26

423 36 68
                                    

"S-sou chan, aku bisa jelaskan"

"Sudahlah Eve-san, aku sudah melihat semuanya"

Seorang pemuda bersurai coklat menatap sendu kepada orang yang berada didepannya.

Untuk kedua kalinya dia tidak menyangka bahwa orang yang dia cintai bermain dibelakang nya.

"SUDAH GW DUGA SIFAT LO MASIH SAMA AJA BRENGSEK!!"

Pemuda bersurai biru menatap marah ke arah Eve, dia sungguh marah sampai urat dileher dan keningnya terbentuk jelas.

"T-tapi aku ga melak-"

"Jauhi sou dari sekarang ato gw bunuh Lo"

Belum sempat eve membela dirinya sendiri, sebuah Tatapan dingin terpancar dari seorang pemuda bersurai hitam segelap malam, wajahnya sangat datar tanpa menunjukkan ekspresi sedikitpun membuat dirinya semakin menyeramkan.

"Ayolah Eve Kun, ayo kita lanjutkan permainan kita tadi"

Seorang wanita muda dengan paras yang sangat cantik bergelayut manja di lengan Eve membuat 3 orang yang kini berada di hadapan eve semakin marah.

"Suis-san tolong hentikan!!! Kita ga punya hubungan apa-apa!!!"

"Ga punya hubungan apa-apa tapi, Sampe berciuman ditempat seperti ini ya"

Isubokuro menatap tajam kearah eve dengan mata mengisyaratkan bahwa dia ingin sekali membunuh eve disini.

"Sou aku bisa jelaskan sayang" Eve meraih tangan Sou.

Plaakk

Sou menepis tangan Eve kasar, dia menatap Eve dengan mata berkaca-kaca, sou tidak bisa menyembunyikan bahwa dirinya sangat terluka saat ini.

"Ayo pulang, mood makanku hilang" sou berbalik meninggalkan eve Disana bersama seorang wanita ah, apa bisa sou menganggap bahwa wanita itu adalah pacarnya Eve.

Isubokuro dan Wolpis mengikuti kepergian Sou, Dimana wolpis selalu menepuk punggung sou untuk menenangkan sou dan Isubokuro yang selalu mengusap air mata sou.

Eve menatap punggung sou dari jauh sampai lama kelamaan punggung itu menghilang.

"Eve ku-"

"TOLONG PERGILAH SUIS-SAN!!!" Eve berteriak kearah wanita disampingnya.

Wanita itu mendengus kesal kearah eve, diapun segera pergi meninggalkan eve sendirian didalam lorong gelap yang sepi akan orang lewat.

"Apa yang harus aku lakukan, aagghhhh!!!!"

Eve menjambak rambutnya dengan kasar, dirinya pun terduduk di tempat itu sambil mencoba menghubungi seseorang.

Panggilan pertama

'halo'

"Amatsuki-san, bisakah kita bertemu?"

'Mau membahas tentang Sou Chan? Maaf aku sudah terlanjur kecewa sama kamu eve Kun'

Tuutt.. tuutt...

Eve berdecak kesal, kembali dia menekan beberapa nomor yang mungkin bisa membantunya untuk melewati masalahnya kali ini.

Panggilan kedua

'.......'

"Sora-"

'maaf gw ga Nerima panggilan orang brengsek'

Tuutt tuuutt

Panggilan kedua pun dimatikan secara sepihak oleh orang yang menerima telepon.

Trio Sengklek + EveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang