____________________
JANGAN LUPA VOTE🌟
Hari ini aku sudah mulai kembali bersekolah aku menyiapkan seragam yang akan aku kenakan ke sekolah.
Sekarang aku sudah kelas 12 dan tinggal menghitung beberapa bulan lagi aku akan lulus dari SMA Rajawali.Setelah mempersiapkan segala keperluan untuk sekolah aku mengambil handuk dan turun kebawah. Aku melihat ibu sedang menyiapkan sarapan dan bapak yang tengah menonton berita paginya, ditemani dengan secangkir kopi.
Aku berjaln kebelakng dan ternyata sudah ada bang Fahri di sana, sedang menyiram bunga. Dia memang tidak berangkat kuliah, katanya dia akan segera wisuda dan tingal menunggu hari wisuda itu tiba.
"Yang didalam Edo bang?" Tanyaku memastikan.
"Iya " jawabnya singkat padat dan juga jelas.
Yah, seperti itu lah abangku dia tipe manusia yang tak mau membuang banyak tenaga, apa lagi sekedar meladeniku.
Kulihat pintu kamar mandi terbuka. Dan menampilkan sosok Edo yang mengunakan handuk sebatas pinggang saja.
"Cepet loh mandinya entar ku tingal."
"Iya bawel." Sahutku dan aku masuk ke kamar mandi.
Memang aku selalu berangkat bersama Edo. walupun dia harus putar balik karena arah sekolah kami yang berbeda.
Dia juga sebentar lagi akan menjadi anak SMA.
Setelah mandi dan Menganti pakianku dengan seragam di kamar. Aku menuruni tangga dengan menggendong tasku. Ku tarik kursi disebelah bang Alga.
"Pagi semua" sapaku kepada semua anggota kluarga.
Aku mengambil piring dan menuangkan nasi goreng danjuga telor mata sapi.
Setelah selesai sarapan aku dan Edo pamit kepada bapak ibu. Aku membonceng di belakang Edo. dia memberikan jaketnya untuk menutupi pahaku yang Terlihat.
Walupun Edo itu manusia paling menyebalkan yang ku kenal tapi dia tetap sayang dan peduli padaku.Setelah aku sampai di sekolahku tercinta. Edo pamit untuk menuju sekolahnya. Aku mengedarkan pandanganku mencari seseorang yang rumayan lama tak kulihat batang hidungnya.
Senyumku merekah setelah kulihat Anggi duduk di bangku penonton basket. Aku melangkah menuju kearah Anggi aku berniat mengagetinya namun dia keburu menoleh.
"Mau ngapain?,sini gak usah banyak tingkah." Nah perlu kalian tau bukan cuma bang Fahri yang memiliki sifat cuek serta dingin. Sahbatku yang bernama Anggi pun tak jauh berbeda dengan abangku itu. Sungguh memusingkan bukan.
Aku memutari bangku itu dan duduk disebelahnya. Aku menatap kedepan dan menatap Anggi bergantian. Hufff. Aku mendesah kasar. Bagaiman tidak? Lihatlah sekarang ini Anggi diam-diam memperhatikan Reza kapten dari timbasket SMA Rajawali.
Aku sudah sering memergokinya yang sedang memperhatikan Reza. Dan perlu kalian tau klo sahabatku ini suka dengan Reza dari awal kami memasuki sekolah ini.
Aku sudah sering memberinya saran untuk mendekati cowok itu, tapi apa daya jika dia tak ingin menjalin sebuah hubungan. Katanya dia trauma.
Mungkin sifatnya yang cuek terhadap cowok itu karna dia trauma akan hubungannya sewaktu masih SD .
Dasar cinta monyet saja masih dipikirkan."Seharusnya kamu ngomong aja deh sama Reza, aku gak tahan tau liatnya."
Dia menatap cowok itu tanpa berkedip."Aku gak bisa." Jawabnya singkat. Aku langsung melorot dan kepalaku berada di penyangga punggung bangku.
"Pendem troos, biar klo Reza udah punya cewek nagis deh jadinya."
"Gak usah mikirin aku, kamu fokus aja sama inceranmu."
Yap, dan perlu kalian tau juga klo aku sudah memberitahu padanya tentang pertemuan ku dengan Malik yang tidak sengaja.
" Ya udah yuk masuk kelas."
Dia tidak menjawabku melainkan meraih lenganku dan menyeretku ke dalam kelas. Pasrah-pasrah nasib kok gini amat.
****
Jam istirahat sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Aku dan Anggi sekarang berada di kantin belakang, hari pertama masuk sekolah memang seperti ini rata-rata guru tidak memberikan materi.Aku memesan bakso dan juga es teh begitu juga dengan Anggi. Di tengah makna ku aku merasakan ponselku bergetar. Aku mengambilnya dan betapa terkejutnya aku setelah melihat itu panggilan yang ku tunggu tunggu dari seseorang.
Aku menggeser ikon telfon berwarna hijau.
"Halo" sapanya dari seberang sana.
Anggi menatapku dan dan bertanya siapa yang menelfonku. Aku menjauhkan ponselku lalu berkata pelan kepadanya."Malik" bisikku bahkan hampir tak bersuara.
Aku mendekatkan kembali ponselku ke telinga.
"Halo kak,.... Ada apani tumben nelfon." Basa-basi ku.
"Eh.. ga ada apa-apa sih, kebetulan hari ini kelas agak sore."
Dan yah perlu kalian ketahui klo Malik ini sudah berkuliah. Dia bercerita klo dia sudah semester tiga dan dia juga bercerita klo dia mengambil jurusan Menejemen bisnis.
"Oh gitu.... Kak Malik udah makan?" Tanyaku agak salting karna terus di tatap Anggi dengan senyumnya yang tak pernah luntur.
"Udah by, aku juga belom berangakt."
"Oh gitu kak, ..... Ini aku lagi istirahat sama temenku." Jelasku. Padahal dia tidak bertanya, ah sudahlah.
"Iya."
"Kak Malik istirahat aja ya nanti malah kecapean pas di kampus." Aku mendengar dia tertawa.
"Ih khawatir banget ya? Baru sekarang loh ada temen cewek yang bawelnya kayak kamu." Bukanya marah aku malh senyum senyum tidak jelas.
Anggi menatapku tambah bingung. Tapi aku tak memperdulikannya. Kudengar bunyi bel masuk sudah berbunyi,aku berpamitan kepada kak Malik.
JANGAN LUPA VOTE 🌟

KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRAMALIK
Historical Fictionpertemuan yang gak pernah aku rencanakan, bahkan gak pernah aku bayangkan bakal terjadi. pertemuan sekilas di hari raya membuat aku menaruh rasa pada laki-laki itu. laki -laki yang ku ketahui namanya setelah bertanya-tanya kepada saudaraku. CANDRA...