Aku dengar lantunan suara harpa pagi ini
Indah dan tenang berirama luka
Sepertimu yang selalu ku rindu
Kita membisu
Bertatap mata
Aku minum anggur
Kaupun minum anggur
Lalu kau mulai memecah hening
Memantraiku dengan syair dan melodi jiwaKu mimpikan kau menuntunku
Layaknya arus yang mengalir dari selatan
Membawaku menuju ruang hampa
Kau menciptakan sebuah ilusi yang pelik
Membelengguku dalam pekatnya labirin hati
Aku terjebak dalam sihir tatap indah
Namun malah kau yang terjerat dalam fatarmorgana
Dan dipermainkan oleh semesta