_________________________
JANGAN LUPA VOTE 🌟
JANGAN LUPA FOLLOW
JANGAN LUPA BAHAGIA 😃
Malam ini aku dan juga keluargaku memutuskan untuk makan malam di luar. Memang tidak sering kami keluar untuk makan bersama dikarnakan Abang Abang ku yang kuliah di luar kota dan kesibukan bapak di toko kelontong kami.
Malam ini kami keluar menggunakan mobil. Bang Fahri menyetir di depan dan di sebelahnya ada bapak. Aku dan ibu di tengah sedangkan bang Alga dan Edo mereka memilih menaiki moto.
Bang Fahri menepikan mobilnya ke sebuah restoran sederhana tapi cukup bagus. Di sini ada pilihan tempat duduk. Kami memilih duduk lesehan karna lebih enak saja.
Malam ini kami akan makan besar,yah seperti ucapanku beberapa waktu yang mengatakan klo dia akan segera wisuda. Dan pagi tadi abangku itu telah resmi menjadi sarjana hukum.
Dan hebatnya lagi dia juga mendapat tawaran kerja menjadi seorang sekertari di perusahaan cukup besar.
Dari sekian banyak anak bapak dan ibu, aku lah yang tidak terlalu pintar aku sangat-sangat lemah dalam pelajaran bahasa Inggris malahan aku menuruni kepintaran bapakku dalam urusan hitung menghitu, uhhh jangan remehkan aku dijamin gak bisa. Eh canda kok;). Sebenarnya aku udah sering ikut olimpiade matematika. Tapi itu semua gak bikin aku sombong kok, tenang aja.****
Setelah kami selesai makan makanan kami. Aku membuka ponselku hendak mengecek ada kah Chet yang masuk dari Malik.Aku menghidupkan dataku dan seketika aku mendapat notifikasi klo Malik memposting foto di Instagram.
Aku menekan notifikasi itu dan seketika merasa syhok. Ada apa ini?, Siapa dia? Pacarnya?.
Aku mematikan ponselku dan langsung menaruhnya agak keras di meja tempat kami makn tadi.
Perbuatanku itu mengundang tatapan dari keluargaku terkecuali bang Fahri dia sibuk memakan kerangnya."Ada apa? Kenapa pula ponselmu kau banting gitu hmm?"
Aku melirik bang Alga yang memang duduk di sebelahku.
"Gak Papa." Jawabku sedikit kesal.
"Cerita aja dek! Mumpung lagi pada ngumpul."perkataan bapak sukses membuatku berfikir, apa ini saatnya aku cerita ke mereka.
Aku menyatukan jemariku. Bahkan sekarang telapak tanganku terasa basah karna kringat.
Aku menyeka kringat yang ada di dahiku dan menatap mereka bergantian. Lihatlah bang Fahri sekarang bahkan dia tidak peduli padaku.
"Anu .... Anu itu gimana ya ngomongnya.... Aduh anu."
"Anu-anu terus. Lo itu niat gak sih mbak mau cerita ya Allah."
Ucapan Edo sukses membuat bapak menoleh dan menjewer kupingnya."Aduh ..aduh ampun pak gak lagi."
"Yang sopan klo ngomong sama yang lebih tua kan udah sering di bilangin bapak toh." Sukurin makanya jadi orang jangan ngeselin.
"Iya pak gak lagi."
"Ayo di lanjut ceritanya!." Lah kukira udah pada lupa, ngapain sih tuh bang Fahri ingetin ya elah.
"Jadi gini, emm.... Pas kita pada kerumah Tante indah sama Om Hardi. Adek gak sengaja liat cowok ... Yah singkat cerita adek ja.. jatuh cita. He em iya jatuh cinta."
Aku menghentikan perkataan ku dan kuliahat bang Fahri mulai menatapku dengan tatpan penasaran." Lanjutin." Bukan bang Fahri ataupun bang Alga yang menatap ku dengan tersenyum. Melainkan ibu yang duduk di samping kiriku. Lah kok gini?.
"Lanjutin inh." Tanyaku agak ragu. Pipiku saja sudah memerah, aku benar benar malu broo.

KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRAMALIK
Исторические романыpertemuan yang gak pernah aku rencanakan, bahkan gak pernah aku bayangkan bakal terjadi. pertemuan sekilas di hari raya membuat aku menaruh rasa pada laki-laki itu. laki -laki yang ku ketahui namanya setelah bertanya-tanya kepada saudaraku. CANDRA...