batu nisan dihadapannya.

"Eve-san Tadaima"


















"Sou bangun!! Kenapa kamu tidur sambil menangis hah?!" Seorang pria berambut hitam legam menggoncang tubuh pemuda yang tengah terbaring dirumah sakit.

"Ehh??"

Sou megerjap untuk beberapa saat, kepalanya sedikit sakit dengan matanya yang sangat berat.

"Bukannya tadi aku berada di pemakaman umum?" Sou mencoba duduk sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri.

"Ngawur, tadi kamu berada dirumah Eve, kamu pingsan habis menelpon kami, kukira kamu akan mati" wolpis menimpali.

"Mulutmu emang ga bisa dikontrol ya"

"Ya kan aku orangnya jujur hih"

Sou menatap keduanya yang tengah beradu mulut 'seperti pasangan suami istri aja' batin Sou.

Sou menatap kearah pintu, dia baru ingat jika eve sudah pergi untuk selamanya.

Sou pun segera bangkit dari kasurnya mencoba berjalan keluar, tidak terasa jika setetes air mata sudah membasahi pipi gembul milik sou.

"Kamu kenapa menangis sou?" Wolpis menyamakan langkahnya dengan sou sembari melihat Sou yang tengah menangis dalam diam.

"Maafkan aku jika aku bilang kalo kamu akan meninggal" lanjut wolpis.

Isubokuro pun memeluk sou dan mengusap kepala bocah Minion itu, sou pun membalas pelukan Isubokuro.

"Tenangkan dirimu sou" ucap Isubokuro.

"Gimana aku bisa tenang jika Eve-san sudah meninggal?!" Ucap sou sambil terisak.

Isubokuro maupun Wolpis mencerna apa maksud perkataan Sou, keduanya pun heran dengan apa yang Sou bilang.

"Hah??" Keduanya bertanya kepada Sou.

"Apa maksudmu eve meninggal?? Yah, walaupun aku senang sih kalo dia mati kamu ga bakal jadi Bucin lagi" wolpis bicara sambil tersenyum kepada Sou.

"Mulutmu bangsa*" Isubokuro memukul kepala Wolpis dengan keras.

"Mulutmu juga dijaga ya, ada sou disini" seseorang berambut coklat menarik telinga Isubokuro maupun Wolpis.

Amatsuki memasuki ruangan dimana sou, Isubokuro dan Wolpis berada, dia ingin menjenguk seseorang disini.

"Sou Chan, Eve tidak meninggal, coba kamu lihat kebelakang tempat disamping kasurmu tadi" Amatsuki menunjuk kearah pemuda yang tengah tertidur pulas Disana.

Sou segera menoleh ke arah yang Amatsuki tunjuk, betapa terkejutnya Sou melihat orang yang dia cintai tengah terbaring diatas kasur rumah sakit.

Sou berjalan menuju tempat Dimana Eve tidur, Sou mengelus pelat tangan Eve, Sou juga mengelus Surai jamur milik eve, mengangkat rambutnya membuat Eve terlihat lebih tampan dari biasanya.

"Eve-san, kamu ganteng ya" Sou tersenyum kecil.

Tangan Eve bergerak, matanya perlahan-lahan terbuka, manik biru gelapnya menangkap sosok orang yang dia cintai tengah memegang tangannya dengan lembut.

Trio Sengklek + EveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang